Sederet data ekonomi penting mendominasi atmosfer pasar pekan lalu dengan puncaknya adalah US GDP 4Q22 data yang keluar di angka 2.9%, lebih tinggi dari forecast 2.6% walau jelas lebih rendah dari previous period 3.2%. Di sisi lain melemahnya pasar perumahan seperti tergambar pada Building Permits & New Home Sales bulan Des. mengimbangi pasar tenaga kerja yang masih ketat karena angka Initial Jobless Claims mingguan terakhir masih lebih kecil dari perkiraan, walau gelombang PHK massif tengah terjadi di beberapa perusahaan teknologi besar. Iklim usaha dan belanja Zona Eropa mulai menunjukkan ekspansi atau setidaknya kontraksi yang lebih lunak, menambah optimisme situasi ekonomi di tahun ini sampai-sampai survey Consensus Economics menunjukkan Eropa punya peluang terhindar dari resesi,berkat penurunan harga energi serta pembukaan kembali perekonomian China. Mengikuti sentimen laporan keuangan AS, Indonesia mulai merilis kinerja keuangan 4Q22 yang dimulai oleh emiten BBNI & BBCA yang dilaporkan berlaba besar di atas ekspektasi. Rupiah berhasil menguat di bawah level IDR15000/USD, menambah sentimen positif pekan lalu sehingga mampu membawa IHSG ditutup di level 6898, kembali ke posisi setara Desember lalu, dengan Net Foreign Buy terkumpul IDR 1.12 triliun selama sepekan terakhir.

Download full report HERE.