Bisnis Non-Otomotif : Penopang Kinerja
Perbaikan kinerja segmen keuangan dan pengaruh harga komoditas pada 2017 memampukan ASII untuk mencatatkan kinerja positif di tengah penurunan volume penjualan 4W. Rendahnya pertumbuhan pendapatan 0,4% y-y menjadi Rp96,5 triliun yang dibukukan oleh segmen otomotif dapat diimbangi oleh kenaikan pendapatan 42% y-y menjadi Rp64,6 triliun yang dibukukan oleh segmen tambang dan alat berat.

Dari sisi bottom line, perbaikan kinerja BNLI memampukan segmen keuangan untuk mencatatkan pertumbuhan laba bersih 376% y-y menjadi Rp3,7 triliun. Pertumbuhan fantastis ini mengimbangi penurunan laba bersih 3% y-y menjadi Rp8,8 triliun yang dibukukan oleh segmen otomotif.

Tantangan Kompetisi Otomotif
Segmen otomotif 4W sebagai penyumbang sekitar 30% pendapatan ASII mencatatkan penurunan volume penjualan 1,7% y-y menjadi 579.114 unit di tengah kenaikan industri sebesar 1,7%. Masuknya pemain baru di produk LMPV, yaitu Mitsubishi dan Wuling yang memperketat persaingan 4W menjadi penyebab penurunan kinerja tersebut. Pada 2017, pangsa pasar kendaraan 4×2 dan 4×4 tercatat turun menjadi 55% dari 58% pada 2016.

Pada 2018, agresifnya ekspansi di produk LMPV yang dilakukan oleh Mitsubishi dan Wuling akan menggerus pangsa pasar Avanza/Xenia. Walaupun demikian, terlalu dini untuk menyimpulkan keberhasilan Mitsubishi dan Wuling mengingat produk LMPV mereka masih dalam tahap perkenalan di Indonesia. Selain itu, peluncuran model revamp dari Rush/Terios diharapkan dapat mengimbangi penurunan produk LMPV yang harga jualnya tidak jauh berbeda dengan harga jual Mitsubishi Xpander.

Download laporan lengkapnya di SINI.