Today’s Outlook:
Saham-saham Wall Street ditutup memerah pada perdagangan Selasa (23/05/23) ; yield US Treasury tenor jangka pendek melejit naik dipicu oleh kebuntuan pembicaraan terkait pagu utang AS. Perkembangan yang lambat ini semakin mendekati deadline 1 Juni, sebagaimana dikhawatirkan oleh Menteri Keuangan AS Janet Yellen, walau Presiden AS Joe Biden dan wakil kubu Republikan McCarthy optimis kata sepakat akan segera bisa diambil demi menghindarkan gagal bayar (default). Kekhawatiran mengenai hal ini menempatkan yield US Treasury tenor 1 bulan ke rekor tertinggi 5.888%. Para investor menunggu rilis notulen Rapat Federal Reserve tanggal 2-3 May kemarin, untuk memberi gambaran ke mana arah kebijakan suku bunga berikutnya. Disinyalir 88% populasi traders semakin meyakini bahwa The Fed akan bisa mengerem laju naik suku bunga pada FOMC Meeting mendatang bulan Juni, seperti dilansir oleh Fed Rate Monitor Tool.

Dari benua Asia, Jepang melaporkan PMI yang bergerak ke arah ekspansif untuk pertama kalinya dalam 7bulan , mengindikasikan perbaikan pertama dalam kondisi usaha sejak Oktober 2022 ; ditimpali pula oleh BoJ Core CPI yang merangkak naik 3% yoy. Consumer Sentiment Korea Selatan (May) juga telah naik ke titik tertinggi tahun ini, dengan maju ke angka 98 (dibanding 95.1 sebulan lalu). Demikian pula halnya dengan US & Jerman yang mengumumkan Composite PMI (May) yang keduanya semakin ekspansif masing-masing di pembacaan 54.5 & 54.3 ; justru berkebalikan dengan Euro Zone & Inggris yang menunjukkan kondisi aktifitas manufaktur & jasa yang terkontraksi dengan pembacaan masing-masing di 53.3 & 53.9. AS juga melaporkan angka Building Permits yang menurun di 1.147juta (-1.4% mom) ; di satu sisi ternyata terdapat New Home Sales (Apr) lebih banyak dari perkiraan & periode sebelumnya di angka 683ribu, tanda permintaan sektor perumahan bagi keluarga kecil masih tinggi. Adapun hari ini para pelaku pasar akan memperhatikan data Inflasi Inggris yang diharapkan bisa beranjak dari level double digit 10.1% menjadi 8.3%. German Ifo Business Climate Index (May) akan menjelaskan lebih lanjut mengenai gambaran iklim usaha & ekspektasi bisnis 6bulan ke depan, dari survey yang tersebar di sektor manufacturers, builders, wholesalers & retailers.

Indonesia merilis data Neraca Pembayaran (Balance of Payments) 1Q23 di level USD 6.5milyar, atau lebih tinggi dari USD 4.7milyar di kuartal sebelumnya. Sedangkan Transaksi Berjalan (Current Account) berhasil membukukan peningkatan surplus menjadi USD 2.97 milyar di 3bulan pertama tahun ini dari USD 550juta periode yg sama tahun lalu, mempertahankan kenaikan 7 kuartal berturut-turut dan setara dengan 0.9% GDP.

Corporate News
Lihat Situasi Pasar, Adira Finance (ADMF) Bakal Terbitkan Obligasi Emiten pembiayaan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (ADMF) atau Adira Finance berencana untuk menerbitkan obligasi dan sukuk pada 2023, namun dengan tetap melihat situasi dan perkembangan pasar. Direktur Kepala Layanan Penjualan & Distribusi Adira Finance Niko Kurniawan mengatakan bahwa Adira Finance terus mengamati kondisi bisnis terkini dan kebutuhan pendanaan ke depan sebelum menerbitkan obligasi dan sukuk. Kendati demikian, Niko menyampaikan bahwa pada tahun-tahun sebelumnya, emiten bersandi saham ADMF itu biasanya menerbitkan obligasi 1-2 kali dalam satu tahun. Adira Finance mencatat, per Maret 2023, komposisi pembiayaan bersama mewakili 45 persen dari piutang yang dikelola. Sementara sisanya diperoleh dari pinjaman bank, obligasi, dan ekuitas. (Bisnis)

Domestic Issue
Hasil Lelang 6 Seri Sukuk Hari Ini, Pemerintah Raih Penawaran IDR 54,75 Triliun Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) telah melaksanakan lelang enam seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara dengan total penawaran yang masuk sebesar IDR 54,75 triliun pada Selasa kemarin (23/5/2023). Berdasarkan informasi di laman DJPPR Kemenkeu, hasil lelang tersebut naik signifikan dibanding hasil lelang SBSN dua pekan sebelumnya yaitu pada 9 Mei 2023 sebesar IDR 40,72 triliun. SBSN seri PBS036 dengan tenor 2 tahun mendapatkan penawaran tertinggi dari investor sebesar IDR 15,53 triliun. Sementara itu, SBSN Seri PBS037 yang jatuh tempo pada 15 Maret 2036 menjadi SBSN dengan jumlah peminat terbanyak kedua pada lelang hari ini dengan penawaran sebesar IDR 11,89 triliun. (Bisnis)

Recommendation
US10YT berpeluang melaju terus menuju TARGET yield di sekitar level 3.86% / 3.965-4.0%. Apabila pullback terjadi maka diperkirakan Uji Support akan mengarah ke sekitar yield 3.644-3.613%. ADVISE : Buy (on Weakness), or Average Up accordingly. ID10YT masih terjebak dalam channel downtrend dan kali ini akan Uji Resistance MA20 / yield 6.476% ; yang mana apabila mampu ditembus akan membuka peluang menuju Resistance upper channel pada yield 6.523%. Jika PARALLEL CHANNEL downtrend ini mampu dipatahkan maka TARGET naik ideal terdapat di level2 yield berikut : 6.674% / 6.753-6.763%.

Download full report HERE.