Summary:

FOKUS KEPADA US GDP & PCE PRICE INDEX SEBAGAI MASUKAN PENTING FOMC MEETING 30-31 JANUARI. AS mencatatkan pertumbuhan ekonomi di kuartal 4/2023 sebesar 3.3%, turun dari 4.9% di kuartal ketiga, walaupun melampaui ekspektasi para ekonom di angka 2%, didorong oleh kuatnya belanja masyarakat. Sementara Core PCE Price Index, yang merupakan acuan Inflasi favorit The Fed yang mengecualikan barang-barang volatile seperti makanan & bahan bakar, berhasil ditekan ke level 2.9% yoy di bulan Desember, dari 3.2% pada bulan sebelumnya serta di bawah perkiraan ekonom 3.0%. Initial Jobless Claims justru muncul di angka 214 ribu, lebih tinggi dari prediksi 200 ribu & 189 ribu pekan sebelumnya. Melengkapi indikator ekonomi yang penting, S&P Global US PMI memberikan perkiraan awal untuk bulan Januari bahwa aktifitas usaha di bidang manufaktur & jasa di AS semakin bergerak ke arah ekspansif. Hal ini pun diamini oleh Core Durable Goods  Orders yang naik 0.6% mom di bulan Desember, lebih besar dari estimasi & bulan sebelumnya. Tak lupa satu data dari sektor perumahan yang menyatakan bahwa New Home Sales (Des.) masih mampu bertumbuh 664 ribu unit, inipun melampaui ekspektasi & bulan sebelumnya. Data-data ekonomi di atas merupakan masukan bagi The Fed untuk FOMC Meeting mereka berikutnya di tanggal 30-31 Januari. Di tengah kombinasi bukti-bukti bahwa ekonomi & daya belanja masyarakat AS masih kuat, di sisi lain Inflasi pun nyata melandai, terdapat pula tanda pelemahan di sektor tenaga kerja dengan meningkatnya klaim pengangguran mingguan. Belanja konsumen, yang menyumbang sebagian besar pertumbuhan ekonomi, secara mengejutkan meningkat, naik 0,7%, jauh di atas perkiraan kenaikan 0,4%, sehingga mendukung optimisme bahwa langkah-langkah The Fed untuk memangkas inflasi kemungkinan tidak akan mendorong perekonomian ke dalam resesi yang parah, alias soft-landing pada ekonomi AS telah tercapai, sehingga semakin memupuk harapan pemotongan suku bunga oleh The Fed di tahun ini. Persentase peluang pivot bisa terjadi secepat-cepatnya di bulan Maret masih berada di bawah 50% (tepatnya 46.2%); sebaliknya probability bahwa pemotongan suku bunga 25 bps mampu terwujud pada rapat Federal Reserve bulan Mei tetap stabil di 50.9% sama seperti perkiraan pekan lalu.

Untuk minggu ini, S&P 500 melonjak 1,06%, Dow naik 0,65% dan sempat menyentuh level 38.000 untuk pertama kalinya; serta Nasdaq menguat 0,94%. Tak lupa laporan keuangan dari perusahaan-perusahaan S&P 500 pun turut mendongkrak sentimen pasar keseluruhan, di mana telah melaporkan pendapatannya sejauh ini, 78,2% telah melampaui ekspektasi, seperti ditunjukkan oleh data LSEG; dibandingkan dengan rata-rata tingkat keberhasilan jangka panjang sebesar 67%.

