Pasar SUN mixed akhir pekan, ditengah melandainya inflasi level Konsumen maupun Produsen AS, berpotensi memperlonggar Hawkish the Fed. Harga rata-rata eceran bensin AS di bawah USD4/Gallon, terendah sejak Maret 2022. Sebagai catatan, harga bensin sempat mencapai rekor USD5,02/Gallon Juni lalu. Baik CPI Headline maupun Core AS Juli YoY masing-masing melandai ke 8,5% (Vs. Jun. 9,1%) dan 5,9% (Vs. Jun. 5,9%). Sementara, PPI Final Demand AS Juli MoM catatkan deflasi -0,5% (Vs. Jun. +1,0%). Melandainya PPI dan CPI meningkatkan taruhan di pasar Futures, bahwa kenaikan FFR September adalah sebesar +50Bps (Vs. Prev. +75Bps).

Corporate Bonds
BTN Umumkan Raihan Dana Obligasi PUB IV. PT Bank Tabungan Negara (persero) Tbk. (BBTN) mengumumkan realisasi Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan IV Bank BTN Dengan Tingkat Bunga Tetap (PUB IV) sebesar IDR 2,5 triliun. Capaian PUB BTN ini ini setara 31,25% dari rancangan awal PUB IV yang disiapkan yaitu IDR 8 triliun. Berdasarkan pengumuman manajemen BBTN bertanggal 12 Agustus 2022, PUB IV senilai IDR 8 triliun dirancang dapat diterbitkan dalam 2 tahun. Periode ini meliputi 11 Agustus 2020 sampai dengan 11 Agustus 2022. (Bisnis Indonesia)

Domestic Issue
Realisasi Subsidi Energi IDR 88,7 Triliun. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sudah mencairkan anggaran subsidi energi sebesar IDR 88,7 triliun hingga 31 Juli 2022. Realisasi ini naik 27,5% dibandingkan periode sama tahun lalu, IDR 69,52 triliun. Peningkatan realisasi subsidi energi lantaran pemerintah tetap menahan harga energi di saat terjadi kenaikan harga minyak dunia. Dalam hal ini, paling besar adalah untuk subsidi bahan bakar minyak (BBM) pertalite, solar, hingga LPG 3 Kg. (CNN Indonesia)

Recommendation
New Issuance FR95, FR96 dan FR97 dalam lelang SUN. Pekan ini, Pemerintah menawarkan seri baru pada lelang Selasa, yaitu FR95 (6-Tahun), FR96 (11-Tahun), dan FR97 (21-Tahun). Adapun, data Bloomberg memproyeksikan Trade Balance Indonesia periode Juli surplus +USD3,8 miliar (Vs. Jun. +USD5,1 miliar). Selain melandainya harga sejumlah komoditas global, NHKSI Research melihat perlambatan ekonomi negara tujuan ekspor juga akan membuat surplus Juli menyusut. Survei ini juga memproyeksikan ekspor Juli YoY tumbuh lebih rendah +30,7% (Vs. Jun. +40,7%). Namun, impor Juli YoY diproyeksikan tumbuh lebih tinggi +33,3% (Vs. Jun 21,9%).

Download full report HERE.