Summary:

Last Week Review

• DATA PAYROLL AS MENGAKHIRI TAHUN 2024 DENGAN PENINGKATAN LAPANGAN KERJA YANG BESAR , MENURUNNYA TINGKAT PENGANGGURAN SEKALIGUS MEMBUAT THE FED STAY DALAM POSISI HAWKISH.

Pertumbuhan lapangan kerja di AS secara tak terduga meningkat pada bulan Desember 2024 sementara tingkat pengangguran turun menjadi 4,1% (dari 4,2% di bulan Nov) seiring pasar tenaga kerja mengakhiri tahun dengan kondisi yang solid, memperkuat pandangan bahwa Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga tidak berubah bulan ini. Jumlah orang yang kehilangan pekerjaan alias Initial Jobless Claims (yang laporannya dimajukan ke hari Rabu karena AS memperingati wafatnya mantan Presiden Jimmy Carter di hari Kamis lalu) juga menunjukkan penurunan di pekan terakhir. Sebagai data pamungkas, NONFARM PAYROLL (Dec) meningkat sebesar 256.000 pekerjaan, merupakan yang terbesar sejak Maret, demikian kata Biro Statistik Tenaga Kerja Departemen Tenaga Kerja AS.

• Data untuk Oktober dan November direvisi 8.000 pekerjaan lebih sedikit daripada yang dilaporkan sebelumnya. Angka NFP ini jauh melampaui konsensus para ekonom yang disurvei oleh Reuters di mana mereka perkirakan payroll meningkat sebesar 160.000 pekerjaan, dengan perkiraan berkisar antara 120.000 hingga 200.000. Adapun perekonomian AS menciptakan 2,23 juta pekerjaan pada tahun terakhir masa jabatan Presiden Joe Biden, yang setara dengan rata-rata 186.000 pekerjaan per bulan. Meskipun di bawah 3 juta pekerjaan yang ditambahkan pada tahun 2023, peningkatan lapangan kerja sejalan dengan laju yang terlihat pada tahun 2018.

• Laporan optimis tersebut mendukung sikap hati-hati US FEDERAL RESERVE atas pelonggaran kebijakan
moneter lebih lanjut tahun ini di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa janji Presiden terpilih DONALD
TRUMP untuk menaikkan tarif impor secara besar-besaran dan mendeportasi jutaan imigran tidak berdokumen
dapat memicu inflasi. Kekhawatiran tersebut terbukti dalam NOTULEN FOMC MEETING 17-18 Desember yang
diterbitkan pada hari Rabu lalu, mencatat bahwa sebagian besar anggota Komite setuju untuk mengambil pendekatan
yang hati-hati dalam mempertimbangkan pemotongan suku bunga lebih lanjut. Para ekonom tidak memperkirakan
adanya penurunan suku bunga pada paruh pertama tahun ini.

• Menjelang serah terima jabatan Presiden Trump 20 January nanti, perekonomian AS dinilai tidak cuma hebat saja , melainkan aktivitasnya sedang berkembang pesat terutama sektor Jasa seperti dilaporkan oleh ISM Non-Manufacturing PMI (Dec) yang kuat di wilayah ekspansif. Pekerjaan di bidang Perawatan Kesehatan meningkat sebanyak 46.000 posisi, tersebar di fasilitas layanan perawatan kesehatan di rumah serta rumah sakit. Pekerjaan di sektor Ritel melonjak sebanyak 43.000 pekerjaan setelah menurun sebanyak 29.000 pada bulan November. Hal ini terangkat oleh perekrutan di bisnis Pakaian Retail dan Barang Dagangan Umum. Lowongan kerja di sektor Layanan Profesional dan Bisnis meningkat sebanyak 28.000. Pekerjaan di sektor Pemerintah meningkat sebanyak 33.000 posisi. Pekerjaan di sektor Rekreasi dan Perhotelan meningkat sebanyak 43.000 pekerjaan, dengan 29.800 posisi di Restoran dan Bar. Perekrutan juga meningkat di sektor Bantuan Sosial, Informasi, Konstruksi, Keuangan, dan Asuransi serta Transportasi dan Pergudangan. Namun, sektor Manufaktur kehilangan 13.000 pekerjaan, sebagian besar di sektor Semikonduktor dan Manufaktur komponen Elektronik lainnya. Pekerjaan juga hilang di sektor Pertambangan dan Penebangan.

• UPAH per jam rata-rata meningkat 0,3% bulan lalu setelah naik 0,4% pada bulan November. Dalam 12 bulan hingga Desember, upah naik 3,9% setelah naik 4,0% pada bulan November. RATA-RATA JAM KERJA tidak berubah pada 34,3 jam , namun Pendapatan Agregat naik 0,4%. Pendapatan tenaga kerja naik pada tingkat tahunan sebesar 5,9% pada kuartal keempat, yang merupakan kenaikan tertinggi sejak kuartal ketiga tahun 2023. Meskipun 243.000 orang memasuki dunia kerja, TINGKAT PARTISIPASI tetap stabil di angka 62,5% selama 3 bulan berturut-turut. RASIO PEKERJAAN terhadap populasi, ukuran kemampuan ekonomi untuk menciptakan lapangan kerja, pun naik menjadi 60,0% dari 59,8% pada bulan November. Jumlah orang yang kehilangan pekerjaan secara permanen turun 164.000 menjadi 1,7 juta. Pasar tenaga kerja AS dalam kondisi kuat dan tampaknya semakin ketat, demikian pandangan para ekonom di sana.