MARKET ASIA & EROPA: Sejumlah bank sentral aktif meluncurkan jurus-jurus kebijakan demi mendongkrak perekonomian, khususnya di CHINA & JEPANG. Bank sentral China umumkan PBoC Loan Prime Rate mereka tak berubah (sesuai ekspektasi) masing-masing di level 3.45% dan 4.2% untuk 5 tahun. Pemerintah China juga mengumumkan untuk mengambil langkah-langkah stimulus demi menstabilkan kepercayaan pasar dengan memobilisasi sekitar 2 triliun Yuan (USD278,53 miliar) ke pasar saham, seperti dilaporkan Bloomberg News. Tak berhenti sampai di situ, bank sentral China juga memangkas jumlah uang tunai yang harus disimpan oleh bank-bank sebagai cadangan alias Reserve Requirements sebesar 0,5% mulai 5 Februari, sebuah langkah yang diharapkan dapat menopang pemulihan ekonomi China yang rapuh. Sementara itu dari Negeri Matahari Terbit, Bank of Japan juga rilis keputusan suku bunga mereka yang belum beranjak dari kebijakan moneter super-longgarnya di tingkat -0.1%; namun memberi sinyal bahwa trend suku bunga negatif mungkin telah mendekati akhirnya. Dari Benua Eropa, European Central Bank telah menelurkan keputusan suku bunga dengan menahannya tetap di level 4.5%, sesuai ekspektasi.

INDONESIA mencatatkan realisasi investasi pada 2023 mencapai Rp1.418,9 triliun. Capaian ini sebanyak 101,3% dari target yang ditetapkan Presiden (Joko Widodo) Rp1.400 triliun pada 2023. Investasi ini terdiri atas Penanaman Modal Asing (PMA) Rp744,0 triliun (52,4%); sisanya, Penanaman Modal Dalam Negeri atau PMDN senilai Rp674,9 triliun (47,6%). Sementara itu, realisasi investasi pada 2023 tercatat juga lebih tinggi dari tahun 2022. Kementerian Investasi/BKPM mencatat realisasi investasi Indonesia pada 2022 mencapai Rp1.207,2 triliun yang mana 48,5% terdapat di Pulau Jawa dan 51,5% sisanya berada di luar Jawa.

KOMODITAS: Harga MINYAK naik untuk minggu kedua berturut-turut dan menetap di level tertinggi dalam hampir dua bulan karena pertumbuhan ekonomi AS yang positif dan tanda-tanda stimulus China meningkatkan ekspektasi permintaan, sementara kekhawatiran pasokan akibat konflik Timur Tengah menopang harga terus naik. Kedua harga minyak acuan, WTI & Brent mencatatkan kenaikan mingguan lebih dari 6%, menandai kenaikan mingguan terbesar sejak pekan yang berakhir 13 Oktober setelah dimulainya konflik Israel-Hamas di Gaza.

This week’s outlook:

Minggu ini akan menjadi minggu yang penuh aksi di pasar keuangan dengan pertemuan pertama Federal Reserve tahun ini, ditambah lanjutan laporan kinerja perusahaan-perusahaan teknologi besar, dan laporan ketenagakerjaan AS terbaru. Bank of England juga mengadakan pertemuan kebijakan pertamanya pada tahun 2024 sementara data PMI dari China diperkirakan akan tetap suram.

FOMC MEETING: Federal Reserve diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah pada level 5.25% – 5.50% pada hari Rabu dan para investor menantikan indikasi bahwa para pejabat yakin mereka telah mencapai kemajuan dalam peperangan melawan inflasi untuk mulai menurunkan suku bunga lebih cepat. Namun demikian, para investor telah menggeser ekspektasi penurunan suku bunga pertama The Fed ke bulan Mei dari bulan Maret sebelumnya, setelah rilis data ekonomi AS yang kuat baru-baru ini serta adanya pernyataan dari pejabat The Fed yang menunjukkan bahwa pivot tahun ini mungkin tidak seagresif yang diharapkan. Seperti diketahui, data pada hari Jumat menunjukkan bahwa inflasi berada pada tingkat moderat namun belanja konsumen tetap kuat, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa tekanan harga akan mulai meningkat lagi. Ke depannya, para investor akan mencermati konferensi pers Fed Chairman Jerome Powell pasca FOMC Meeting untuk mendapatkan gambaran mengenai bagaimana para pejabat menafsirkan data ekonomi terkini.

