Today’s Outlook:

MARKET AS: Imbal hasil obligasi AS naik pada hari Selasa di tengah ketidakpastian pasar menjelang PEMILU AS serta prospek pemotongan suku bunga di bulan November yang sama. Wakil Presiden Demokrat Kamala Harris unggul tipis 46% berbanding 43% atas mantan Presiden Republik Donald Trump, menurut jajak pendapat Reuters/Ipsos, pada pertarungan kedua kandidat untuk menguasai negara bagian yang menjadi penentu menjelang Pilpres 5 November. Para kepala strategi pasar menilai peningkatan yield obligasi bisa membawa masalah pada equity market , secara mereka melihat kenaikan yield terbesar pada US TREASURY tenor 10 tahun, pasca penurunan suku bunga dalam 30 tahun terakhir. Mereka memperkirakan bahwa mungkin sulit untuk mengharapkan THE FED memangkas suku bunga 50bps lagi pada FOMC MEETING berikutnya. Peluang bank sentral AS untuk memberikan penurunan seperempat poin pada rapat tanggal 7 November adalah sebesar 92%, sementara peluang tidak adanya penurunan suku bunga adalah sebesar 8%, demikian menurut CME FedWatch. Sebagai sentimen penggerak market data US Existing Home Sales (Sept) juga akan ditunggu-tunggu oleh para pelaku pasar.

FIXED INCOME & CURRENCY : Spekulasi bahwa Trump punya peluang meningkat untuk menang juga turut mengerek naik yield obligasi jk.panjang, apalagi ketika kedua kandidat presiden pastinya ingin menghabiskan banyak uang dalam rangka kampanye Pilpres mereka dan hal itu berimbas kurang baik terhadap defisit fiscal budget. Imbal hasil US TREASURY tenor 10 tahun acuan naik 2.2 bps pada 4.204%, setelah sebelumnya mencapai 4.222%, level tertinggi sejak 26 Juli. US DOLLAR naik ke level tertinggi baru dalam 2.5 bulan di tengah ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed. DOLLAR INDEX , yang mengukur kekuatan Dollar terhadap sekeranjang mata uang, termasuk Yen dan Euro, naik 0.13% menjadi 104.09, setelah mencapai 104.10, yang merupakan level tertinggi sejak 2 Agustus. Terhadap YEN Jepang, Dolar menguat 0.21% menjadi 151.14. POUNDSTERLING melemah 0.05% menjadi USD 1.2978, sementara EURO turun 0.17% pada USD 1.0797.

MARKET ASIA & EROPA : Melajunya yield US TREASURY menyebabkan US DOLLAR ikut terkerek naik, ke atas level 151 Yen untuk pertama kalinya dalam 3 bulan, dan Yen Jepang balik menjadi mata uang Asia berkinerja terburuk tahun ini. Lemahnya Yen juga tidak memberikan dukungan kepada pasar equity Jepang, terbukti NIKKEI berada pada titik terendah 3 minggu, pertanda para investor domestik menaruh uang mereka di instrumen lain. Kalender ekonomi di benua ASIA cukup ringan pekan ini, sehingga para investor mungkin akan alihkan fokus pada pertemuan BRICS di Kazan, Russia, serta pertemuan tahunan IMF & WORLD BANK di Washington. Para investor juga menyoroti beberapa statement pejabat di Washington yang akan dirilis pada hari Rabu, termasuk dari Presiden EUROPEAN CENTRAL BANK Christine Lagarde, Gubernur BANK OF ENGLAND Andrew Bailey, Gubernur BANK OF JAPAN Kazuo Ueda, dan Gubernur Bank Sentral Selandia Baru Adrian Orr. Pada hari Selasa, IMF menerbitkan Prospek Ekonomi Dunia, yang memangkas perkiraan GDP untuk China dan Jepang. Perubahan prospek Jepang, dari 0.7% menjadi pertumbuhan 0.3%, merupakan penurunan peringkat terbesar dari semua ekonomi utama, dan kedua setelah penurunan Meksiko sebesar 0.7 poin persentase.

Corporate News
BALI: Sampaikan Pelunasan Pokok Sukuk Ijarah Berkelanjutan Tahun 2023
Emiten Penyedia Menara Telekomunikasi, Jasa dan Jaringan Telekomunikasi, PT Bali Towerindo Sentra Tbk (IDX: BALI) menyampaikan Laporan Informasi atau Fakta Material sehubungan dengan pembayaran ke 4 Cicilan Imbalan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Bali Towerindo Sentra Tahap II Tahun 2023 dan pelunasan Pokok Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Bali Towerindo Sentra Tahap II Tahun 2023 pada tanggal 21 Oktober 2024. “Berdasarkan Peraturan PT Bursa Efek Indonesia No.I-E dan Surat Perseroan No 076/BTS-CORSEC/XI/2023 tentang informasi Kesiapan Dana Pelunasan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Bali Towerindo Sentra Tahap II Tahun 2023. Perseroan telah melakukan pembayaran pelunasan pembayaran pokok Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Bali Towerindo Sentra Tahap II Tahun 2023 sebesar IDR 425 miliar dan Cicilan Imbalan ke 4 Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Bali Towerindo Sentra Tahap II Tahun 2023,” sebut Lily Hidayat selaku Corporate Secretary BALi dalam keterbukaan informasi BEI, Selasa (22/10). (Pasardana)

Domestic Issue
Proyeksi Terbaru IMF: Pertumbuhan Ekonomi Era Prabowo Maksimal 5.1%
International Monetary Fund atau IMF memproyeksikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia masih sebesar 5.1% pada 2029. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia 2024 diperkirakan tetap 5.0% atau stagnan dari tahun lalu. Hal itu tercantum dalam World Economic Outlook edisi Oktober 2024 yang diterbitkan IMF atau Dana Moneter Internasional pada hari ini, Selasa (22/10/2024). Laporan itu berjudul “Policy Pivot, Rising Threats” yang berarti Pergeseran Kebijakan, Meningkatnya Ancaman. Dalam laporan tersebut, IMF memproyeksikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini akan mencapai 5.0%. Seperti tahun-tahun sebelumnya, pertumbuhan ekonomi diperkirakan tetap berada di tren 5%. Sayangnya, perkiraan IMF ke depan pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak menunjukkan kenaikan yang signifikan. Misalnya, pada 2025 laju ekonomi diperkirakan hanya mencapai 5.1%. Bahkan, IMF memproyeksikan bahwa pada 2029 pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap di 5.1%. Seperti diketahui, 2029 merupakan akhir masa jabatan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan wakil presidennya, Gibran Rakabuming Raka. Padahal, Prabowo bercita-cita untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 8%. Proyeksi IMF itu seolah menunjukkan bahwa ambisi Prabowo masih cenderung sulit tercapai. (Bisnis)

Recommendation
Sell-off yang terjadi pada US bonds membuat yield US10YT semakin mantap menguat ke arah TARGET 4.305%. Yield selalu bergerak di atas MA10, menandakan Uptrend yang kuat pada imbal hasil, sebaliknya trend turun pada harga. Support yield : 4.088% (for now).

ID10YT finally membuat keputusan dengan break Resistance MA10 ke atas yield 6.682% , setelah gunakan dua MA lainnya untuk mantul di Support yield sekitar 6.613%. Target jangka pendek : yield kembali ke level previous High around 6.80% up to 6.83%. ADVISE : Antisipasi pelemahan harga bonds lebih lanjut.

Download full report HERE.