Today’s Outlook:
MARKET AS: Data ekonomi terbaru menyebabkan lonjakan imbal hasil US Treasury dan menimbulkan pertanyaan mengenai kemungkinan penurunan suku bunga Federal Reserve di akhir tahun ini. Data yang dirilis pada hari Selasa oleh Institute for Supply Management mencerminkan pertumbuhan yang lebih cepat dari perkiraan pada sektor jasa AS di bulan Desember, menambah kekhawatiran tentang inflasi yang lebih tinggi. Imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun terakhir naik hampir enam basis poin pada 4,675%.
SENTIMEN PASAR: Survey JOLTS Job Openings pekerjaan membuktikan tercipta hampir 8,1 juta tawaran pekerjaan di AS pada bulan November, lebih tinggi dari konsensus 7,73 juta dan juga bulan sebelumnya 7,84 juta lowongan. Hari ini menyusul laporan lain seputar tenaga kerja : ADP Non-Farm Employment Change AS bulan Desember, Initial Jobless Claims bulan Desember, Crude Oil Inventories, Pelelangan US Treasury Bonds bertenor 30 tahun, Notulen Rapat FOMC AS.
FIXED INCOME & CURRENCY: Imbal hasil US Treasury naik pada hari Selasa setelah data ekonomi menunjukkan bahwa inflasi jasa terbukti sulit untuk dijinakkan. Imbal hasil Treasury 10 tahun naik enam basis poin menjadi 4,677%. Imbal hasil Treasury 2 tahun naik sekitar satu basis poin menjadi 4,283%. Imbal hasil dan harga bergerak berlawanan arah. Satu basis poin sama dengan 0,01%. Dolar AS menguat pada hari Selasa setelah data ekonomi yang menunjukkan pasar kerja yang secara umum stabil dan sektor jasa yang masih kuat menunjukkan bahwa Federal Reserve kemungkinan akan memperlambat laju siklus penurunan suku bunga saat ini. Dolar AS naik ke level tertinggi dalam enam bulan terakhir setelah data AS.
Sebaliknya, Euro tergelincir 0,1% menjadi $1,0378, melanjutkan penurunannya setelah data tersebut.
KOMODITAS: Harga MINYAK membalikkan penurunan awal pada hari Selasa, didukung oleh kekhawatiran akan pasokan Rusia dan Iran yang lebih ketat dalam menghadapi sanksi Barat yang meningkat. Minyak mentah BRENT naik 60 sen, atau 0,79%, menjadi $76,90 per barel pada pukul 14.22 GMT sementara minyak mentah West Texas Intermediate (US WTI) AS naik 50 sen, atau 0,68%, pada $74,06. Tampaknya pelaku pasar telah mulai memperhitungkan beberapa risiko gangguan pasokan kecil pada ekspor minyak mentah Iran ke China, kata analis UBS Giovanni Staunovo. Kekhawatiran atas sanksi yang memperketat supply telah diterjemahkan menjadi peningkatan demand atas minyak Timur Tengah, tercermin dalam kenaikan harga minyak Februari Arab Saudi ke Asia, merupakan kenaikan pertama dalam 3 bulan. Di China, Shandong Port Group pada hari Senin mengeluarkan pemberitahuan yang melarang masuk kapal-kapal minyak yang terkena sanksi Amerika Serikat , ke jaringan pelabuhannya, yang berpotensi membatasi kapal-kapal yang masuk daftar hitam dari terminal energi utama di pantai timur China tsb. Shandong Port Group mengawasi pelabuhan-pelabuhan besar di pantai timur China, termasuk Qingdao, Rizhao, dan Yantai, yang merupakan terminal utama untuk mengimpor minyak yang dikenai sanksi. Sementara itu, cuaca dingin di AS dan Eropa telah meningkatkan permintaan minyak pemanas (heating oil) , meskipun kenaikan harga minyak dibatasi oleh data ekonomi global.
