Today’s Outlook:
S&P 500 ditutup pada level tertinggi baru sepanjang masa pada level 4864.11 untuk sesi ketiga berturut-turut pada perdagangan hari Selasa (23/01/23) ditopang view bullish pada sektor Teknologi. Adapun NASDAQ sendiri memimpin penguatan indeks utama AS dengan naik 0.4% ke titik rekor tertinggi, sementara Dow Jones Industrial Average malah kembali meninggalkan angka 38.000 dengan turun 0.3%. Indeks ekuitas global MSCI yang memantau saham-saham di 49 negara naik tipis 0.14%, sementara Yen Jepang melemah setelah Bank of Japan tidak mengubah kebijakan moneternya namun memberi sinyal bahwa trend suku bunga negatif mungkin telah mendekati akhirnya. Dollar Index naik ke level tertinggi dalam 6 minggu, bersamaan dengan imbal hasil US Treasury yang turut naik karena para investor menunggu data US GDP 4Q23 dan US PCE (Des.) yang mana merupakan acuan inflasi favorit dari Federal Reserve, untuk menentukan arah trend suku bunga ke depannya. Yield US Treasury tenor 10-tahun yang menjadi patokan, naik menjadi 4,1378% dibandingkan dengan penutupan 4,094% pada hari Senin. Imbal hasil obligasi tenor 2 tahun, yang naik seiring dengan ekspektasi para pedagang terhadap suku bunga higher for longer, menyentuh 4,3784% dibandingkan dengan penutupan AS di 4,376%. Bicara mengenai suku bunga, rapat Bank Sentral Eropa (ECB) pada hari Kamis nanti diperkirakan akan pertahankan suku bunga stabil di tingkat saat ini. Setali tiga uang dengan ekspektasi FOMC Meeting The Fed minggu depan, di mana para investor akan lebih memperhatikan petunjuk mengenai kapan waktu penurunan suku bunga. Saat ini hanya terdapat sekitar 40% peluang penurunan suku bunga pada bulan Maret, dibandingkan dengan hampir 80% pada awal bulan ini, seperti dikutip dari Fed Rate Monitor Tool milik Investing.com. Data S&P Global US Manufacturing & Services PMI nanti malam juga akan turut jadi bahan pertimbangan.

MARKET ASIA & EROPA: Pemerintah CHINA mengumumkan untuk mengambil langkah-langkah stimulus demi menstabilkan kepercayaan pasar dengan memobilisasi sekitar 2 triliun Yuan (USD278,53 miliar) ke pasar saham, seperti dilaporkan Bloomberg News. Otomatis berita baik tersebut langsung mendongkrak indeks Hang Seng – Hong Kong rebound 2,6%, demikian pula indeks Shanghai Composite yang menguat sekitar 0.5% setelah keduanya merosot di sesi sebelumnya,  bahkan Shanghai menyentuh level terendah dalam 5 tahun. Pagi ini Jepang membuka pasar saham NIKKEI dengan kurang bersemangat, seiring pengumuman pertumbuhan Ekspor yang sangat tinggi plus ditambah melambatnya laju negatif Impor, keseluruhannya diperkirakan akan membuat defisit Trade Balance mereka berkurang dengan signifikan. Di benua Eropa, sejumlah indikator ekonomi PMI dari negara-negara utama seperti JERMAN, EUROZONE, & INGGRIS akan mewarnai fokus perhatian para pelaku pasar hari ini.

KOMODITAS: Harga MINYAK pada hari Selasa kembali ke teritori negatif di tengah sentimen gangguan produksi di AS dan adanya konflik di Timur Tengah dan Eropa; diimbangi oleh meningkatnya pasokan minyak mentah di Libya dan Norwegia. Produksi di ladang minyak Sharara – Libya sudah dimulai kembali pada awal minggu ini setelah berakhirnya protes yang menghentikan produksi sejak awal bulan ini, setelah pemerintah lokal menyetujui sejumlah tuntutan. Sementara itu di AS, negara bagian North Dakota memperkirakan bahwa produksi minyak di wilayah tersebut turun sekitar 250.000 hingga 300.000 barel per hari. Cuaca dingin ekstrem juga mengganggu sekitar 15% kapasitas produksi di Gulf Coast. Namun demikian, Minyak mentah AS (WTI) ditutup turun 0,5% menjadi USD74,37/barel. Minyak mentah Brent (Europe) pun berakhir melemah 0,64% pada USD79,55/barel. Di sisi lain, harga EMAS di pasar spot naik 0,33% menjadi USD2,027.99/ons, seiring para investor menunggu data ekonomi dan kejelasan kebijakan The Fed. 

