Coal Average Selling Price Increase BBRI mencetak pertumbuhan net profit yang cukup gemilang sebesar +17.5% YoY menjadi IDR 60.100T (FY22: IDR 51.170T, QoQ +10.5%). Hal ini ditopang oleh Net Interest Income (NII) yang mengalami kenaikan di FY23 menjadi IDR 135.183T (FY22: IDR 124.597T, YoY +8.5% & QoQ –4.7%). Level NIM dari BBRI masih merupakan yang terbesar di kelasnya jika dibandingkan dengan KBMI IV dan berada di level 7.95% di FY23 (+10 Bps YoY). Hal yang menjadi problem dari BBRI adalah beban bunga yang cukup tinggi akibat Era suku bunga tinggi), dimana naik 60.6% YoY menjadi IDR 43.813T (FY22: IDR 27.278T). Kondisi tersebut tidak menghalangi BBRI untuk mencetak performa yang solid, dimana buah dari strategi pergeseran sasaran produk mikro, yang semula lebih berfokus ke KUR dan saat ini lebih berfokus pada Kupedes meningkatkan Yield dari Loan BBRI. Selain fokus terhadap Kupedes, segmen Ultra Mikro (PNM & Pegadaian) dan Efisiensi juga turut membantu BBRI mencetak performa yang optimal di tengah tahun yang menantang. Asset Growth BBRI mencetak pertumbuhan net profit yang cukup gemilang sebesar +17.5% YoY menjadi IDR 60.100T (FY22: IDR 51.170T, QoQ +10.5%). Hal ini ditopang oleh Net Interest Income (NII) yang mengalami kenaikan di FY23 menjadi IDR 135.183T (FY22: IDR 124.597T, YoY +8.5% & QoQ –4.7%). |
Download full report HERE.