Domestic News
Lelang SUN, Total Penawaran IDR 31.6T, Pemerintah Serap IDR 26.2 Triliun
Pemerintah menyerap dana IDR 26.2 triliun dari lelang Surat Utang Negara, Selasa (7/1/2025). Melalui sistem lelang Bank Indonesia atas sejumlah seri SUN itu, tercatat total penawaran yang masuk sebesar IDR 31.6 triliun. Siaran pers Direktorat Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Kementerian Keuangan Selasa menyebutkan terdapat sejumlah seri SUN dalam pelelangan tersebut. Di antaranya, seri SPN03250409 (new issuance), SPN12260108 (new issuance), FR0104 (reopening), FR0103 (reopening), FR0106 (new issuance), FR0107 (new issuance), FR0102 (reopening) dan FR0105 (reopening). Siaran pers Kemenkeu itu juga menyebutkan total penawaran yang masuk sebesar IDR 31.6 triliun. Seri SPN03250409 Penawaran yang masuk sebesar IDR 1.031 triliun, SPN12260108 IDR 1.71 triliun, seri FR0104 sebesar IDR 9.70 triliun, FR0103 sebesar IDR 6.2 triliun. Lainnya, FR0106 sebesar IDR 6.45 triliun, FR0107 sebesar IDR 5.61 triliun, FR0102 sebesar IDR 0.56 triliun dan FR0105 sebesar IDR 0.37 triliun. Sementara itu sesuai kewenangan yang diberikan oleh Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara, Menteri Keuangan menetapkan hasil lelang untuk seri SPN03250409, dan seri FR0105 tidak ada nominal yang dimenangkan. Sedangkan Seri SPN12260108 yang dimenangkan sebesar IDR 1.6 triliun. Lalu, seri FR0104 yang dimenangkan IDR 7.1 triliun, FR0103 sebesar IDR 5.7 triliun, FR0106 sebesar IDR 5.95 triliun, FR0107 sebesar IDR 5.5 triliun, FR0102 IDR 0.35 triliun. Dari situ diketahui total nominal yang dimenangkan dari tujuh seri SUN yang ditawarkan pada lelang Selasa ini sebesar IDR 26.2 triliun. (Emiten News)
Corporate News
PNM: PT Permodalan Nasional Madani Akan Terbitkan Obligasi Berkelanjutan VII PNM Senilai IDR 6 Triliun
PT Permodalan Nasional Madani (PNM) berencana menerbitkan Obligasi Berkelanjutan VII PNM Tahun 2025 dengan nilai IDR 6 triliun dan Sukuk Berkelanjutan II sebesar IDR 10 triliun, melalui mekanisme combo dalam periode 2025 hingga 2026. Penawaran umum berkelanjutan ini memberikan fleksibilitas bagi perusahaan untuk menerbitkan obligasi dan sukuk secara bertahap. Nilai penerbitan obligasi dan sukuk akan disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan serta kondisi pasar, setelah memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sebagai lembaga keuangan non-bank, PNM memandang langkah ini sebagai strategi penting untuk menjaga sekaligus meningkatkan likuiditas perusahaan. (Bisnis)
Recommendation
Pada minggu kedua tahun 2025, US10YT membentuk penembusan ke level tertinggi tahun lalu di kisaran yield 4,643% – 4,739%. Saat ini, harga mungkin akan mengalami konsolidasi seperti yang diperingatkan oleh indikator utama divergensi negatif RSI. Saran: gunakan MA10 sebagai trailing stop; jika imbal hasil akhirnya ditutup di bawah 4.568% (hingga 4.507%) maka antisipasi penguatan harga obligasi menuju Support berikut: 4.421% / 4.36% / 4.33%.
ID10YT sebenarnya masih mengalami tren kenaikan dalam pola PARALLEL CHANNEL (merah muda) di mana posisi saat ini telah melanjutkan rebound pada level Support psikologis di kisaran 7.0% hingga 6.96%. Dengan demikian, harga obligasi diantisipasi akan mengalami koreksi minor kembali ke support pola uptrend channel.
Download full report HERE.