Corporate News
Emiten Grup Sinar Mas (INKP) Rilis Surat Utang IDR 5 Triliun. PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) akan menerbitkan surat utang dalam bentuk obligasi rupiah, sukuk, dan obligasi dolar AS dengan nilai total IDR 5 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk pembayaran (refinancing) utang dan modal kerja emiten Grup Sinar Mas tersebut. Manajemen Indah Kiat dalam prospektus obligasi yang dikutip pada Selasa (23/1/2024) mengungkapkan, pihaknya akan menerbitkan obligasi berkelanjutan IV tahap IV tahun 2024 senilai IDR 4 triliun. Pada saat bersamaan, produsen pulp & kertas ini juga akan menerbitkan obligasi syariah (sukuk) mudharabah berkelanjutan III tahap IV tahun 2024 senilai IDR 695,09 miliar. Selain itu, Indah Kiat akan merilis obligasi dolar berkelanjutan I tahap III tahun 2024 sebesar USD 25 juta atau setara IDR 391,78 miliar. Dengan demikian, total dana yang akan dihimpun dari penerbitan tiga surat utang itu mencapai IDR 5,08 triliun. Emiten berkode saham INKP tersebut akan menawarkan obligasi senilai IDR 4 triliun dalam dua seri, yakni seri A senilai IDR 906,68 miliar dengan bunga 10,25% dan jangka waktu tiga tahun, serta seri B sebesar IDR 111,84 miliar dengan bunga 10,75% dan jangka waktu lima tahun. Sisa pokok obligasi yang ditawarkan sebesar IDR 2,98 triliun akan dijamin secara kesanggupan terbaik. Sukuk mudharabah juga ditawarkan dalam dua seri, yakni seri A senilai IDR 349,69 miliar dengan bagi hasil ekuivalen 10,25% dan bertenor tiga tahun, serta seri B sebesar IDR 43,72 miliar dengan bagi hasil setara 10,75% dan bertenor lima tahun. Sisa dari dana sukuk mudharabah yang ditawarkan sebanyak-banyaknya IDR 301,68 miliar akan dijamin secara kesanggupan terbaik. (Investor Daily)

Domestic Issue
Laris Manis, Pemerintah Raup IDR 12 Triliun dari Lelang Sukuk Negara. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) telah melaksanakan lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara pada hari ini (23/1/2024). Hasilnya, pemerintah meraup dana IDR 12 triliun. SBSN yang dilelang sebanyak tujuh seri melalui sistem lelang Bank Indonesia (BI). Yaitu, seri SPNS09072024 (reopening), SPNS07102024 (reopening), PBS032 (reopening), PBS030 (reopening), PBSG001 (reopening), PBS004 (reopening) dan PBS038 (reopening). “Total penawaran yang masuk sebesar IDR 23,76 triliun. Total nominal yang dimenangkan dari tujuh seri tersebut IDR 12 triliun,” kata DJPPR Kemenkeu dalam keterangan resminya, Jakarta, sore kemarin. (IDX Channel)

Recommendation
US10YT tampaknya siap untuk lanjutkan kembali swing naik menuju TARGET: yield 4.258%/4.336%, setelah berhasil pertahankan posisi di atas Support ketiga Moving Average. ADVISE: AVERAGE UP di atas yield 4.152%. Support: yield 4.094% – 4.021%. ID10YT terindikasi rebound dari Support upper wedge, bahkan saat ini posisinya telah lalui Resistance ketiga Moving Average lagi (di atas MA10,20,50) menjadikan level yield: 6.664% – 6.626% sebagai Support terdekat saat ini. ADVISE: AVERAGE UP di atas yield 6.75% – 6.773%. TARGET: 6.948% – 7.962%, up to level psikologis 7.0%

Download full report HERE.