Today’s Outlook:
Sentimen pasar berbalik muram berhubung pembicaraan terkait pagu utang AS kembali menemui jalan buntu dan berpotensi menimbulkan gagal bayar pertama dalam 4dekade, tepat pada tenggat waktu 1Juni mendatang. Hanya sektor Energi yang mendapat angin bagus dari rencana pemotongan produksi OPEC+, plus rilis data US Crude Oil Investories yang secara mengejutkan turun jauh di bawah ekspektasi, berkurang 12,456juta barrel. CBOE Volatility Index , yang juga terkenal sebagai indeks “ketakutan” Wall Street, naik ke sekitar titik tertinggi 3minggu. Pandangan mengenai suku bunga dari Federal Reserve pun menjadi pusat perhatian pelaku pasar. Adapun rilis Fed Meeting Minutes dari rapat terakhir 2-3May lalu, berhasil menunjukkan bahwa kebanyakan pejabat The Fed menilai bahwa bisa saja mereka tak perlu menaikkan suku bunga lagi pada FOMC Meeting mendatang pada tanggal 13-14Juni (sesuai ekspektasi para investor) ; walaupun pivot (pemotongan suku bunga) juga belum bisa terjadi menimbang belum cukup alasan kuat untuk mengakhiri trend kebijakan moneter ketat.

Dari benua Eropa, Inggris berhasil mencatatkan penurunan Inflasi April ke tingkat 8.7% yoy, akhirnya meninggalkan tingkat double digit seperti pada bulan sebelumnya di 10.1% ; namun sayangnya secara bulanan UK CPI masih terdata naik 1.2% mom, lebih tinggi dari forecast & previous period 0.8%. Adapun mereka berhasil melandaikan PPI Input secara signifikan, atau harga bahan baku/mentah yang dibayar oleh produsen manufaktur; merupakan indikator utama dari Inflasi harga konsumen. Sementara itu, German Ifo Business Climate Index (May) belum bisa lebih optimis memandang iklim usaha 6bulan ke depan secara pembacaannya rilis di angka 91.7 (lebih rendah dari forecast & previous period yang di sekitar 93). Hari ini akan dinantikan angka GDP 1Q23 Jerman ; dan dari AS akan diumumkan GDP 1Q23 serta Initial Jobless Claims yang mana diprediksi angka klaim pengangguran akan keluar di angka 250ribu, bertambah dari minggu sebelumnya di 242ribu. AS juga akan mengumumkan data Pending Home Sales (Apr.) di mana diperkirakan terdapat pertumbuhan sebesar 0.5%, termasuk jauh lebih tinggi daripada penurunan bulan sebelumnya di minus 5.2%.

Bank Sentral Indonesia kembali menunjuk Perry Warjiyo sebagai Gubernur BI untuk periode kedua. Adapun Pemerintah Indonesia menyelenggarakan lelang 6 seri  sukuk pada perdagangan Selasa (23/05/23) dengan total bid mencapai IDR 54.75 triliun, sementara pemerintah hanya menyerap IDR 7 triliun, di bawah target awal IDR 9 triliun.

Corporate News
Terbitkan Obligasi Berwawasan Lingkungan, Bank Mandiri (BMRI) Incar Dana Segar IDR 10 T PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mulai melakukan penawaran awal Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan 1 Bank Mandiri Tahap 1 tahun 2023 sebanyak-banyaknya IDR 5 triliun. Surat utang tersebut merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan 1 dengan total Raihan dana IDR 10 triliun. Aksi korporasi itu berlanjut jika mendapat pernyataan efektir penawaran surat utang dari OJK pada 16 Juni 2023. Rencananya, dana hasil penerbitan surat utang tersebut akan digunakan untuk pembiayaan kredit berwawasan hijau dan pembiayaan utang perseroan berwawasan hijau. (Emiten News)

Domestic Issue
Multifinance Masih Mendominasi Penerbitan Obligasi sepanjang Kuartal I/2023 Direktorat PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mencatat perusahaan pembiayaan (multifinance) atau leasing menjadi industri dengan kontribusi tertinggi dalam menerbitkan surat utang (obligasi) pada kuartal I/2023, meski nominalnya turun menjadi IDR 9,67 triliun. Kepala Divisi Pemeringkatan Jasa Keuangan Pefindo Danan Dito mengatakan kontribusi penerbitan surat utang korporasi oleh  industri multifinance masih tertinggi selama kuartal I/2023. Adapun Danan berujar bahwa Penerbitan surat utang dari industri multifinance berkontribusi sekitar 34,8 persen dari total penerbitan IDR 27,79 triliun selama kuartal I/2023 dan Danan menuturkan bahwa persentase porsi industri multifinance jauh lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa industri lainnya. (Bisnis)

Recommendation
US10YT terlihat cukup stabil on the way menuju TARGET yield di sekitar level 3.85% / 3.97-4.0%. Apabila pullback terjadi maka diperkirakan Uji Support akan mengarah ke sekitar yield 3.644-3.613%. ADVISE : Buy (on Weakness), or Average Up accordingly above yield 3.761%. ID10YT sepertinya akan mencoba break out Resistance upper channel (Downtrend), setelah berhasil bertengger di atas MA10 & MA20. Penembusan ke atas yield 6.52% akan membuat yield menjadi Uptrend menuju TARGET : 6.66% / 6.753-6.781%. ADVISE : Average Up accordingly.

Download full report HERE.