Wait and See memasuki bulan Window Dressing. Minimnya sentimen data ekonomi awal pekan lalu, baik domestik maupun global, membuat investor langsung mengantisipasi data manufaktur dan inflasi Nov. yang rilis Kamis. Data menunjukkan, Indonesia PMI Manufacturing mendekati kontraksi, mengindikasikan kenaikan BI 7DRR +175Bps YtD, telah berdampak pada konsumsi domestik. Sementara itu, data Inflasi Headline Indonesia Nov. terjaga di level 5,42% YoY (Vs. Okt. 5,71%), di tengah tekanan inflasi global yang masih tinggi.

Corporate Bonds
AGII: Laba Terkontraksi 59%. PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII) mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar IDR70,38 miliar atau turun 59,20% YoY. Penjualan juga turun ke IDR1,90 triliun dari sebelumnya IDR2,07 triliun dengan beban pokok penjualan senilai IDR1,05 triliun serta laba bruto tercatat IDR852,40 miliar. (Emiten News)

Domestic Issue
Anggaran Subsidi KUR Naik Jadi IDR 450 Triliun. Pemerintah akan meningkatkan anggaran subsidi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) menjadi IDR 450 triliun pada 2023 mendatang. Anggaran tersebut meningkat dari dana KUR dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di tahun 2022 yang hanya IDR 373,17 triliun. Pemerintah telah menyampaikan sejumlah penyesuaian terhadap kebijakan KUR bagi debitur yang selama pandemi Covid-19 telah di relaksasi. (Kontan)

Recommendation
Data ekonomi menjadi katalis pasar di sisa tahun 2022 ini. Investor mencermati rilis data Cadev dan IKK Indonesia Nov. Cadev diproyeksikan terjaga, didukung Foreign Inflow di pasar SBN, seiring spekulasi Dovish the Fed, membuat imbal hasil SUN maupun SBSN terlihat atraktif, menekan yield FR91 ke bawah level 7%. Adapun IKK tetap optimis, diproyeksikan berada di level tinggi, didukung daya beli segmen Middle to Up. Investor juga menantikan rilis data ekonomi dua mitra dagang utama Indonesia, China dan AS. Namun, Ekspor dan Impor China Nov. diproyeksikan melemah signifikan, seiring penerapan kembali Zero-Covid Policy. Sementara itu, rilis data Factory dan Durable Goods Orders AS Oct., mengindikasikan seberapa kuat manufaktur AS di tengah era inflasi dan suku bunga tinggi. Data lainnya yaitu, PPI dan 1-Yr Inflation AS yang diproyeksikan kembali melandai. Harga minyak mentah dan sektor terkait pekan ini, akan dipengaruhi oleh hasil pertemuan OPEC+ dan dimulainya larangan UE pada minyak mentah Rusia.

Download full report HERE.