Today’s Outlook:

• Pasar saham global bergerak naik dalam perdagangan hari Kamis (24/10/24) yang cukup volatile walau belum ada sentimen baru di market, mengakhiri penurunan 3 sesi berturut-turut, sementara YIELD US TREASURY dan laporan kinerja Perusahaan yang kuat sedikit menutupi kekhawatiran atas hasil PEMILU AS mendatang dan proyeksi pemotongan suku bunga THE FED. Indeks acuan S&P 500 dan Nasdaq berakhir lebih tinggi, didukung kenaikan pada saham Consumer Discretionary dan kerugian pada sektor Material dan Utilitas. Sementara Dow Jones Industrial Average turun 0,33% menjadi 42.374,36, S&P 500 justru naik 0,21% dan Nasdaq Composite menguat 0,76%. Saham Eropa naik tipis 0,03%, mengakhiri rentetan kerugian 3 sesi berturut-turut menyusul hasil positif dari perusahaan-perusahaan besar ternama termasuk Renault, Unilever, dan Hermes. Indeks MSCI global terapresiasi 0,2% ke level 846,07.

• MARKET SENTIMENT : Pelaku pasar sepertinya menilai pasar equity masih diperdagangkan mendekati level rekor tertingginya, walaupun telah mengambil jeda selama 3 atau 4 hari terakhir setelah rally tinggi mereka. Menanggapi issue suku bunga FED FUND RATE, pasar memperkirakan mungkin The Fed tidak akan menurunkan suku bunga secara ekstensif dan cepat seperti yang diharapkan . Namun, intinya adalah ekonomi berjalan baik dan musim laporan pendapatan akan segera membanjiri market dengan ekspektasi hasil keuntungan yang wajar. Para investor memperkirakan peluang hampir 95% dari penurunan 25 basis poin pada FOMC MEETING bulan November, menurut CME FedWatch Tool.

– Sekitar 29% perusahaan S&P 500 telah melaporkan KINERJA KUARTAL 3 sejauh ini, menurut data yang dikumpulkan oleh LSEG, dengan 81% mengalahkan estimasi laba. Tesla melonjak hampir 22% setelah CEO Elon Musk memberikan keyakinan yang kuat pada para inestor pada hari Rabu , mengenai pertumbuhan penjualan mobil yang kuat tahun depan.

– Investor juga akan mencermati situasi POLITIK AS, dengan jajak pendapat WSJ pada hari Rabu menempatkan mantan Presiden DONALD TRUMP , kandidat presiden dari Partai Republik, mengungguli pesaingnya dari Partai Demokrat Kamala Harris dengan perolehan suara 47% berbanding 45% ; menunjukkan bahwa pertarungan PILPRES AS 5 November nanti akan berlangsung ketat.

• FIXED INCOME & CURRENCY : YIELD US TREASURY tenor 10 tahun acuan terakhir turun 3,4 basis poin pada 4,208% setelah mencapai 4,26% pada hari Rabu, tertinggi sejak 26 Juli. Sementara yield tsb telah meningkat dalam beberapa minggu terakhir sebagian karena PILPRES AS telah membuat meningkatnya uang beredar dari kedua capres, yang akan memperlebar defisit. Manager investasi menilai bahwa peningkatan defisit budget tentu akan membutuhkan lebih banyak utang\ pemerintah dan lebih banyak pasokan utang pemerintah otomatis akan mendorong naik yield, terutama imbal hasil obligasi negara tenor 10 tahun. US DOLLAR melemah karena indikasi sejauh ini mendukung laju penurunan suku bunga yang lebih lambat oleh The Fed. Dollar AS melemah 0,6% terhadap YEN Jepang di level 151,84. EURO naik 0,44% pada USD 1,0828, sementara POUNDSTERLING menguat 0,42% menjadi USD 1,29874. DOLLAR INDEX (DXY), yang mengukur kekuatan greenback terhadap sekeranjang mata uang termasuk Yen dan Euro, turun 0,4% ke angka 104,02.

• INDIKATOR EKONOMI : INITIAL JOBLESS CLAIMS secara tak terduga turun menjadi 227.000 minggu lalu, dari 242.000 di pekan sebelumnya , di satu sisi menunjukkan kekuatan tenaga kerja yang masih solid namun ternyata jumlah orang yang meng-klaim benefit pengangguran pada pertengahan Oktober merupakan yang tertinggi dalam hampir tiga tahun, yang menunjukkan semakin sulit bagi mereka yang kehilangan pekerjaan untuk mendapatkan posisi baru. Laporan BEIGE BOOK Federal Reserve yang dirilis pada hari Rabu menggambarkan ketenagakerjaan telah sedikit meningkat pada awal Oktober, dan Payroll yang kuat ini membantu pasar menilai kembali kemungkinan besaran rate cut ke depannya oleh Federal Reserve.

– Kesehatan pasar perumahan juga terlihat kuat dengan data NEW HOME SALES di bulan Sept meningkat di atas ekspektasi pada angka 738ribu, lebih tinggi dari estimasi dan juga bulan sebelumnya yang sebanyak 709ribu. Bicara mengenai PMI, secara komposite S&P GLOBAL PMI mengeluarkan perkiraan awal bahwa kegiatan usaha manufaktur & jasa AS di bulan Oct semua serentak menguat, menunjukkan tanda-tanda ekonomi AS yang jauh dari resesi.

– Untuk hari ini, para pelaku pasar akan menantikan data Durable Goods Orders (Sept) dan pandangan mengenai Inflasi serta sentimen konsumen dalam 6bulan ke depan dari University of Michigan yang ternama.

