-GOVERNMENT BONDS-
Pasar SUN awal pekan kembali ditutup beragam, dengan SUN acuan 10-tahun FR0087 catatkan yield di level 6,42%, berdasarkan data NH Korindo Sekuritas Indonesia. Selain mulai mencermati rencana lelang SUN hari ini, pelaku pasar juga mengantisipasi potensi kembali naiknya yield UST tenor 10 tahun dari saat ini di level 1,56%. Investor juga mencermati sentimen eksternal rapat the Fed penentuan kebijakan moneter pada Selasa dan Rabu, yang sebelumnya the Fed mengkhawatirkan potensi kenaikan inflasi di AS. Adapun sentimen eksternal lainnya, yaitu masih terjadinya lonjakan kasus virus corona sejumlah negara, yang kemudian membuat pihak Joe Biden akan segera memasok kebutuhan bahan mentah untuk memproduksi vaksin corona kepada India, Inggris, Prancis, dan Jerman.

-CORPORATE BONDS-
Restrukurisasi Kredit BNI Capai IDR 84,3 Triliun. Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menyatakan sampai dengan Maret 2021 nilai restrukturisasi kredit bagi debitur yang terdampak Covid-19 mencapai IDR 84,4 triliun. Nilai kredit yang direstrukturisasi tersebut sebesar 15% dari total portofolio kredit BNI. Nilai ini lebih rendah 17%-18% dari posisi restrukturisasi kredit Desember 2020. Total restrukturisasi kredit Maret 2021, sebesar IDR 84,3 triliun, sebesar 15% dari total portofolio BNI, terjadi penurunan 17-18% dibanding Desember 2020. Adapun besaran debitur yang direstrukturisasi tersebut yang berpotensi menjadi kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) sampai dengan kuartal pertama tahun ini mencapai 2,1%. (CNBC Indonesia)

-MACROECONOMY-
Realisasi Investasi 1Q21 Mencapai IDR 219,7 Triliun. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi sebesar IDR 219,7 triliun sepanjang kuartal pertama 2021 (1Q21). Pencapaian itu tumbuh 4,3% YoY. Secara rinci, nilai investasi tersebut berasal dari dua sumber. Pertama penanaman modal dalam negeri (PMDA) sebesar IDR 108 triliun, minus 4,2% YoY. Kedua, penanaman modal asing (PMA) senilai IDR 111,7 triliun, tumbuh 14% YoY. Realisasi investasi kuartal pertama 2021 menunjukkan adanya pemulihan investasi, terutama dari investasi asing. Selain jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu, posisi PMA di kuartal pertama 2021 itu juga tumbuh 0,6% dari kuartal keempat 2020. (Kontan)

-RECOMMENDATION-
Sentimen Lockdown Eropa dan Kebijakan the Fed Warnai Lelang SUN. Dalam lelang kali ini, pelaku pasar berpeluang kembali ekspektasikan yield lebih tinggi. Sebelumnya, pasar SUN ditutup mixed di tengah kekhawatiran kenaikan lagi yield UST, menyusul indikasi bakal menguatnya inflasi negara tersebut. Sementara itu, sentimen lockdown Eropa dipengaruhi oleh kenaikan kembali kasus virus Covid-19 di Inggris, Perancis, dan Jerman. Namun, apresiasi rupiah berpeluang menahan tekanan pasar SUN hari ini. Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) berada di level IDR 14.489/USD, atau menguat 0,4% dibanding posisi akhir pekan lalu. Apresiasi rupiah ini, dipengaruhi oleh realisasi investasi asing atau Penanaman Modal Asing (PMA) yang tumbuh 14% YoY.