LAPORAN TENAGA KERJA AS: Segera setelah keputusan suku bunga The Fed, AS akan merilis laporan Nonfarm Payrolls bulan Januari pada hari Jumat, dengan perekonomian diperkirakan akan menambah 177.000 pekerjaan baru, melambat dari 216.000 pada bulan sebelumnya. Adapun reli pasar saham baru-baru ini yang telah mendorong S&P 500 ke rekor tertingginya didorong oleh ekspektasi “soft-landing” perekonomian AS di mana pertumbuhan tetap stabil sementara inflasi mereda. Indikator ekonomi yang lebih lemah dari perkiraan dapat menunjukkan bahwa kenaikan suku bunga sebesar 525 basis poin yang telah dikenakan oleh The Fed sejak tahun 2022 akhirnya mulai membuahkan hasil, sebaliknya angka tenaga kerja lebih kuat dari ekspektasi malah dapat memperkuat alasan bagi bank sentral untuk mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama. Kalender ekonomi juga mencakup data JOLTS job openings dan Consumer Confidence pada hari Selasa, diikuti sehari kemudian oleh ADP Nonfarm Payrolls untuk sektor swasta serta Initial Jobless Claims mingguan pada hari Kamis.

EARNING SEASON: Laporan Pendapatan akan menjadi titik fokus utama dalam minggu ini dengan menantikan hasil lima perusahaan dari “Magnificent Seven” yaitu Alphabet, Microsoft, Apple, Amazon, & Meta; serta saham-saham Teknologi lainnya yang telah menopang rally pasar. Dengan S&P 500 resmi berada di pasar bullish, hasil Magnificent Seven akan sangat penting dalam menentukan apakah indeks dapat mempertahankan momentumnya. Secara kolektif, kapitalisasi pasar Alphabet, Microsoft, Apple, Amazon dan Meta menyumbang hampir 25% dari S&P 500, sehingga memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap kinerja indeks secara keseluruhan.

BENUA EROPA: Para pelaku pasar akan perhatikan angka GDP 4Q23 & Inflasi Jerman (Jan.) selaku negara ekonomi terkuat di Eropa pada hari Selasa & Rabu, disusul CPI Eurozone (Jan.) pada hari Kamis. Bank of England juga diperkirakan akan pertahankan suku bunga pada hari Kamis dan besar kemungkinan mereka akan mengindikasikan bahwa suku bunga harus tetap dibatasi untuk jangka waktu yang lama. Laporan ketenagakerjaan Inggris terbaru menunjukkan bahwa pertumbuhan upah naik pada laju paling lambat dalam hampir 1 tahun dalam 3 bulan hingga bulan November, namun inflasi secara tak terduga naik menjadi 4% pada bulan Desember. Perekonomian Inggris memulai tahun 2024 dengan pijakan yang lebih kuat tetapi data minggu lalu menunjukkan bahwa gangguan pasokan di Laut Merah memicu kembali inflasi di sektor manufaktur. Seperti diketahui, BoE telah menaikkan suku bunga sebanyak 14 kali antara Desember 2021 dan Agustus 2023, mencapai puncaknya sebesar 5,25% setelah inflasi melonjak ke level tertinggi dalam 41 tahun sebesar 11,1% pada akhir tahun 2022.

CHINA: akan merilis data PMI pada hari Rabu yang kemungkinan akan menunjukkan bahwa ekonomi terbesar kedua di dunia ini masih berada dalam kondisi yang goyah. Perekonomian China tumbuh sebesar 5,2% pada tahun 2023, namun pemulihan pascapandemi masih lemah, dengan krisis sektor property yang berkepanjangan, meningkatnya risiko deflasi, dan melambatnya pertumbuhan global sehingga semakin mengaburkan prospek tahun ini. Bank sentral China pada pekan lalu telah mengumumkan sejumlah langkah-langkah stimulus seperti pemotongan cadangan bank (Reserve Requirement) sebesar 50 basis poin yang merupakan penurunan terbesar dalam dua tahun terakhir, ditambah paket penyelamatan pasar saham sebesar USD278 miliar, di mana ini memberikan sinyal dukungan yang kuat terhadap perekonomian yang rapuh dan anjloknya pasar saham negara tersebut ke titik terendah 5 tahun. Meski begitu, para analis mengatakan masih diperlukan lebih banyak stimulus pada tahun ini agar aktivitas ekonomi lebih kokoh.

INDONESIA: Seperti juga negara-negara Asia lainnya, PMI & Inflasi (Jan.) akan jadi sorotan pekan ini.

Download full report HERE.