• Pasar keuangan sudah mengantisipasi secara penuh untuk The Fed mempertahankan suku bunga acuannya tidak berubah dalam kisaran 4,25%-4,50% pada FOMC MEETING pada 30 Januari, menurut survey FEDWATCH milik CME. Bank sentral AS memang telah menurunkan FED FUND RATE sebesar 100 basis poin sejak meluncurkan siklus pelonggarannya pada bulan September 2024. FED RATE MONITOR TOOL juga mengkonfirmasi view tsb dengan probability 96% saat ini bahwa suku bunga akan ditahan tetap di tempat pada rapat The Fed bulan ini. Kalaupun ada rate cut tahun ini, sepertinya chance paling besar baru akan terwujud di bulan July dengan peluang 41% saat ini.

• The Fed bulan lalu sempat memproyeksikan hanya akan 2 pemotongan suku bunga masing-masing seperempat poin tahun ini (kemungkinan pada bulan Juni & Sept), dibandingkan dengan 4 yang sebelumnya diperkirakan pada bulan September lalu, mengakui ketahanan ekonomi dan inflasi AS yang masih tinggi. Seperti diketahui, suku bunga The Fed dinaikkan sebesar 5,25% pada tahun 2022 dan 2023.

• PASAR EKUITAS di Wall Street jatuh, S&P500 sudah anjlok 1% sejak permulaan tahun 2025. US DOLLAR menguat ke titik tertinggi 2 tahun atas sekeranjang mata uang ; sedangkan YIELD US TREASURY dengan tenor lebih panjang melonjak ke level tertinggi sejak November 2023. Aksi sell-off obligasi tidak hanya terjadi di AS saja melainkan di berbagai belahan dunia lainnya.

This Week’s Outlook

• Data INFLASI AS minggu ini kemungkinan akan menguji nyali para investor menimpali laporan Payroll Dec yang kuat pada hari Jumat lalu dan ketidakpastian atas rencana kebijakan Donald Trump. MUSIM LAPORAN KEUANGAN kembali bergulir ; harga MINYAK berada pada titik tertinggi dalam beberapa bulan seiring para trader energi bersiap menghadapi gangguan supply.

• INFLASI AS, salah satu risiko utama yang dihadapi pasar ekuitas akan diawasi dengan ketat pada hari Rabu mendatang. Para ekonom memperkirakan US CPI Desember akan menunjukkan peningkatan 2,9% yoy. Sementara The Fed yakin bahwa inflasi telah cukup moderat untuk mulai memangkas suku bunga pada bulan September, laju inflasi AS secara tahunan malah tetap berada di atas target The Fed sebesar 2%. Federal Reserve kini memproyeksikan inflasi akan naik 2,5% pada tahun 2025.

• BANK BESAR AS akan memulai rilis laporan Q4 / 2024 juga pada hari Rabu, di mana pelaku pasar menantikan angka yang optimis pada performa JPMorgan, Wells Fargo, Citigroup, dan Goldman Sachs, sementara Bank of America dan Morgan Stanley akan melaporkan hasil pada hari Kamis. Ekspektasi terhadap hasil bank juga meningkat setelah kemenangan Pemilu Trump. Presiden terpilih tsb diharapkan akan mengantar gelombang deregulasi dan reformasi pajak yang ramah bisnis, yang secara signifikan dapat meningkatkan profitabilitas bank. Laba perusahaan S&P 500 diperkirakan naik hampir 10% pada kuartal tsb dari tahun sebelumnya, menurut data LSEG IBES yang dikutip oleh Reuters.

• INFLASI INGGRIS, akan menjadi fokus hari Rabu setelah aksi jual obligasi pemerintah Inggris minggu lalu, yang dikenal sebagai GILTS, memberikan tekanan pada pemerintahan Partai Buruh yang baru dalam upaya mereka untuk merangsang ekonomi yang sedang lesu. Imbal hasil obligasi pemerintah Inggris telah meningkat secara stabil sejak September, mencerminkan berkurangnya ekspektasi pemotongan suku bunga BANK OF ENGLAND, pinjaman tambahan dalam anggaran pemerintah baru pada 30 Oktober, dan imbal hasil Treasury AS yang lebih tinggi dengan Trump yang diperkirakan akan mengejar kebijakan fiskal yang longgar dan menaikkan tarif. CPI Desember diperkirakan akan menunjukkan peningkatan tahunan sebesar 2,6%, tetap di atas target Bank of England sebesar 2%. Komentar pejabat BoE juga akan menjadi sorotan di mana Wakil Gubernur bank sentral Sarah Breeden diperkirakan akan berpidato pada hari Selasa.

