Divestasi Aset, Pertebal Bottom Line
Kami memperkirakan bahwa AKRA mencatatkan laba bersih sebesar Rp905 miliar (+446% q-q) dan net profit margin sebesar 14,6% pada 3Q18 (vs. 4,4% pada 2Q18). Pertumbuhan laba bersih AKRA didorong oleh penerimaan sisa pembayaran hasil penjualan lanjutan atas aset milik anak usahanya senilai Rp787 miliar pada 31 Agustus 2018. Divestasi atas anak usaha yang berkinerja kurang baik ini merupakan strategi positif untuk efisiensi bisnis dan pengembangan Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE).

Petroleum Masih Menjadi Andalan pada 3Q18
Kami optimis AKRA mampu mencatatkan pertumbuhan penjualan sebesar 15% q-q dan 47% y-y menjadi Rp6,19 triliun pada 3Q18. Kinerja tersebut didorong oleh: 1) Pertumbuhan volume penjualan petroleum sebesar 12% y-y, bersumber dari peningkatan jumlah permintaan oleh konsumen tambang dan penyedia alat angkut batu bara; 2) Lonjakan ASP sebesar 44% y-y menjadi Rp8.800, dipicu tren kenaikan harga minyak WTI sebesar USD73,25 per barel; 3) Persetujuan pemerintah perihal kenaikan harga BBM AKR sebesar Rp400-Rp600 per liter.

Download laporan lengkapnya di SINI.