Coal Average Selling Price Increase

JPFA membukukan penjualan 4Q22 sebesar Rp12,2 triliun (-1,1% QoQ; +0,9% YoY). Laba kotor terkontraksi 26,1% YoY menjadi Rp1,5 triliun pada 4Q22 akibat meningkatnya biaya produksi (+13,5% YoY) sehingga menyebabkan GPM tercatat lebih rendah yaitu 12,6%. Adapun pada 4Q22, JPFA membukukan rugi bersih sebesar Rp8,4 miliar (-102,7% QoQ; – 101,6% YoY) dan membawa NPM ke –0.1%. Sementara itu, segmen Aquaculture memimpin pertumbuhan penjualan pada FY22 yaitu 20,5% YoY diikuti oleh segmen Poultry Processing and Consumer Products tumbuh 18,5% YoY.

Asset Growth

JPFA membukukan penjualan 4Q22 sebesar Rp12,2 triliun (-1,1% QoQ; +0,9% YoY). Laba kotor terkontraksi 26,1% YoY menjadi Rp1,5 triliun pada 4Q22 akibat meningkatnya biaya produksi (+13,5% YoY) sehingga menyebabkan GPM tercatat lebih rendah yaitu 12,6%.

Download full report HERE.