Pelaku pasar nervous menyikapi kolapsnya Silicon Valley Bank, yang merupakan insiden kejatuhan finansial terbesar sejak krisis keuangan tahun 2008; kuatir bahwa kampanye The Fed untuk memerangi inflasi ternyata mengungkapkan sejumlah kelemahan pada sistem keuangan yang akan semakin parah jika kenaikan suku bunga
terus berlanjut. Yield Treasury lanjutkan penurunan untuk hari kedua ; ancaman contagion effect dari issue panas ini membuat para investor memburu aset safe haven, membuat harga Emas loncat 2.1% ke level USD 1868.79 / bounce. Harga benchmark US Treasury tenor 10tahun naik 61/32 menjadikan yield 3.6892% dari 3.923% hari Kamis.

Sementara harga obligasi tenor 30 tahun naik 101/32 menempatkan yield di posisi 3.6899%, dari 3.87% posisi sebelumnya. Sementara itu, data tenaga kerja yang ditunggu-tunggu para pelaku pasar rilis beragam Jumat lalu, dimana US Nonfarm Payrolls (Feb.) mendata penambahan tenaga kerja baru di sektor pemerintah sebesar 311ribu, lebih tinggi dari forecast 205ribu namun sukses turun jauh dari periode Jan. yang mengejutkan di angka 504ribu. Unemployment Rate (Feb.) pun naik jadi 3.6% (dari bulan sebelumnya 3.4%) . Adapun data ekonomi ini sesungguhnya telah mengurangi kekhawatiran bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga 50bps pada FOMC Meeting pekan depan, setelah komentar hawkish dari Jerome Powell di minggu lalu. Pasar keuangan memperhitungkan 42.5% kemungkinan kenaikan suku bunga sebesar 50bps, dan 57.5% probabilitas naik 25bps dalam rangka menjinakkan tingkat Inflasi ke target Fed Funds Rate pada FOMC Meeting tanggal 21 22Maret mendatang.

Melengkapi data-data ekonomi krusial tsb, Selasa esok akan dirilis angka Inflasi AS (Feb.) di mana para ekonom meperkirakan Inflasi mampu melandai ke level 6% yoy dan 0.4% mom (dari 6.4% yoy & 0.5% mom pada posisi terakhir). Dengan demikian US Dollar melemah atas sejumlah mata uang major dunia dan membawa US Dollar index (DXY) turun 0.65%, namun Euro menguat 0.54%.

Corporate News
Indomobil Finance Terbitkan Obligasi IDR 1,28 Triliun Untuk Bisnis Pembiayaan PT Indomobil Finance Indonesia akan menerbitkan obligasi IDR 1,28 triliun. Obligasi Berkelanjutan V Indomobil Finance Tahap II Tahun 2023 ini merupakan bagian dari Obligasi Berkelanjutan V Indomobil Finance dengan total nilai Rp 5 triliun. Indomobil Finance telah menerbitkan obligasi tahap pertama senilai IDR 600 miliar pada Juli 2022. Pada tahap kedua ini, Indomobil Finance akan menerbitkan obligasi dalam tiga seri. Obligasi seri A memiliki nilai pokok IDR 918 miliar. Obligasi dengan tenor 370 hari ini menawarkan tingkat bunga tetap 6,25%. Obligasi seri B memiliki nilai pokok IDR 279,58 miliar. Obligasi dengan tenor 3 tahun ini menawarkan tingkat bunga tetap 7,5% per tahun.Obligasi seri C memiliki nilai pokok IDR 86,32 miliar. Obligasi dengan tenor 5 tahun ini menawarkan tingkat bunga tetap 7,75% per tahun. Dalam prospektus emisi obligasi disebutkan bahwa Indomobil akan menggunakan seluruh dana hasil penerbitan obligasi setelah dikurangi biaya-biaya emisi untuk modal kerja pembiayaan kendaraan bermotor dan alat berat sebagaimana kegiatan usaha perusahaan. (Kontan)

Domestic Issue
Tiga Surat Utang Baru Masuk, BEI Catat Total Emisi IDR 21,02 T Sepanjang 2023 Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat total emisi obligasi dan sukuk sepanjang tahun 2023 senilai IDR 21,02 triliun. Jumlah emisi terbagi dalam 18 emisi dari 17 emiten penerbit. Sekretaris Perusahaan BEI, Yulianto Aji Sadono mengungkapkan bahwa adapun total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 520 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar IDR 454,04 triliun dan USD 47,5 juta, diterbitkan oleh 127 emiten. Sementara Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 187 seri dengan nilai nominal IDR 5.449,14 triliun dan USD 452,11 juta. Kemudian, untuk Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 8 emisi senilai IDR 3,27 triliun. (Investor Id)

Recommendation
US10YT membentuk Doji setelah turun tajam ke area Support MA50 / 3.701, menimbulkan spekulasi bahwa akan adanya trend reversal (minor trend). Namun demikian Doji ini perlu dikonfirmasi oleh candle hijau keesokan harinya , terutama berhasil ditutup di atas Resistance terdekat : yield 3.752%, sebelum membuka jalan menuju Resistance MA10 & MA20 yang saat ini berada di sekitar yield 3.90%. ADVISE : Speculative Buy, Average Up accordingly.

Penurunan yield ID10YT ke Support pertama : MA10 / 6.965% sama sekali belum merusak trend naik jk. pendek yang tengah berjalan. ADVISE : namun demikian tingkatkan kewaspadaan sekiranya Support MA10 jebol, maka yield akan jatuh lebih lanjut menuju Support MA20 / yield 6.863%.

Download full report HERE.