Today’s Outlook:
Bitcoin mencapai titik All-Time-High mereka serta US Dollar membukukan lonjakan harian terbesarnya dalam 4 tahun setelah DONALD TRUMP TERPILIH SEBAGAI PRESIDEN AS. Kemenangan telak Trump, 78 tahun, memukul US Treasury tenor jangka panjang dan menghidupkan kembali “Perdagangan Trump” (Trump Trades); naiknya imbal hasil tsb mengantisipasi Trump akan menaikkan tarif seperti yang telah dijanjikannya, dengan demikian meningkatkan defisit dan inflasi AS dan menyebabkan Federal Reserve memangkas suku bunga lebih sedikit dari yang seharusnya. Rally besar-besaran dalam aset berisiko seperti stock market langsung terlihat, terutama saham berkapitalisasi kecil karena gagasan-gagasan Trump dinilai menguntungkan untuk perusahaan. Pasar juga mengamati apakah Partai Republik dapat mempertahankan mayoritas di DPR setelah menguasai Senat AS, yang akan berguna untuk mengurangi oposisi terhadap agenda Trump.
CURRENCY & FIXED INCOME : DOLLAR INDEX (DXY) menguat 1.7% dan mencatat hari terbaiknya sejak Maret 2020. EURO dirugikan oleh potensi tarif dan perbedaan yang melebar antara tarif AS dan Eropa. Euro turun 1.8% pada USD 1.0730, ditetapkan untuk penurunan harian terbesar sejak referendum Brexit 2016 dan di atas penurunan 1.2% dalam POUNDSTERLING. US DOLLAR melonjak 2% menjadi 154.59 YEN Jepang, dan naik 1.4% terhadap YUAN menjadi 7.1969 Yuan di tengah laporan bank-bank CHINA menjual Dollar untuk memperlambat penurunan Yuan.
– Biaya pinjaman AS melonjak terutama untuk obligasi jangka panjang, yang menunjukkan kekhawatiran dari investor tentang jalur defisit AS. YIELD US TREASURY tenor 10 tahun naik 14 basis poin menjadi 4.4343%, kenaikan terbesar hariannya dalam hampir 7 bulan. Imbal hasil obligasi AS tenor 30 tahun melonjak 16 bps menjadi 4.6085%, pun kenaikan harian terbesar sejak volatilitas akibat pandemi Maret 2020. Meskipun pasar masih yakin FEDERAL RESERVE akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada penutupan FOMC MEETING dua hari pada Kamis (Jumat dinihari WIB) , mereka sedikit mengurangi taruhan pada pelonggaran lebih lanjut di bulan Desember. Market bereaksi terhadap hasil pemilu dengan memangkas taruhan pada rencana rate cut The Fed tahun depan, di mana FED FUND RATE diperkirakan tetap di atas 4% hingga Mei 2025. Pasar telah memperkirakan pemangkasan sekitar 42 bps tahun ini dan pengurangan 62 bps lagi di tahun 2025. Adapun estimasi utk tahun depan tsb sudah turun dari sekitar 90 bps beberapa minggu lalu, berdasarkan data LSEG.
MARKET ASIA :
CHINA terlihat berada di garis depan risiko tarif, dan mata uangnya diperdagangkan penuh volatilitas tinggi terhadap Dollar, di sekitar area rekornya juga. Pasar saham China telah melonjak ke level tertinggi hampir sebulan seiring para mengharapkan pertemuan para pembuat kebijakan utama di Beijing minggu ini untuk menyetujui pembiayaan kembali dan pengeluaran utang pemerintah daerah. Saham unggulan China kehilangan keuntungan awal hingga ditutup flat , dan saham Hong Kong turun lebih dari 2%. Pagi ini akan dinantikan data Trade Balance serta pertumbuhan Ekspor-Impor China untuk bulan Oct.
