Kinerja CTRA pada 2Q20 disokong oleh pendapatan dari development income dengan porsi 89% di mana rumah tapak dan ruko menjadi segmen pendapatan satu-satunya yang tumbuh pada periode PSBB. Pendapatan 2Q20 dibukukan sebesar Rp1,29 triliun (-13,6 YoY), disusul catatan rugi bersih pertama CTRA sebesar Rp8 miliar. Saat ini, sedang dibahas penambahan segmen KPR ke program PEN. Jika terealisasi, hal tersebut dapat menjadi angin segar, namun CTRA tetap harus mengatur strategi guna menarik minat pembeli.
Download laporan lengkapnya di SINI.