• CHINA akan merilis serangkaian data menjelang akhir minggu yang akan memberi kesempatan bagi para investor untuk melihat bagaimana kinerja ekonomi terbesar kedua di dunia itu saat menghadapi pukulan kenaikan tarif AS yang akan datang. Data GDP yang akan dirilis pada hari Jumat diharapkan akan mengonfirmasi bahwa ekonomi tsb dapat memenuhi target pertumbuhan tahunan sebesar 5% untuk tahun 2024, seperti yang sebelumnya diumumkan oleh Presiden Xi Jinping pada akhir Desember. Beijing juga akan merilis data tentang harga rumah, produksi industri, dan penjualan eceran. Wakil Menteri Keuangan Tiongkok Liao Min mengatakan pada hari Jumat bahwa pemerintah memiliki ruang kebijakan fiskal yang cukup dan alat untuk mendukung pertumbuhan ekonomi tahun ini , serta akan meningkatkan spending untuk memacu investasi.

• PASAR ASIA diramal akan mengalami pergerakan yang volatile pada awal pekan ini, diguncang oleh rontoknya pasar ekuitas AS, kenaikan tajam imbal hasil obligasi , dan kekhawatiran ancaman inflasi. NIKKEI JEPANG sudah merosot 1% saat pembukaan di Tokyo Senin pagi ini, dan hal yang sama sepertinya akan terjadi di seluruh benua. Para analis menilai sentimen market cukup rapuh, akibat kenaikan tajam imbal hasil obligasi jangka panjang telah memperketat kondisi keuangan di mana mana. Menurut Goldman Sachs, kondisi keuangan emerging-market secara agregat saat ini adalah yang terketat sejak akhir tahun 2023.

• Ketidakpastian atas potensi pukulan terhadap pertumbuhan di Asia – terutama China- dari kebijakan perdagangan ‘America First’ pemerintahan Trump yang akan datang adalah alasan lain untuk bersikap extra hati-hati. Angka TRADE BALANCE dari China pada hari Senin mungkin tak begitu kuat mengangkat suasana muram di market . Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan pertumbuhan Ekspor meningkat pada bulan Desember sementara Impor berkontraksi selama 3 bulan berturut-turut. Angka Impor bulan Desember kemungkinan akan menarik lebih banyak perhatian karena mencerminkan kekuatan permintaan domestik, dan oleh karena itu mungkin dapat dilihat sebagai tanda awal seberapa sukses upaya stimulus Beijing.

• Angka Trade Balance tsb merupakan kumpulan indikator utama dari China pekan ini selainnya : harga rumah, penjualan eceran, produksi industri, investasi, pengangguran, dan puncaknya pada hari Jumat yaitu GDP Q4 / 2024. Investor juga akan menilai pengumuman BANK SENTRAL CHINA pada hari Jumat bahwa mereka telah menangguhkan pembelian obligasi negara, yang memicu spekulasi bahwa mereka meningkatkan pertahanan terhadap Yuan. FORUM EKONOMI ASIA yang biasa diselenggarakan tahunan dibuka di Hong Kong, dan di antara pembicara pada hari Senin adalah Kepala Eksekutif Otoritas Moneter Hong Kong Eddie Yue, CIO China Investment Corp Liu Haoling, dan anggota dewan Bank Sentral Eropa Philip Lane. Sementara itu, Inflasi INDIA pada hari Senin diperkirakan akan terlihat sedikit mendingin pada bulan Desember menjadi 5,3% yoy dari 5,5% pada bulan November. Hari Rabu menjadi hari penting bagi rakyat INDONESIA juga secara akan diumumkan angka Trade Balance serta pertumbuhan Ekspor – Impor (Dec), kemudian menyusul keputusan BI RATE dari Rapat Dewan Gubernur BI (RDG BI) yang sedianya berlangsung hari Jumat (17/01/25).

HARGA MINYAK melonjak lebih dari 3% ke level tertinggi dalam 3 bulan di hari Jumat karena para trader bersiap menghadapi gangguan supply akibat paket sanksi AS terluas yang menargetkan pendapatan minyak dan gas RUSIA. Pemerintahan Presiden Joe Biden memberlakukan sanksi baru yang menargetkan produsen minyak, tanker, perantara, pedagang, dan pelabuhan Rusia, yang bertujuan untuk menyerang setiap tahap rantai produksi dan distribusi minyak Moskow. Harga minyak mentah BRENT ditutup pada $79,76 per barel setelah melewati $80 per barel untuk pertama kalinya sejak 7 Oktober. Minyak mentah US WTI (West Texas Intermediate) ditutup pada $76,57 per barel. Waktu penerapan sanksi, menjelang pelantikan Trump pada 20 Januari, membuatnya mungkin akan mempertahankan sanksi tersebut dan menggunakannya sebagai alat negosiasi untuk perjanjian damai UKRAINE, demikian tebakan para analis.

Download full report HERE.