Dalam berinvestasi, ada dua jenis analisis, yaitu fundamental dan teknikal. Melakukan analisis melalui grafik harga saham termasuk dalam analisis teknikal. Grafik dapat terdiri dari line, bar, dan candlestick chart.
Candlestick merupakan salah satu jenis grafik harga saham yang digunakan dalam analisis teknikal yang menunjukkan harga tertinggi, terendah, pembukaan, dan penutupan dari suatu saham pada periode waktu tertentu.
Grafik saham adalah gambaran naik dan turun dari pergerakan harga saham dalam rentang waktu tertentu. Penggambaran nilai harga saham ini bisa harian, mingguan, bulanan, hingga tahunan. Grafik saham ini digunakan oleh para investor untuk menganalisis data dari nilai harga saham.
Dalam grafik saham, anda akan melihat pergerakan saham dengan sangat jelas. Lalu, anda dapat melihat polanya, kapan akan naik dan turun. Anda dapat mencocokkannya dengan kondisi pasar yang terjadi pada waktu tersebut.
Komponen Utama Yang Dimiliki Candlestick
- Tubuh Candle (Body)
Bagian dari candlestick yang menunjukkan harga pembukaan dan harga penutupan pada titik waktu tertentu yang ditunjukkan dari bentuk persegi empat berwarna merah atau hijau; atau hitam atau putih.
- Ekor Candle (Shadow/Wick)
Bagian yang menunjukkan harga tertinggi dan terendah saham pada titik waktu tertentu yang ditunjukkan dari garis lurus yang membentang diatas dan dibawah tubuh candlestick dan berwarna sama seperti bentuk lilin (candle).
- Warna Candle
Selain komponen utama dalam candlestick, terdapat dua warna yang digunakan dalam candlestick yaitu merah dan hijau. Merah berarti terjadi penurunan harga saham (bearish) yang berarti harga penutupan lebih rendah dari harga pembukaan. Sedangkan, hijau berarti terjadi peningkatan harga saham (bullish) yang berarti harga penutupan lebih tinggi daripada harga pembukaan. Namun dalam beberapa kasus Sobat, jika candlestick yang ditampilkan tidak berwarna, maka warna hitam digunakan untuk mengindikasikan situasi bearish, sedangkan warna putih digunakan untuk mengindikasikan situasi bullish.