Last week review:

SANTA CLAUS IS COMING TO TOWN! Jika pada pekan sebelumnya adalah pekan keputusan bank sentral AS, England, dan Eurozone; maka di pekan terakhir sebelum libur Natal berisikan keputusan bank sentral sejumlah negara Asia, seperti: Jepang, China, dan Indonesia; di mana ketiga bank sentral ini memutuskan untuk tidak mengubah suku bunga acuan masing-masing. Di tengah ekspektasi bahwa Federal Reserve akan mulai memangkas suku bunga segera pada bulan Maret tahun depan, pekan lalu bursa saham melanjutkan rally didukung oleh sentimen positif tersebut. Ketiga indeks saham utama AS stabil di jalur kenaikan secara bulanan, triwulanan, dan tahunan. Rally pekan lalu menandai kenaikan mingguan kedelapan berturut-turut, merupakan kenaikan mingguan terpanjang dalam beberapa tahun terakhir. Sekilas, pasar telah memperkirakan kemungkinan sebesar 72,7% akan adanya pemotongan suku bunga sebesar 25 bps segera pada bulan Maret, menurut survei FedWatch CME. Walau demikian, masih ada segelintir statement dari pejabat Federal Reserve yang menegaskan bahwa langkah berikut dari bank sentral AS bukanlah kapan pemotongan suku bunga akan dilaksanakan namun apakah kebijakan moneter saat ini sudah cukup ketat untuk membawa Inflasi ke Target 2%. Dengan demikian, Federal Reserve akan tetap memperhatikan data ekonomi sebagai penuntun kebijakan tersebut. Dimulai dari data Existing Home Sales (Nov.) yang sedikit picking up (walau tidak diimbangi dengan penjualan rumah baru (New Home Sales) yang lesu), Conference Board Consumer Confidence juga semakin meningkat menjadi 110,7 bulan ini, di atas ekspektasi ekonom sebesar 104,0. AS merevisi final pertumbuhan ekonomi atau Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal ketiga turun menjadi 4,9% dari estimasi sebelumnya 5,2%; pasar tenaga kerja masih cukup ketat namun aktivitas manufaktur di wilayah Philadelphia pada khususnya masih agak slow. Indeks favorite The Fed dalam menentukan trend Inflasi, Personal Consumption Expenditure (PCE) price index menunjukkan trend pelemahan secara rilis di level 3.2% yoy (Nov.), sukses lebih rendah dari perkiraan & bulan sebelumnya.

EUROPEAN MARKETS: Eurozone laporkan CPI (Nov.) yang sukses melandai ke level 2.4% yoy, lebih rendah dari 2.9% di bulan sebelumnya. Adapun Inflasi Inggris juga sama terkendalinya dengan menunjukkan tren penurunan, untuk bulan November Inflasi Inggris berada di level 3.9%, berhasil mendingin dari posisi 4.6% di bulan Oktober. Di satu sisi, Inggris harus membayar dengan pertumbuhan ekonomi kuartal 3 yang masih lesu di angka 0.3% yoy, tak mampu penuhi harapan sebesar 0.6%.

COMMODITIES: Crude Oil dalam trend naik seiring munculnya serangan pada kapal-kapal pengiriman di jalur Laut Merah oleh militan Houthi (Iran-Yemen), di tengah harapan pemotongan suku bunga tahun depan pun akan semakin menggairahkan perekonomian global dan demand Minyak pada akhirnya. Cukup banyak terjadi gejolak pada organisasi negara-negara produsen minyak utama di dunia atau OPEC+, salah satunya Angola memutuskan untuk keluar dari organisasi, Russia merencanakan pemotongan ekspor Minyak mentah 50.000barrel lebih banyak per harinya (jika tidak lebih) ditambah gangguan cuaca belakangan ini telah menghambat pengiriman sekitar 2/3 ekspor Minyak Ural Russia. Angkatan Laut AS telah mengumumkan rencana pengerahan pasukan mereka untuk melindungi pengiriman di jalur perdagangan penting Laut Merah; langkah serupa sepertinya akan diikuti oleh UK, France, Italy, Norway & Spain. Perlu diketahui, sekitar 12% dari lalu lintas global shipping melintasi Suez Canal, dalam perjalanan dari wilayah Mediterania menuju pasar utama Asia. Serangan tersebut telah membuat sejumlah perusahaan mengumumkan pada akhir pekan lalu bahwa mereka akan menghindari jalur Laut Merah tersebut, bahkan raksasa perusahaan Minyak BP menyatakan bahwa mereka akan menunda sejumlah pengiriman lewat jalur Laut Merah mengingat situasi keamanan yang genting di wilayah tersebut.

Hanya tersisa sedikit data ekonomi penting di minggu terakhir 2023 secara sebagian besar bursa utama dunia masih dalam suasana hari raya Natal. Beberapa data di hari Kamis & Jumat yang masih bisa jadi perhatian para pelaku pasar adalah US Initial Jobless Claims, Pending Home Sales (Nov.), dan US Crude Oil Inventories. Dari benua Asia, Korea Selatan akan laporkan CPI (Des.) di hari Jumat, hari perdagangan terakhir 2023.

Download full report HERE.