Coal Average Selling Price Increase Pada 1Q23, CPIN berhasil mencatatkan pertumbuhan penjualan sebesar 1,9% YoY menjadi Rp14,6 triliun (vs 1Q22: Rp14,3 triliun). Kenaikan biaya bahan baku, akibat kenaikan harga Soybean Meal (SBM) dan Jagung, sebesar 3,5% YoY menyebabkan beban pokok penjualan meningkat 10,0% YoY pada 1Q23 dan membuat laba kotor terkontraksi 38,4% YoY menjadi Rp1,5 triliun. Laba bersih 1Q23 juga terkontraksi 79,8% YoY menjadi Rp241,0 miliar (vs 1Q22: Rp1,2 triliun) dengan NPM tercatat 1,7% turun dari 1Q22 yaitu 8,3% namun mampu naik dari 4Q22 yaitu –1,9%. Asset Growth Pada 1Q23, CPIN berhasil mencatatkan pertumbuhan penjualan sebesar 1,9% YoY menjadi Rp14,6 triliun (vs 1Q22: Rp14,3 triliun). Kenaikan biaya bahan baku, akibat kenaikan harga Soybean Meal (SBM) dan Jagung, sebesar 3,5% YoY menyebabkan beban pokok penjualan meningkat 10,0% YoY pada 1Q23 dan membuat laba kotor terkontraksi 38,4% YoY menjadi Rp1,5 triliun. |
Download full report HERE.