INDONESIA : Hari ini akan merilis info Cadangan Devisa (Oct) yang akan diperbandingkan dengan posisi bulan sebelumnya sebesar USD 149.9 milyar. NHKSI RESEARCH menilai kepemimpinan Trump akan menimbulkan tantangan-tantangan berikut buat Indonesia : pertama, ada potensi Trump akan naikkan tariff untuk import produk Indonesia sebesar 20%. Berdasarkan data Sept 2024, ekspor Indonesia kedua terbanyak adalah ke pasar AS, jadi ada kemungkinan ekspor Indonesia ke AS akan turun. Kedua, Trump juga dinilai akan lebih mengutamakan investasi & pembangunan di dalam negeri, oleh karena itu sulit untuk mengharapkan FDI dari AS akan meningkat dibandingkan masa pemerintahan Biden. Naiknya USD membuat nilai tukar RUPIAH terkapar di angka 15,828 / USD dan tidak tertutup kemungkinan segera menuju 16,000-16,300 di akhir tahun secara demand akan Dollar cenderung meningkat di kuartal 4. Ketiga, harga komoditas terkait green energy seperti Nickel diperkirakan akan turun secara Trump disebut-sebut berencana untuk mencabut mandat mobil listrik, sementara Tesla sendiri sudah memproduksi baterai EV mereka dengan Lithium, substitusi Nickel.
Domestic Issue
Kemenkeu Bakal Terbitkan ORI dan Sukri Dalam Waktu Dekat, untuk Biayai APBN 2025?
Kementerian Keuangan dikabarkan akan menerbitkan ORI dan Sukri pada sisa akhir tahun ini untuk membiayai kebutuhan negara. Hal tersebut disampaikan oleh Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia dalam acara Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (Like It) di Gandaria City, Rabu (6/11/2024). Dalam kesempatan ini, Destry mengajak para anak muda untuk ambil bagian dalam memenuhi kebutuhan pembiayaan negara dengan membeli instrumen investasi yang disediakan oleh pemerintah. Pada kuartal IV/2024, pemerintah memang direncanakan melakukan pembiayaan lebih awal untuk APBN 2025 alias prefunding. Namun, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (Dirjen PPR) Kemenkeu Suminto menegaskan bahwa pemerintah memang masih akan menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel terakhir untuk tahun ini, bukan untuk membiayai APBN 2025. Suminto menyampaikan bahwa penerbitan SBN Ritel untuk yang terakhir kalinya pada tahun ini berupa Sukuk Tabungan. Sementara terkait rencana prefunding APBN 2025, di mana kebutuhan pembiayaan direncanakan senilai IDR 775.87 triliun, Suminto belum membeberkannya. (Bisnis)
Corporate News
Akhir November 2024, Bank Mandiri Taspen Siap Lunasi Obligasi Seri B Senilai IDR 300 Miliar
PT Bank Mandiri Taspen (BMTP) mengumumkan rencana pelunasan pokok Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2019 Seri B yang akan jatuh tempo pada 26 November 2024. Obligasi seri B ini memiliki bunga tetap sebesar 8.20% per tahun. Aldien Haekalani, Division Head Treasury BMTP, dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (4/11/2024), menyatakan bahwa perusahaan telah menyiapkan dana sebesar IDR 300 miliar untuk pelunasan pokok obligasi tersebut. “Bank Mandiri Taspen akan melakukan transfer dana pokok obligasi sebesar IDR 300 miliar ke rekening Kustodian Sentral Efek Indonesia. Bukti pengiriman dana akan kami sampaikan pada kesempatan pertama,” tulis Aldien dalam laporannya. Obligasi Berkelanjutan I Tahap I BMTP yang diterbitkan pada 27 November 2019 bernilai total IDR 1 triliun. (Warta Ekonomi)
Recommendation
YIELD US TREASURY tenor 10 tahun melesat naik ke titik tertinggi 4 bulan pada posisi 4.431% juga telah menyentuh Resistance trendline jk.panjang , sementara RSI negative divergence. Mengindikasikan kemungkinan pullback ke arah Support terdekat : MA10 / yield 4.30% , atau MA20 pada yield 4.20%. Sesungguhnya sejauh yield masih bergerak di atas MA10, uptrend yield harus diasumsikan masih tetap intact ; dengan demikian pelemahan harga obligasi masih akan berlanjut.
ID10YT masih berusaha bertahan di atas Support MA20 / yield 6.74% dan tinggal satu langkah lagi menembus Resistance MA10 / yield 6.782% maka ia akan bisa kembali menuju level previous High 6.87% sebagai Target terdekat, atau bahkan 6.90% – 7.0% level yield psikologis. Sebaliknya, jika yield memilih melemah maka Support berikutnya yang masih bisa ditoleransi adalah 6.70%. ADVISE : WAIT & SEE.
Download full report HERE.