Pasar SUN awal pekan bergerak mixed. Selain data GDP dan Cadev Indonesia, investor menantikan rilis data inflasi AS. Inflasi Headline AS Oct. YoY diproyeksikan 8% (Vs. Sept. 8,2%), berpeluang menentukan arah pasar di sisa tahun 2022 ini. Sejumlah Ekonom berpendapat, jika inflasi belum dibawah 8% YoY, maka the Fed mungkin bersiap untuk kenaikan FFR +75Bps kelima kalinya pada Desember mendatang.

Corporate Bonds
Perusahaan Kertas Grup Sinar Mas Rilis Obligasi. Emiten produsen kertas Grup Sinar Mas, PT Oki Pulp & Paper Mills (OPPM) mencatatkan obligasi dan sukuk senilai IDR 3 triliun di Bursa Efek Indonesia pada Senin (7/11). OPPM akan menerbitkan Obligasi III Oki Pulp & Paper Mills tahun 2022 dengan jumlah pokok obligasi sebanyak-banyaknya IDR 3 triliun, dengan perincian obligasi IDR 2,12 triliun dan sukuk IDR 885,86 miliar. (Bisnis Indonesia)

Domestic Issue
Ekonomi Tumbuh 5,72% Kuartal III. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia tembus 1,81% pada 3Q22 kemarin. Dengan realisasi itu, ekonomi Indonesia berhasil tumbuh 5,72% YoY. Selain daya beli masyarakat yang terjaga, pertumbuhan ekonomi juga ditopang oleh peningkatan aktivitas masyarakat yang sempat tertahan oleh kebijakan PPKM selama masa pandemi covid kemarin. (CNN Indonesia)

Recommendation
Sentimen positif GDP Indonesia, pasca BPS mencatatkan ekonomi Indonesia 3Q22 tumbuh 5,72% atau melampaui ekspektasi pasar sebesar 5,60% YoY. Dari sisi global, investor juga mulai mencermati, apakah the Fed akan menutup tahun 2022 ini dengan FFR di level 4,5% atau lebih, yaitu kebijakan moneter yang akan memiliki dampak pada ekonomi di tahun 2023 mendatang.

Download full report HERE.