Kinerja 1H19 Dibawah Ekspektasi
Kinerja pendapatan RALS pada 2Q19 tercatat mencapai Rp3,72 triliun atau meningkat tipis +1,7% y-y dibandingan dengan 2Q18 sebesar Rp3,6 triliun. Namun secara keseluruhan 1H19, pendapatan yang dibukukan mencapai Rp 3,48 triliun atau menurun sebesar –0,20% y-y dari 1H18 sebesar Rp3,49 triliun. Pendapatan ini masih ditopang oleh penjualan barang beli putus yang mencapai Rp2,8 triliun atau menurun sebesar –1,74% y-y. Selain itu, komisi penjualan konsinyasi tercatat mengalami peningkatan sebesar +7,30% y-y atau mencapai Rp627 miliar dari sebelumnya Rp584 miliar. Kami memperkirakan dengan adanya momen Idul Fitri, RALS dapat membukukan pendapatan yang lebih solid. Namun kinerja 1H19 ini berada di bawah ekspektasi kami, RALS mencatatkan penurunan penjualan yang tercermin dari rata-rata penjualan toko yang hanya tumbuh ~1,7% pada Juni 2019, dibawah pertumbuhan ekonomi 2Q19 sebesar 5,05%.

Efisiensi Biaya Untuk Menjaga Margin Pendapatan
Stagnansi pertumbuhan ekonomi turut memperburuk keadaan industri ritel yang lesu dikarenakan pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang tidak meningkat signifikan hanya ~5%. Mengantisipasi hal tersebut, RALS memutuskan untuk menutup gerai-gerai yang tidak produktif. Pada 2Q19, RALS sudah menutup 2 gerai (affiliate dan private). Selain itu, RALS juga menjaga efisiensi biaya seperti menurunkan space untuk segmen supermarket yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas. Hal ini juga tercermin dari laporan keuangan 1H19 dengan penurunan beban pokok penjualan mencapai –1,18% y-y atau Rp1,91 triliun dari Rp1,94 triliun pada 1H18.

 

Download laporan lengkapnya di SINI.