Today’s Outlook:

MARKET SENTIMENT: Data menunjukkan belanja konsumen AS meningkat pesat pada bulan Oktober, yang menunjukkan ekonomi mempertahankan laju pertumbuhan yang kuat tetapi laju perlambatan inflasi telah terhenti baru-baru ini. Dalam 12 bulan hingga Oktober, inflasi inti, yang dilacak oleh Federal Reserve untuk kebijakan moneter alias CORE PCE PRICE INDEX , meningkat 2,8% yoy setelah naik 2,7% pada bulan September. Para ekonom menilai memang hal ini sudah diperkirakan bahwa Inflasi akan sedikit meningkat, tetapi belum akan lepas kendali sehingga mereka meyakini hal ini masih membuka jalan bagi pemotongan 25 basis poin pada bulan Desember dan kemudian mungkin jeda setelah itu.

– Reaksi investor juga turut memperhitungkan ancaman Presiden terpilih Donald Trump pada Senin malam untuk segera mengenakan tarif 25% pada semua produk dari Meksiko dan Kanada saat ia menjabat pada bulan Januari, dan mengenakan tarif tambahan 10% pada barang-barang dari China. Ancaman tersebut pun telah memicu peringatan akan adanya serangan pembalasan dari negara-negara terkait.

INDIKATOR EKONOMI: US Consumer Confidence (Nov) slightly di bawah konsensus, namun in overall masih meningkat ketimbang bulan Oct. Yang menjadi concern adalah kesehatan sektor property secara penjualan rumah baru (New Home Sales) bulan Oct anjlok sangat bahkan ke level terendah yang tak pernah terlihat sejak tahun 2010.

– Initial Jobless Claims yang telah dirilis lebih awal mengantisipasi libur Thanksgiving menyatakan bahwa pada pekan terakhir klaim pengangguran berkurang sebanyak 2ribu ke angka 213ribu, dibanding pekan sebelumnya.

– Perkiraan US GDP Q3 masih sesuai ekspektasi di level 2.8% qoq, dibantu pertumbuhan Durable Goods Orders (Oct) yang di luar perkiraan ternyata muncul positif.

CURRENCY & FIXED INCOME: YIELD US TREASURY tenor 10 tahun turun 5,4 basis poin menjadi 4,248%, dari 4,302% pada Selasa malam ; sementara imbal hasil obligasi tenor 30 tahun turun 5 basis poin menjadi 4,4298% dari 4,48% pada Selasa malam. Yield obligasi tenor 2 tahun turun 3,1 basis poin menjadi 4,223%, dari 4,254% pada Selasa malam.

– DOLLAR INDEX , yang mengukur kekuatan greenback terhadap sekeranjang mata uang major dunia lainnya termasuk Yen dan Euro, turun 0,73% menjadi 106,06. Terhadap Yen Jepang, Dollar melemah 1,3% 151,11 dengan Yen menyentuh level terkuatnya terhadap greenback dalam 5 minggu. Euro naik 0,75% pada USD 1,0565 sementara Poundsterling menguat 0,85% menjadi USD 1,2675. Setelah jatuh pada Selasa, Peso Meksiko bangkit menguat 0,3% terhadap USD, dan Dollar Kanada menguat 0,21% terhadap greenback.

INDONESIA: Pemilihan kepala daerah (PILKADA) serentak telah digelar untuk pertama kalinya di Indonesia pada hari Rabu (27/11/2024), dilaksanakan di 545 daerah meliputi 37 provinsi, 415 kabupaten, dan 93 kota. Data Komisi Pemilihan Umum (KPU) mencatat daftar pemilih tetap pada Pilkada 2024 tercatat sebanyak 203.657.354 pemilih.

Domestic Issue
Luhut Blak-blakan PPN 12% Awal 2025 Berpotensi Ditunda
Dewan Ekonomi Nasional (DEN) mengungkap potensi penundaan kenaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) 12% pada awal tahun depan seiring dengan penolakan dan pertimbangan pemerintah. Ketua DEN Luhut B. Pandjaitan mengatakan pemerintah tengah menggodok stimulus bantuan sosial kepada rakyat, khususnya kelas menengah, sebelum tarif PPN 12% diterapkan. “Ya hampir pasti diundur [kenaikan PPN jadi 12%], biar dulu jalan tadi yang ini [bantuan sosial],” kata Luhut kepada wartawan, Rabu (27/11/2024). Luhut menegaskan, pemerintah harus memberikan insentif kepada masyarakat guna memulihkan daya beli konsumen dan ekonomi rakyat yang dinilai masih sulit. Kendati demikian, hingga saat ini Luhut menyebutkan bahwa pemerintah masih menggodok perhitungan jumlah masyarakat yang berhak mendapatkan bansos tersebut. “PPN 12 itu sebelum itu jadi, harus diberikan dulu stimulus kepada rakyat yang ekonominya susah, mungkin lagi dihitung dua bulan, tiga bulan,” ujarnya. Lebih lanjut, Luhut menerangkan salah satu usulan bansos yang tengah digodok dapat berupa bantuan langsung tunai (BLT) untuk listrik yang sumber pendanaan nya dari APBN. Untuk diketahui, sebelumnya Ketua Umum Apindo Shinta W. Kamdani menyampaikan pelaku usaha mendesak pemerintah menunda implementasi kenaikan PPN tahun depan. (Bisnis)

Corporate News
POWR: Cikarang Listrindo (POWR) Dapat Restu Rilis Surat Utang USD 500 Juta
PT Cikarang Listrindo Tbk.(POWR) menyampaikan bahwa telah menggelar Rapat Umum Para Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 22 November 2024. Rapat Umum Pemegang Saham Telah memenuhi kuorum karena dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili 14.584.326.185 saham atau 92,272% dari seluruh saham dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan oleh Perseroan, sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan dan Peraturan Perundangan yang berlaku. Manajemen POWR dalam keterangan tertulisnya (23/11) menuturkan bahwa RUPSLB Agenda I menyetujui rencana penerbitan surat utang berdenominasi Dolar Amerika Serikat dalam jumlah pokok sebesar-besarnya USD500 juta dengan bunga sebesar maksimal 7,00% per tahun dan akan jatuh tempo selambat-lambatnya tahun ke-10 sejak Surat Utang (Notes) diterbitkan yang merupakan Transaksi Material berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 17/ POJK.04/2020. Sebagai informasi, dalam keterbukaan Informasi (9/10) Manajemen POWR menyampaikan Surat Utang yang akan diterbitkan oleh Perseroan ini akan digunakan untuk pembiayaan kembali Surat Utang (Notes) 2026 (termasuk bunga dan biaya lainnya). (Emiten News)

Recommendation

US10YT lanjut terjun menuju target bottom yield di sekitar 4.12% – 4.11% , dengan Resistance dua Moving Average di sekitar 4.36% – 4.378%. Antisipasi penguatan harga berlangsung apalagi ketika pertaruhan pemotongan suku bunga The Fed bulan Dec makin membesar.

ID10YT masih kukuh bertahan di atas Support pertama: MA10 pada yield 6.91%. Dengan kondisi RSI terlihat slightly negative divergence saat ini, kekuatan naik yield ID10YT akan sangat diuji pada saat menyentuh 6.99% – 7.0%. ADVISE: HOLD ; WAIT & SEE apa yang akan terjadi pada harga obligasi begitu mencapai level psikologis tersebut.

Download full report HERE.