Today’s Outlook:
MARKET AS: Pasar saham AS ditutup pada hari Senin untuk memperingati libur Hari Presiden. The Fed menyoroti rilis DATA EKONOMI yang akan datang. Ini akan menjadi minggu yang lebih sepi kalender ekonomi AS setelah pekan lalu rilis serentetan data ekonomi kelas berat yang telah mengubah beberapa ekspektasi untuk potensi penurunan suku bunga Federal Reserve dalam bbrp bulan mendatang. Agenda utama adalah publikasi catatan dari pertemuan kebijakan ban sentral AS pada dijadwalkan hari Rabu, yang dapat memberikan pandangan baru tentang bagaimana para pembuat kebijakan memandang evolusi biaya pinjaman tahun ini. Seperti diketahui, bulan lalu The Fed mempertahankan suku bunga tidak berubah pada level tertinggi lebih dari dua dekade, sementara Chairman Jerome Powell menekankan bahwa para pejabat ingin melihat lebih banyak bukti bahwa inflasi secara berkelanjutan mendingin menuju target 2% sebelum mulai mempertimbangkan pivot.
MARKET ASIA : Data resmi selama akhir pekan yang menunjukkan bahwa konsumen China menghabiskan lebih banyak uang untuk bepergian, berbelanja, dan makan di luar selama liburan dibandingkan dengan tahun lalu. Angka-angka ini mendorong harapan bahwa belanja konsumen China – yang merupakan pendorong utama pertumbuhan ekonomi – kini mulai pulih setelah merosot selama 3 tahun. Hari ini akan dinantikan keputusan bank sentral China terkait PBOC Loan Prime Rate yang secara konsensus mengatakan sepertinya suku bunga acuan mereka masih akan ditahan tetap pada level 3.45%.
KOMODITAS ; Harga MINYAK mentah Brent sedikit lebih tinggi dalam sesi singkat pada hari Senin, karena masih ada issue kekhawatiran pasokan berkat ketegangan di Timur Tengah, walau diimbangi oleh tanda-tanda melemahnya permintaan global. Minyak mentah berjangka Brent naik 9 sen menjadi USD 83.56 per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Maret, naik 30 sen menjadi USD 79.49 per barel. Baik Brent maupun WTI berjangka minggu lalu naik sekitar 1.5% dan 3%, yang mencerminkan meningkatnya risiko meluasnya konflik Timur Tengah, di mana serangan-serangan Israel pada akhir pekan membuat rumah sakit terbesar kedua di Jalur Gaza tidak dapat beroperasi. AS telah mengusulkan Dewan Keamanan PBB untuk menentang serangan mobilisasi Israel ke Rafah dan mendukung gencatan senjata sementara di Gaza, seperti dilaporkan oleh Reuters.
Corporate News
Merdeka Copper Rilis Obligasi IDR 1,5 Triliun, Tawarkan Bunga hingga 9% PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) menawarkan Obligasi Berkelanjutan IV Tahap II Tahun 2024 dengan jumlah pokok sebesar IDR 1.5 triliun. Surat utang ini memiliki peringkat A+ dari PT Pemeringkat Efek Indonesia. Melansir keterangan resmi perusahaan, obligasi dari emiten pertambangan bijih logam milik Edwin Soeryadjaya dan Sandiaga Uno tersebut terbagi menjadi dua seri. Rinciannya, Obligasi Seri A yang ditawarkan senilai IDR 750 miliar dengan tingkat bunga tetap 7.25% per tahun. Adapun jangka waktu Obligasi Seri A yakni 367 hari kalender sejak tanggal emisi. Lalu jumlah Obligasi Seri B yang ditawarkan senilai IDR 750 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 9% per tahun. Jangka waktu Obligasi Seri B yakni tiga tahun sejak tanggal emisi. Selain itu, bunga dari obligasi akan disalurkan setiap tiga bulan sekali, dengan pembayaran pertama jatuh pada 23 Mei 2024. Sementara pelunasan untuk Obligasi Seri A dan pembayaran bunga terakhirnya dijadwalkan pada 2 Maret 2025, sedangkan Obligasi Seri B akan dilunasi pada 23 Februari 2027. Sementara dana hasil penawaran umum obligasi ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi seluruhnya akan digunakan untuk: Mendanai sebagian kewajiban rencana pelunasan seluruh pokok Obligasi Berkelanjutan IV Merdeka Copper Gold Tahap II Tahun 2023 yang akan jatuh tempo pada 15 Maret 2024 sebesar IDR 1.35 triliun. Sisanya akan digunakan oleh perseroan untuk mendanai sebagian kewajiban dalam rencana pelunasan seluruh pokok Obligasi Berkelanjutan II Merdeka Copper Gold Tahap I Tahun 2021 Seri B yang akan jatuh tempo pada 26 Maret 2024. (Katadata)
Domestic Issue
Emisi Obligasi dan Sukuk Capai IDR 13,38 Triliun Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2024 adalah 13 emisi dari 12 emiten senilai IDR 13.38 triliun. Dengan pencatatan tersebut maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 550 emisi dengan nilai nominal outstanding IDR 468.28 triliun dan USD 32.362 juta, diterbitkan oleh 128 emiten. Informasi tersebut disampaikan BEI dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 186 seri dengan nilai nominal IDR 5,810.39 triliun dan USD 502.10 juta. EBA sebanyak 10 emisi senilai IDR 3.25 triliun. (Neraca)
Recommendation
US10YT masih perlu lalui Resistance yield previous High, selangkah lagi ke atas 4.40% agar mampu melaju ke Target 4.664%. ADVISE : AVERAGE UP accordingly.
ID10YT open gap up dalam usahanya mencapai TARGET YIELD 6.75%, namun sepertinya tidak semudah itu untuk closing mantap di atas area Resistance tersebut. ADVISE : AVERAGE UP accordingly, atau harus siap2 untuk kurangi posisi.
Download full report HERE.