Pasar SUN bergerak mixed, ditengah sejumlah sentimen. Dari dalam negeri, masih merespon positif realisasi pertumbuhan ekonomi domestik 3Q22 yang tumbuh sebesar 5,72% YoY. Adapun dari sisi eksternal, investor terus mencermati hasil dari U.S. Midterms yang berlangsung ketat, berpeluang membuat perubahan pada peta kekuatan politik di Kongres AS, sehingga akan mempersulit pengesahan perubahan kebijakan yang drastis.

Corporate Bonds
TLKM: Menangi Seleksi Penggunaan Pita 2,1 GHz. PT Elnusa Tbk (ELSA) hingga 3Q22 meraih laba bersih sebesar IDR290,59 miliar atau melonjak 683,7% YoY. Hal ini disebabkan oleh pendapatan naik 49,8% menjadi IDR8,572 triliun, yakni dari jasa distribusi dan logistik energi ke pihak berelasi sebesar 43,04% menjadi IDR3,004 triliun. Selain itu pendapatan serupa kepada pihak ketiga juga naik 88,8% dan pendapatan jasa hulu migas integrasi ke pihak berelasi tumbuh 26,08%. (Emiten News)

Domestic Issue
Sri Mulyani Proyeksi Ekonomi Melambat pada 4Q22. Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 4Q22 akan lebih lambat dibandingkan 3Q22 yang mencapai 5,72%. Hal ini dikarenakan siklus perekonomian yang biasanya memang melambat di akhir tahun, serta high base-effect di 4Q21 yang tumbuh sebesar 5,02%. Meskipun demikian, secara keseluruhan tahun 2022, Kementerian Keuangan memperkirakan laju pertumbuhan ekonomi tetap berada pada kisaran 5%- 5,3%. (CNN Indonesia)

Recommendation
Investor menantikan rilis data inflasi AS. Pergerakan pasar SUN hari ini, menjelang rilis data inflasi, yang akan memberikan petunjuk baru tentang langkah-langkah kebijakan moneter the Fed. Berdasarkan Survei Bloomberg, Inflasi Headline AS Oct. diproyeksikan sebesar 7,9% YoY (Vs. Sept. 8,2%).

Download full report HERE.