Today’s Outlook:
MARKET AS: Sentimen positif market datang dari trio pembuat kebijakan Federal Reserve yang mengindikasikan pada hari Kamis bahwa mereka lebih percaya diri inflasi cukup mendingin untuk menurunkan suku bunga. Komentar mereka – bersama dengan penurunan yang lebih besar dari perkiraan pada data klaim pengangguran AS – telah membantu meyakinkan para investor untuk mendukung pemulihan pasar saham. Para investor diprediksi akan sangat fokus mencari bukti bukti baru mengenai kemungkinan soft landing untuk ekonomi Amerika dalam pembacaan US CPI dan Retail Sales untuk bulan Juli yang akan dirilis pekan ini. Tanda bahwa market telah kembali tenang, terlihat dari CBOE Volatility Index yang dikenal sebagai ‘pengukur ketakutan’ di Wall Street, pada hari Jumat turun 3.42 poin dan ditutup pada 20.37, jauh dari lonjakan panik intraday di hari Senin ke 65.73 setara dengan titik awal Pandemi Covid bulan Maret 2020.
CURRENCY & FIXED INCOME: DOLLAR INDEX, yang mengukur kekuatan greenback terhadap sekeranjang mata uang termasuk Yen dan Euro, turun 0.12% menjadi 103.16. Terhadap Yen Jepang, Dollar melemah 0.42% menjadi 146.66. Euro turun 0.03% pada USD 1.0915. Pada US Treasury, imbal hasil turun setelah melalui minggu yang bergejolak sementara para investor mengamati data inflasi utama minggu depan untuk mendapatkan petunjuk baru tentang potensi penurunan suku bunga di bulan September. Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun turun 5.7 bps menjadi 3.94%, dari 3.997% di akhir hari Kamis. Imbal hasil obligasi bertenor 30 tahun turun 6.5 bps menjadi 4.2205% dari 4.286%. Imbal hasil obligasi bertenor 2 tahun, yang biasanya bergerak sejalan dengan ekspektasi suku bunga, naik 0.9 bps menjadi 4.0531%, dari 4.044% di akhir hari Kamis.
KOMODITAS: Harga MINYAK ditutup lebih tinggi karena kekhawatiran akan meluasnya KONFLIK TIMUR TENGAH masih berlanjut, di mana US WTI naik 0.85% dan berakhir pada USD 76.84/ barel sementara BRENT naik menjadi USD 79.66/ barel, atau terapresiasi 0.63% untuk hari Jumat.
Harga EMAS sedikit menguat, di mana spot emas naik 0.12% menjadi USD 2,429.60/ ons. Data Wells Fargo mencatat, ETF emas CHINA mengalami lonjakan, dengan kepemilikan meningkat sebesar 92% sejak awal tahun 2023. Bank tersebut mengatakan lonjakan investasi ETF berbasis emas mencerminkan demand yang kuat dari investor China yang mencari keamanan di tengah ketidakpastian ekonomi. Wells Fargo menyoroti bahwa ETF emas Asia telah tumbuh 56% sejak Januari 2023 di mana 92% kenaikan disumbangkan dari posisi China. Lonjakan kepemilikan emas ini bertepatan dengan return investasi emas sebesar 23% selama periode yang sama.
Corporate News
APLN: Moody’s Naikkan Peringkat Agung Podomoro Jadi Stabil
PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) mendapatkan peningkatan peringkat corporate family rating (CFR) dari Moody’s Ratings. Dalam pengumuman yang dirilis pada 8 Agustus 2024, Moody’s menaikkan peringkat APLN dari Caa3 menjadi Caa1, serta merevisi prospek perusahaan menjadi stabil dari sebelumnya negatif. Kenaikan peringkat ini mencerminkan dua faktor utama. Pertama, berkurangnya risiko pembiayaan kembali bagi APLN setelah perusahaan berhasil melunasi sisa obligasi sebesar USD 131,96 juta yang jatuh tempo pada 3 Juni 2024. (Emiten News)
Domestic Issue
OJK terbitkan aturan dukung penerbitan obligasi dan sukuk daerah
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan Peraturan OJK Nomor 10 Tahun 2024 tentang Penerbitan dan Pelaporan Obligasi Daerah dan Sukuk Daerah (POJK 10/2024) untuk perluasan sumber pembiayaan fiskal pemerintah daerah melalui pemanfaatan sumber pendanaan di pasar modal. “POJK ini juga diterbitkan dengan tujuan untuk meningkatkan keterbukaan informasi dan pengawasan atas penerbitan obligasi dan sukuk daerah,” kata Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi OJK Aman Santosa di Jakarta, Minggu. POJK 10/2024 dikeluarkan untuk menyesuaikan dan menyelaraskan ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan yang mengatur mengenai obligasi daerah dan sukuk daerah dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan, Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah serta Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2024 tentang Harmonisasi Kebijakan Fiskal Nasional selaku peraturan perundang-undangan yang diterbitkan sebagai upaya mengatasi kendala penerbitan obligasi daerah dan sukuk daerah. Aman menuturkan POJK 10/2024 mengganti, menggabungkan serta mencabut keberlakuan tiga POJK telah diterbitkan sebelumnya pada 2017. Tiga POJK tersebut adalah POJK Nomor 61/POJK.04/2017 tentang Dokumen Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Obligasi Daerah dan atau Sukuk Daerah, POJK Nomor 62/POJK.04/2017 tentang Bentuk dan Isi Prospektus dan Prospektus Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum Obligasi Daerah dan atau Sukuk Daerah, dan POJK Nomor 63/POJK.04/2017 tentang Laporan dan Pengumuman Emiten Penerbit Obligasi Daerah dan atau Sukuk Daerah. (Antara News)
Recommendation
US10YT in overall masih bergerak turun dalam pola PARALLEL CHANNEL semenjak runtuh dari peak yield bulan April (4.74%). Oleh karena itu bisa diprediksi bahwa Target jk.pendek adalah menuju Resistance upper channel di kisaran yield 4.13%, namun sebelum itu ada sejumlah Resistance minor yang perlu dilalui terlebih dahulu: 3.990% – 4.0%/ 4.08%. ADVISE: antisipasi pelemahan sementara pada harga (pada trend harga yang terbilang masih uptrend).
Setali tiga uang, ID10YT menjalani trend turun dalam pola PARALLEL CHANNEL sehingga sampailah saat ini di Support dari previous Low bulan May, sekaligus tarikan trendline jk.panjang sekitar yield 6.76% – 6.74%. Candle terakhir berbentuk Inverted Hammer, suatu indikasi bullish reversal menambah optimisme technical rebound segera, apalagi ketika RSI pun telah masuki wilayah Oversold. Jajaran ADVISE: antisipasi penguatan yield (= pelemahan harga) dengan jajaran Resistance sbb: 6.84%/ 6.90% – 6.92%.
Download full report HERE.