Government Bonds
Defisit Neraca Pembayaran, Pasar SUN Mixed. Bank Indonesia (BI) mencatatkan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) 2Q21 di posisi defisit USD 450 juta. Angka ini, jauh signifikan dibanding 1Q21 yang mampu surplus lebih dari USD 4 miliar. Akhir pekan, yield Surat Utang Negara (SUN) tenor 10-tahun berada di sekitar level 6,35%. Sementara itu, yield UST tenor serupa berada di level 1,23%. Yield UST ini lebih rendah, meskipun the Fed berencana melakukan tapering off akhir tahun ini.

Corporate Bonds
Global Mediacom Tawarkan Obligasi dan Sukuk IDR 1 Triliun. Global Mediacom Tbk (BMTR) akan menawarkan Obligasi Berkelanjutan II Tahap II Tahun 2021 senilai IDR 700 miliar dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Tahap II Tahun 2021 sebesar IDR 300 miliar. Baik Obligasi maupun Sukuk tersebut, diterbitkan dalam tiga seri. (Investor Daily)

Macroeconomy
Neraca Pembayaran Indonesia 2Q21 Defisit USD 400 Juta. NPI pada 2Q21 mengalami defisit USD 400 juta, setelah pada kuartal sebelumnya mencetak surplus USD 4,1 miliar. Lebih lanjut, defisit transaksi berjalan atau Current Account Deficit (CAD) pada 2Q21 tercatat USD 2,2 miliar atau setara 0,8% dari Produk Domestik Bruto (PDB). CAD ini melebar dari kuartal sebelumnya sebesar 0,4% PDB, seiring peningkatan surplus neraca barang. (Kontan)

Recommendations
Sinyal Lanjutan Pertemuan the Fed. Pelaku pasar kembali mencermati signal lanjutan dari the Fed dalam pertemuan tahunan yang dijadwalkan pekan ini. Sebelumnya, the Fed memberikan sinyal kemungkinan dimulainya tapering pada akhir tahun ini. Besok, pemerintah menawarkan SPNS 12022022, PBS031, PBS032, PBS030, PBS029, dan PBS028 dalam lelang Sukuk Rabu (24/08). NHKSI Research melihat potensi penawaran tinggi masih terjadi pada SPNS 12022022 dan PBS031, di tengah penantian hasil pertemuan lanjutan the Fed.