Today’s Outlook:
MARKET AS: Para investor menunggu data ketenagakerjaan AS yang akan dirilis pada hari Jumat. Para ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan ekonomi AS mengalami penambahan 214.000 pekerjaan di bulan November.
MARKET ASIA: Tingkat inflasi Korea Selatan naik di bulan November menjadi 1,5% tahun ke tahun, lebih tinggi dari angka inflasi bulan Oktober sebesar 1,3%, dan lebih rendah dari 1,7% yang diperkirakan oleh para ekonom yang disurvei oleh Reuters. Para trader tengah bersiap-siap untuk menghadapi gelombang laporan ekonomi dan komentar-komentar dari para pejabat Federal Reserve yang akan mempengaruhi arah suku bunga mendatang.
– Para trader akan memantau laporan payroll AS bulan November, yang akan dirilis hari Jumat, dimana laporan ini dapat memberikan gambaran mengenai kekuatan pasar tenaga kerja menjelang pertemuan kebijakan Federal Reserve pada tanggal 17-18 Desember.
CURRENCY & FIXED INCOME: Indeks Dollar sedikit berubah secara keseluruhan, karena peluang penurunan suku bunga di bulan Desember tetap berada di jalurnya di tengah tanda-tanda bahwa ekonomi Amerika Serikat melambat. Won Korea Selatan, salah satu penggerak terbesar, menguat terhadap dollar, didukung oleh dugaan intervensi bank sentral dan janji kementerian keuangan untuk memberikan dukungan likuiditas “tak terbatas” kepada pasar. Hal ini terjadi sehari setelah Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengumumkan keadaan darurat militer dalam sebuah pidato di televisi pada tengah malam, namun kemudian mencabutnya beberapa jam kemudian. Treasury 10-tahun AS bergerak lebih tinggi pada hari Selasa karena investor mempertimbangkan data pembukaan lapangan kerja baru-baru ini. Imbal hasil Treasury 10-tahun naik 4 basis poin menjadi 4,232%, sementara imbal hasil Treasury 2-tahun turun 2 basis poin dan diperdagangkan pada 4,177%. Imbal hasil dan harga bergerak berlawanan arah, dan satu basis poin sama dengan 0,01%.
– Euro naik sedikit terhadap dolar AS pada hari Rabu, tetapi turun dari level tertinggi sesi, setelah runtuhnya pemerintah Prancis yang diperkirakan secara luas menyusul mosi tidak percaya oleh anggota parlemen oposisi. Euro sedikit naik terhadap dolar di USD1,0512 setelah anggota parlemen sayap kanan dan sayap kiri bergabung untuk mendukung mosi tidak percaya terhadap Perdana Menteri Michel Barnier dan pemerintahannya, dengan mayoritas 331 suara. Barnier diperkirakan akan mengajukan pengunduran dirinya dan pemerintahannya kepada Presiden Emmanuel Macron dalam waktu dekat.
– Para investor juga mencerna komentar dari Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde dalam sidang parlemen pada hari Rabu. Ia mengatakan bahwa ECB akan terus menurunkan suku bunga, namun tidak berkomitmen untuk melakukan pelonggaran. ECB selanjutnya akan bertemu pada 12 Desember, dan para ekonom sangat mengharapkan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp), yang merupakan langkah keempat kalinya di tahun ini.