• KOMODITAS : Harga EMAS naik mendekati rekor tertinggi di tengah permintaan safe haven dari kekhawatiran tensi geopolitik yang memanas terus berlanjut , juga karena para investor mencari keamanan dari hasil PEMILU AS yang terpantau ketat pada 5 November. Harga spot Emas naik 0,69% menjadi USD 2.736,10 / ons, sedangkan futures pun masih ditutup 0,7% lebih tinggi pada USD 2.748,9.

– Harga MINYAK drop sekitar 1% dalam perdagangan yang bergejolak karena laporan bahwa AS dan Israel akan mencoba memulai kembali pembicaraan tentang kemungkinan gencatan senjata di GAZA. Harga minyak mentah BRENT ditutup 0,8% lebih rendah pada USD 74,38 / barel, sementara minyak mentah US WTI tergerus 0,8% ke level USD 70,19. Sebelumnya pada sesi tersebut, kedua patokan minyak malah diperdagangkan naik lebih dari USD 1 / barel karena kekhawatiran bahwa KONFLIK TIMUR TENGAH dapat mengakibatkan gangguan supply dan ketidakpastian menjelang Pilpres AS pada 5 November. Namun para trader menilai volatilitas dari hal-hal tsb cenderung tidak akan signifikan dalam jangka waktu yang lebih lama, terutama pengaruhnya terhadap pasar saham ; walaupun saat ini harga Minyak bisa dikatakan bergerak zig-zag dalam range yang cukup lebar. Seperti diketahui, setelah IRAN menembakkan rudal ke ISRAEL pada 1 Oktober, minyak mentah Brent melonjak sekitar 8% selama pekan yang berakhir pada 4 Oktober karena kekhawatiran Israel akan menyerang infrastruktur minyak Iran. Harga minyak lantas turun sekitar 8% dalam pekan yang berakhir pada 18 Oktober karena laporan bahwa Israel tidak akan menyerang infrastruktur energi, sehingga meredakan kekhawatiran akan gangguan pasokan. Adapun Iran adalah anggota OPEC+ dan memproduksi sekitar 4 juta barel minyak per hari (bpd) pada tahun 2023, menurut data Badan Informasi Energi AS. Iran berada di jalur yang tepat untuk mengekspor sekitar 1,5 juta bpd pada tahun 2024, naik dari perkiraan 1,4 juta barel minyak per hari pada tahun 2023, menurut analis dan laporan pemerintah AS. Iran diketahui adalah pihak di belakang beberapa kelompok yang memerangi Israel, termasuk Hizbullah di Lebanon, Hamas di Gaza, dan Houthi di Yaman.

• MARKET EROPA & ASIA : Di Eropa , aktivitas bisnis EUROZONE kembali mandek bulan ini, tetap berada dalam wilayah kontraksi karena permintaan dari dalam dan luar negeri turun meskipun perusahaan-perusahaan hampir tidak menaikkan harga mereka. Di INGGRIS , optimisme di antara perusahaan-perusahaan Inggris telah merosot, menurut dua survei yang diterbitkan pada hari Kamis, 6 hari sebelum Menteri Keuangan Rachel Reeves mencoba memetakan cara antara menaikkan pajak serta meningkatkan pertumbuhan dalam anggaran pertama pemerintah baru. Hari ini dari JERMAN akan dipantau German Ifo Business Climate Index (Oct) yang menjelaskan bagaimana sentimen market dalam 6 bulan ke depan.

– Sementara di benua Asia, JEPANG pagi ini telah merilis sejumlah angka TOKYO CPI di mana berada pada angka 1.8% yoy baik utk headline maupun core CPI, yang walaupun lebih tinggi dari ekspektasi 1.7%, namun dalam trend menurun dibanding bulan sebelumnya di atas 2 persenan.

• Setelah memerah 71pts atau minus hampir 1% pada perdagangan Kamis kemarin, IHSG diperkirakan masih akan menguji kekuatan Support MA10 pada level 7690 hari ini, yang mana jika tak berhasil menahan penurunan akan membuat IHSG lanjutkan konsolidasi ke Support selanjutnya : MA20 / 7620. Foreign Net Sell kemarin sebesar IDR 463 milyar (RG market) sepertinya dipicu oleh statement Presiden Prabowo yang menyebutkan rencana penghapusan hutang 6 juta petani & nelayan ke perbankan, agar supaya para petani & nelayan tsb bisa kembali mendapatkan kredit dari perbankan. Otomatis sell-off di sektor perbankan terjadi pada BBRI BMRI yang disinyalir berat muatan pada pinjaman UMKM . NHKSI RESEARCH menilai sepertinya ke depan akan banyak petunjuk dari rencana kerja kabinet baru, dan dengan demikian menyarankan para pelaku pasar untuk WAIT & SEE terlebih dahulu di penghujung pekan ini, sambil perhatikan katalis market yang bergulir demi menentukan sektor / saham yang cocok untuk trading.

Company News

• BSDE & SMDM: Sedot IDR 2,33 Triliun, BSDE Pengendali Baru Suryamas
• MAHA: Dapat Restu! Mandiri Herindo Mulai Geber Buyback Saham IDR 200M
• BREN: Proyek Ekspansi Panas Bumi Dimulai, BREN Target Serap IDR 2,56 Triliun

Domestic & Global News
CHT Tak Naik, Ini Harapan Pelaku Industri di Pemerintahan Prabowo
BRICS Buang Dolar AS, Putin hingga Xi Jinping Sepakat Transaksi Pakai Mata Uang Lokal

Download full report HERE.