-GOVERNMENT BONDS-
Investor Minati Tenor Panjang. Dalam lelang Sukuk perdana 4Q20 pada Selasa (13/10) kemarin, pemerintah berhasil memenangkan senilai IDR 11,9 triliun. Angka tersebut, melampaui target indikatif yang ditetapkan IDR 10 triliun. Dalam prosesnya, pemerintah mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscribed) 2x dengan penawaran masuk senilai total IDR 25,85 triliun. Penawaran terbesar dibukukan PBS025 senilai IDR 8,13 triliun (bid to cover ratio 2,17), dan dimenangkan senilai IDR 3,75 triliun. Di sisi lain, penawaran terendah pada seri PBS027 IDR 2,73 triliun (bid to cover ratio 1,71x) dan dimenangkan senilai IDR 1,6 triliun. Pada lelang sukuk sebelumnya, pemerintah hanya memenangi IDR 6,4 triliun, dan melakukan lelang tambahan keesokan harinya. Artinya lelang sukuk perdana 4Q20 ini, mengindikasikan mulai meningkatnya minat investor setelah selama 2 kali lelang sebelumnya mengalami penurunan. Minat investor ini, ditengah pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker). Walaupun, UU ini juga memicu aksi protes dari kalangan buruh dan mahasiswa.

-CORPORATE BONDS-
Adhi Karya Terbitkan Obligasi IDR 2 Triliun. Adhi Karya Tbk (ADHI) menggelar penawaran Obligasi Berkelanjutan III Tahap I senilai IDR 2 triliun, merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) III senilai total IDR 5 triliun. Adhi Karya telah memperoleh hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) atas penerbitan obligasi ini, yaitu A-. Adapun, sebesar 50% hasil emisi obligasi akan digunakan untuk belanja modal berupa aset tetap seperti alat proyek dan pabrik dan penyertaan proyek investasi infrastruktur. Selain itu, sebanyak 31,25% untuk refinancing, dan sisanya modal kerja proyek light rail transit (LRT) serta proyek infrastruktur lainnya. Sebagai informasi, Adhi Karya membukukan perolehan kontrak baru sebesar IDR 6,2 triliun hingga akhir September 2020, atau naik sebesar 32% dibandingkan perolehan kontrak baru pada bulan sebelumnya sebesar IDR 4,7 triliun. Hal ini membuat nilai total kontrak yang ditangani (order book) yang diraih perseroan menjadi sebesar IDR 36,7 triliun. (Investor Daily)

-MACROECONOMY-
BI Tahan Suku Bunga di Level 4%. Bank Indonesia (BI) memutuskan menahan suku bunga acuan di level 4% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI bulan Oktober 2020. Salah satu pertimbangan indikatornya adalah inflasi yang rendah. Dari Januari 2020 hingga September 2020, inflasi tercatat rendah sebesar 0,89% ytd dan secara tahunan, inflasi September 2020 tercatat sebesar 1,4% yoy. Dengan pergerakan inflasi yang rendah tersebut, BI melihat inflasi hingga akhir tahun akan di bawah batas bawah kisaran sasaran yang sebesar 2%. Selain itu, BI juga mempertimbangkan kondisi perkembangan nilai tukar rupiah. Bila dibandingkan dengan level akhir 2019, nilai tukar rupiah per 12 Oktober 2020 masih mencatat depresiasi sebesar 5,56% ytd. Adapun, pertimbangan lain dalam menerapkan kebijakan moneter adalah urgensi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang lesu akibat pandemi Covid-19 ini. Lebih lanjut, dalam mendukung pemulihan ekonomi, BI akan lebih menekankan jalur kuantitas, yaitu dengan penyediaan likuiditas di perbankan. Hingga saat ini, BI telah menyalurkan likuiditas perbankan hingga IDR 667,6 triliun. (Kontan)

-RECOMMENDATION-
Sentimen Positif Suku Bunga, Dorong Pasar Obligasi. Keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan, masih inline untuk mendorong pemulihan ekonomi domestik. Kemarin, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan BI 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 4%, seiring pertimbangan perlunya menjaga stabilitas Rupiah di tengah tren inflasi rendah. Di tengah inflasi yang diperkirakan masih di level rendah, membuat aset pendapatan tetap seperti obligasi negara menjadi lebih menarik karena real return dari imbal hasilnya pun terhitung lebih tinggi. Dalam jangka pendek, investor dapat memanfaatkan momentum ini, dengan mencermati SUN benchmark seri FR0081 dan FR0082.

-REVIEW (Okt. 13, 2020)-
-PRICE OF BENCHMARK SERIES-
FR0081 (5yr): -1.2 Bps to 103.14 (5.72%)
FR0082 (10yr): -1.5 Bps to 101.06 (6.85%)
FR0080 (15yr): -1.2 Bps to 101.07 (7.37%)
FR0083 (20yr): +0.3 Bps to 100.95 (7.40%)

FR0086 (6yr): +0.8 Bps to 99.05 (5.70%)
FR0087 (11yr): -0.6 Bps to 97.68 (6.81%)

-YIELD OF GLOBAL BONDS-
UST 2yr: -0.016 point to 0.14%
UST 5yr: -0.033 point to 0.30%
UST 10yr: -0.048 point to 0.72%
UST 30yr: -0.062 point to 1.51%
German Bund 10yr: -0.012 point to -0.55%
UK Gilt 10yr: -0.032 point to 0.23%

-CDS OF INDONESIA BONDS-
CDS 2yr: +0.72% to 40.91
CDS 5yr: +0.11% to 92.65
CDS 10yr: +0.51% to 157.70

-CRUDE OIL PRICES-
WTI: +1.95% to USD40.20/Barrel
BRENT: +1.74% to USD42.45/Barrel
Source: Bloomberg