Sektor jasa AS semakin ekspansif, mengevaluasi kenaikan FFR lebih lama. Ekspansi sektor jasa AS, melalui ISM Services Index Nov. naik ke level 56,5 (Vs. Surv. 53,5; Okt. 54,4); memberikan bukti lainnya tentang pemulihan ekonomi AS. Data ini melengkapi data pekan lalu, dimana data pasar tenaga kerja yang tetap solid, dan pertumbuhan upah yang lebih kuat, di tengah era inflasi dan suku bunga tinggi. Data manufaktur AS juga menunjukkan perbaikan, dengan Factory Orders Oct. tumbuh 1% (Vs. Sept. 0,3%) dan Durable Goods Orders Oct. tumbuh 1,1% (Vs. Sept. 1,0%). Membaiknya data ekonomi AS, menantang harapan the Fed memperlambat dan intensitas kenaikan FFR, di tengah indikasi inflasi CPI dan PPI yang melandai.

Corporate Bonds
WSKT: Terima Pembayaran Termin Proyek. PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) berhasil mencatatkan pencairan termin hingga Oktober 2022 sebesar IDR11,2 triliun atau telah melebihi target tahun ini yaitu IDR10 triliun. Adapun alokasi dari termin cair adalah 65% untuk menurunkan level utang kredit modal kerja, pemenuhan kewajiban finansial MRA, pembayaran current vendor dan pembayaran kewajiban pajak. Sementara sisanya akan digunakan untuk operasional Perseroan. (Emiten News)

Domestic Issue
BI: Likuiditas Perbankan Tetap Longgar. Sepanjang tahun 2022, Bank Indonesia (BI) melakukan normalisasi kebijakan moneter dengan penarikan kelebihan likuiditas secara bertahap. Per Desember 2022, kredit perbankan tumbuh di kisaran 11%, dan BI memperkirakan pertumbuhan kredit tahun 2022 diperkirakan berada di kisaran 9-11% YoY dan terus meningkat menjadi 10-12% pada tahun 2023 dan 2024. (Investor Daily)

Recommendation
Wait and See menantikan data Cadev hari Rabu. Perhatian investor mulai tertuju pada data Cadev Indonesia Nov. yang rilis Rabu besok, diproyeksikan relatif terjaga seiring adanya Foreign Inflow di pasar SBN. Sebelumnya, Cadev Indonesia Okt. turun ke level USD130,2Miliar, seiring depresiasi dan volatilitas lebar nilai tukar Rupiah dalam kisaran IDR15.200/USD – IDR 15.600/USD di bulan Oktober. Harapan the Fed memperlambat kenaikan FFR, membuat imbal hasil SUN maupun SBSN menjadi atraktif, dengan yield FR91 dan FR87 turun menjauhi level psikologis 7%.

Download full report HERE.