Today’s Outlook:

INDIKATOR EKONOMI : Para investor berharap mendapatkan lebih banyak petunjuk tentang langkah Federal Reserve selanjutnya dalam upaya melawan Inflasi tanpa terlalu merugikan perekonomian, alias mengusahakan ekonomi AS menuju soft-landing. Indeks harga Personal Consumption Expenditures (PCE) AS akan dirilis pada hari Jumat. Pertumbuhan tahunan core index diperkirakan melambat di bulan Mei, namun masih di atas target 2% The Fed. Para pelaku pasar juga akan mencermati perkiraan US GDP kuartal pertama untuk ketiga kalinya , yang sedianya dirilis pada hari Kamis. Para analis menilai bahwa kekhawatiran terbesar bagi pasar adalah adanya stagflasi ; atau dengan kata lain, ekonomi melemah karena inflasi naik lebih tinggi. Namun demikian, market masih memperkirakan adanya 2 kali penurunan suku bunga tahun ini, di mana terdapat peluang lebih dari 60% pivot sebesar 25 basis poin terjadi pada bulan September, menurut FedWatch LSEG. FIXED INCOME : Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun yang menjadi acuan , turun 2.7 basis poin menjadi 4.23%, dari 4.257% pada akhir Jumat.

PETA POLITIK GLOBAL : Investor akan mengamati debat presiden AS yang pertama pada hari Kamis dan dimulainya Pemilu Perancis pada hari Minggu. Presiden AS Joe Biden akan menghadapi debat dengan saingannya Donald Trump , mengusung kebijakan baru terkait imigrasi dan wilayah perbatasan , yang diharapkan para pendukungnya akan meningkatkan elektabilitasnya di kalangan pemilih yang skeptis. Sementara itu, Partai National Rally (RN) sayap kanan Perancis dan sekutunya terlihat memimpin putaran pertama pemilihan parlemen dengan 35.5% suara, menurut jajak pendapat yang diterbitkan pada hari Minggu.

MARKET EROPA & ASIA : Pejabat tinggi pengawas mata uang Jepang , Masato Kanda , mengatakan pihak berwenang akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan jika terjadi pergerakan valuta asing yang berlebihan, dan penambahan Jepang ke dalam daftar pengawasan Departemen Keuangan AS tidak akan membatasi tindakan mereka. DOLLAR berakhir turun 0.7% di level 159.68 Yen setelah sebelumnya sempat menyentuh angka 160. DOLLAR INDEX , yang mengukur kekuatan greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya , turun 0.38% menjadi 105.48. EURO naik 0.38% pada USD 1.0732.

KOMODITAS : Futures MINYAK mentah AS (US WTI) naik 90 sen menjadi USD 81.63 / barel dan BRENT naik 77 sen menjadi USD 86.01 ; didukung oleh sentimen positif pekan lalu akan adanya indikasi permintaan yang lebih kuat dari AS, konsumer minyak terbesar dunia. Kedua harga minyak acuan tersebut naik sekitar 3% minggu lalu setelah data dari Badan Informasi Energi (Energy Information Association) menunjukkan penurunan besar pada stok minyak mentah AS, dengan demikian menunjukkan demand yang sehat seiring dimulainya musim berkendara di musim panas. Pasar juga mendapat dukungan dari memburuknya kondisi geopolitik karena meningkatnya risiko perang besar antara Israel dan Hizbullah, yang merupakan kelanjutan dari konflik dengan Hamas, sehingga menambah ekspektasi gangguan pasokan di Timur Tengah. Belum lagi ditambah bentrokan yang terus berlanjut antara Rusia dan Ukraina, di mana Kyiv menargetkan serangan pada kilang-kilang besar Rusia, juga memicu kekhawatiran atas gangguan supply global.

Corporate News
Refinancing, Barito Pacific (BRPT) Tawarkan Obligasi IDR 1 Triliun
Barito Pacific (BRPT) akan menawarkan obligasi senilai IDR 1 triliun. Penerbitan surat utang itu, bagian tidak terpisahkan dari obligasi berkelanjutan III dengan proyeksi IDR 3 triliun. Nah, tahun ini emiten besutan Prajogo Pangestu tersebut, merilis obligasi tahap III dengan dua seri. Seri A dibanderol dengan bunga 8.25 persen per tahun dengan durasi 3 tahun. Lalu, seri B berjangka 5 tahun dibalut dengan tingkat kupon 9 persen per tahun. Berdasar skenario, bunga surat utang dibayarkan setiap triwulan sejak tanggal emisi. Di mana, bunga obligasi pertama akan dibayarkan pada 10 Oktober 2024. Ssdang bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo akan dibayarkan pada 10 Juli 2027 untuk obligasi seri A, dan pada 10 Juli 2029 untuk obligasi Seri B. Pelunasan obligasi dilakukan secara

Domestic Issue
Pemerintah Lelang SUN Selasa Depan, Target Raup Dana IDR 33 Triliun
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan melelang Surat Utang Negara (SUN) dalam mata uang Rupiah untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2024 pada Selasa hari ini. Dalam hal ini, pemerintah menargetkan meraup dana IDR 33 triliun. Ada tujuh seri SUN yang siap dilelang, yakni SPN03240925 (New Issuance), SPN12250612 (Reopening), FR0101 (Reopening), FR0100 (Reopening), FR0098 (Reopening), FR0097 (Reopening), dan FR0102 (Reopening). “Target indikatif IDR 22 triliun, dan target maksimal IDR 33 triliun,” kata Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu dalam keterangan resminya, Jakarta, Minggu (23/6). Pemerintah menawarkan tingkat kupon atau imbal hasil kepada investor mulai dari 6.62 persen sampai 7.12 persen. SUN yang dilelang memiliki nominal IDR 1 juta per unit. Lelang SUN akan digelar Selasa (25/6) pukul 09.00 WIB dan ditutup pukul 11.00 WIB. Sementara tanggal setelmen Kamis (27/6). Penjualan SUN tersebut akan dilaksanakan dengan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia. Lelang bersifat terbuka (open auction), menggunakan metode harga beragam (multiple price). (Emiten News)

Recommendation

US10YT terlihat stuck di Resistance MA10 , membuat yield tak bisa maju terus melewati 4.254%. Namun sekalinya level tsb terlampaui, maka yield punya kesempatan menguat sampai TARGET : MA20 / yield 4.34%, atau bahkan MA50 / yield 4.452%. ADVISE : perhatikan break out pada yield untuk menentukan apakah harga jadi melemah atau tidak.

ID10YT masih terbilang on track menuju TARGET yield 7.325%, segera setelah lepas dari Resistance level previous High : yield 7.243%. ADVISE : HOLD.

Download full report HERE.