Domestic Issue
Prabowo Tarik Utang Baru IDR 775.86 T di 2025
Presiden Prabowo Subianto telah resmi menetapkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 201 Tahun 2024 tentang rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2025. Di dalamnya termuat desain penarikan utang baru untuk menutup defisit APBN 2025 yang senilai IDR 616.18 triliun. Dalam Lampiran VII Perpres 201/2024 penarikan utang atau besaran pembiayaan utang Prabowo tetapkan senilai sebesar IDR 775.86 triliun pada 2025. Nilai itu naik sekitar 19.71% dibandingkan dengan target tahun 2024 yang sebesar IDR 648.1 triliun. Dalam lampiran itu, Prabowo merincikan pembiayaan utang terdiri dari penerbitan SBN neto sebesar IDR 642.56 triliun. Nilai itu cenderung lebih rendah dibandingkan target penerbitan SBN pada 2024 sebesar IDR 666.4 triliun. Selain SBN, pembiayaan utang juga berasal dari Pinjaman neto yang senilai IDR 133.3 triliun, naik dari target 2024 senilai IDR 18.4 triliun. Lalu, Pinjaman Luar Negeri (Neto) IDR 128.13 triliun. Terdiri dari Pinjaman Tunai IDR 80 triliun, Pinjaman Kegiatan IDR 125.52 triliun untuk kementerian/lembaga (K/L) pusat, IDR 1.59 triliun untuk kegiatan yang diteruskan dalam bentuk hibah, dan Pinjaman ke BUMN/Pemda: IDR 9.3 triliun. Total ini dikurangi pembayaran cicilan pokok pinjaman luar negeri sebesar IDR 88.36 triliun. Total pembiayaan utang pun juga akan dikurangi untuk keperluan pembiayaan investasi senilai IDR 154.50 triliun, dan pemberian pinjaman senilai IDR 5.44 triliun. Namun, ada tambahan dari pembiayaan lainnya berupa hasil pengelolaan aset senilai IDR 262 miliar. (CNBC Indonesia)
Corporate News
MEDC: Lunasi Utang, MEDC Jajakan Obligasi IDR2,5 Triliun
Medco Energi (MEDC) bakal menawarkan obligasi IDR2,5 triliun. Surat utang itu, bagian dari obligasi berkelanjutan V dengan target IDR5 triliun. Dan, emiten asuhan mendiang Arifin Panigoro tersebut telah menerbitkan IDR2,5 triliun. Obligasi itu, akan menyapa pelaku pasar dalam dua seri. Yaitu, seri A senilai IDR1,67 triliun dengan tingkat bunga tetap 7,75 persen per tahun berdurasi 5 tahun. Pembayaran obligasi dilakukan secara penuh pada tanggal pelunasan pokok obligasi. Lalu, seri B sejumlah IDR825 miliar dengan tingkat bunga tetap 8,25 persen per tahun berjangka 7 tahun. Pembayaran obligasi dilakukan secara penuh pada tanggal pelunasan pokok obligasi. Bunga obligasi dibayar setiap triwulan sejak tanggal emisi. Pembayaran pertama pada 7 April 2025, sedang pembayaran terakhir sekaligus jatuh tempo, dan pelunasan pokok obligasi pada 7 Januari 2030 untuk seri A, dan tanggal 7 Januari 2032 seri B. Penggunaan dana hasil obligasi sebagai berikut. Sebesar IDR2,36 triliun untuk melunasi jumlah terutang atas obligasi perseroan akan jatuh tempo pada 2025, dengan rincian obligasi berkelanjutan III Medco Energi Internasional Tahap III Tahun 2020 Seri B sebesar IDR476,30 miliar, obligasi berkelanjutan IV Medco Energi Internasional Tahap III Tahun 2022 Seri A sebesar IDR1,89 triliun. Kemudian, senilai IDR119,16 miliar untuk melunasi sebagian pinjaman kepada Medco Bell Pte. Ltd. (MBL), anak usaha dengan kepemilikan saham secara tidak langsung. (Emiten News)
Recommendation
US10YT nampaknya berada dalam tren sideways minor setelah terkoreksi di sekitar area support dinamis MA50 di 4,199-4,180%; dimana hal ini sebelumnya terlihat oleh kondisi bearish dengan negatif divergence RSI dekat area resistance garis tren 4,469-4,501%. MA10 dan MA20 sudah membentuk death cross. Dengan demikian, NHKSI masih melihat bahwa yield US10YT diproyeksikan mencapai 4,13-4,116%.
ID10YT bangkit dari potensi support pola falling wedge di 6,895-6,865%. Support MA10 di 6,898% berhasil ditembus. NHKSI mengantisipasi ID10YT akan mengalami sedikit rebound ke resistance pola falling wedge di 6,98-7% sebelum momentum bearish akhirnya terjadi.
Download full report HERE.