Today’s Outlook:

MARKET AS: Imbal hasil US Treasury jatuh untuk hari kedua dan Notulen Rapat The Fed bulan Juni lalu dirilis setelah market tutup, menyuarakan pernyataan Fed Chairman Jerome Powell bahwa tekanan Inflasi mulai mereda.

INDIKATOR EKONOMI : Data menunjukkan pesanan pabrik AS (US Factory Orders) turun secara tak terduga dan aktivitas jasa AS ( ISM Non-Manufacturing PMI) bulan Juni terjerumus cukup dalam ke wilayah kontraksi (bawah 50) , lebih rendah dari ekspektasi 52.6 dan juga dari angka 53.8 di bulan sebelumnya. Buletin Ketenagakerjaan Nasional ADP menunjukkan tenaga kerja swasta meningkat sebesar 150.000 pada bulan Juni, di bawah ekspektasi 163ribu dan angka revisi bulan Mei sebesar 157.000, konsisten dengan melambatnya momentum pasar tenaga kerja. Initial Jobless Claims juga melengkapi dengan mendata terjadi panambahan 4ribu klaim pengangguran di pekan terbaru, ke angka 238ribu versus 234ribu di pekan sebelumnya. Sederet data yang menunjukkan perlambatan ekonomi ini, memicu harapan penurunan suku bunga lebih cepat. Tak heran pelaku pasar melihat peluang 68% untuk penurunan suku bunga pertama pada bulan September, naik dari 58% pada minggu lalu, dilansir dari Fed Rate Monitor Tool milik Investing.com.

MARKET ASIA & EROPA : Adapun kemarin CHINA mendata Caixin Services PMI (Jun) sedikit melemah walau masih di atas angka batas 50. Namun di wilayah Eropa, JERMAN, EUROZONE, dan INGGRIS malah catatkan Services PMI yang lebih mantap di wilayah ekspansif. Hari ini tidak banyak data ekonomi lain yang jadi pantauan para pelaku pasar.

YEN & OBLIGASI JEPANG mengalami aksi jual secara konsisten. Imbal hasil JGB 10 tahun pada hari Rabu mencapai 1.10% dan selisih imbal hasil JGB dua tahun melebar menjadi 75 basis poin. Yen berada pada titik terendah dalam 38 tahun, imbal hasil obligasi 10 tahun berada pada level tertinggi dalam 13 tahun, dan kurva imbal hasil menanjak dengan cepat. Bagi para trader saham, situasi ini seyogyanya meningkatkan kewaspadaan mereka, apalagi ketika Nikkei hampir memecahkan rekor tertinggi di bulan Maret.

KOMODITAS: Badan Informasi Energi (EIA) melaporkan bahwa stok minyak mentah AS turun 12.2 juta barel pada pekan yang berakhir 28 Juni, sangat jauh melampaui ekspektasi penurunan sekitar 680ribu barel menurut polling Reuters. Namun kenaikan harga dihambat oleh kekuatiran meningkatnya supply global menjelang libur hari kemerdekaan AS. Baik BRENT maupun US WTI masing-masing naik 1.3% ke level harga USD 87.34 dan USD 83.88 / barrel. Kendala produksi Teluk Mexico yang tengah mengantisipasi hantaman Hurricane Beryl, diimbangi oleh naiknya produksi negara-negara OPEC untuk bulan kedua, terutama disumbangkan oleh supply yang lebih tinggi dari Nigeria & Iran.

POLITIK : Presiden Joe Biden sempat dilaporkan mempertimbangkan untuk mundur dari Pilpres melawan mantan Presiden Donald Trump, menyusul performanya yang goyah pada debat presiden baru-baru ini. Namun terakhir Biden telah menegaskan bahwa ia berniat melanjutkan kampanyenya untuk terpilih kembali, meski menghadapi skeptisisme dari dalam partainya sendiri (Partai Demokrat). Wakil Presiden AS Kamala Harris diyakini secara luas akan menjadi pilihan pertama pengganti Biden jika presiden tersebut memilih untuk mundur dari pencalonan.

Corporate News
BTPN: Pefindo Tetapkan Peringkat Bank BTPN idAAA, Stabil
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menetapkan peringkat idAAA dengan prospek stabil untuk PT Bank BTPN Tbk (BTPN). Peringkat ini juga diberikan untuk rencana penerbitan Obligasi Berkelanjutan V Tahun 2024 BTPN dengan nilai maksimum IDR 3 triliun. Dalam laman resminya, Pefindo menyatakan bahwa peringkat tersebut dipengaruhi oleh tingkat kemungkinan yang sangat kuat akan adanya dukungan dari induk perusahaan, Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC). Profil kredit mandiri BTPN mencerminkan indikator permodalan dan posisi pasar yang sangat kuat, namun dibatasi oleh tingkat persaingan yang ketat di industri perbankan. Pefindo menambahkan bahwa peringkat ini dapat diturunkan jika terlihat adanya pelemahan dukungan dan kepemilikan SMBC terhadap BTPN. Peringkat juga dapat berada di bawah tekanan jika profil bisnis atau kinerja keuangan BTPN memburuk secara signifikan tanpa adanya indikasi dukungan dari SMBC. (Emiten News)

Domestic Issue
Pemerintah Tarik IDR 7.184 Triliun dari Lelang Tujuh Seri SBSN 2 Juli
Pemerintah pada Selasa tanggal 2 Juli 2024 kemarin melaksanakan lelang tujuh seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara. Dari tujuh seri sukuk yang ditawarkan, yakni seri SPNS20012025 (reopening), SPNS01042025 (new issuance), PBS032 (reopening), PBS030 (reopening), PBSG001 (reopening), PBS004 (reopening) dan PBS038 (reopening), total penawaran yang masuk sebesar IDR 17.99 Triliun. Rinciannya, untuk seri SPNS20012025 Jumlah penawaran yang masuk sebesar IDR 2.195 triliun, seri SPNS01042025 IDR 0.496 triliun, seri PBS032 IDR 0.173 triliun, seri PBS030 IDR 0.152 triliun, seri PBSG001 IDR 0.300 triliun, seri PBS004 IDR 0.359 triliun, dan seri PBS038 sebesar IDR 5.3197 triliun. Sesuai dengan kewenangan yang diberikan oleh Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara, Menteri Keuangan menetapkan hasil lelang sebagai berikut: Untuk seri SPNS20012025 jumlah nominal yang ditarik sebesar IDR 0.300 triliun, seri SPNS01042025 IDR 1.184 triliun, seri PBS032 IDR 1.300 triliun, seri PBSG001 IDR 0.100 triliun, seri PBS004 IDR 0.150 triliun, dan seri PBS038 sebesar IDR 4.150 triliun. Dengan demikian total nominal yang ditarik pemerintah dari tujuh seri SBSN atau sukuk yang ditawarkan adalah sebesar IDR 7.184 triliun. (Emiten News)

Recommendation

US10YT: In overall masih berjalan dalam channel downtrend. Saat ini tertopang jajaran Support MA10 & MA20 pada yield 4.325%. Jebolnya support ini akan membawa yield US10YT turun semakin rendah ke level 4.21% – 4.19% ; dan harga obligasi berbalik naik.

ID10YT : Yield kemungkinan tengah menguji Support pertama sekitar 7.09%. ID10YT masih relatif aman berjalan di atas trend naik jk.pendeknya , selama belum menjebol MA20 / yield 7.04% saat ini. Perjalanan menuju TARGET yield 7.325% terlihat masih intact.

Download full report HERE.