Inflasi (Jan.) AS keluar di angka 6.4% yoy akibat biaya sewa rumah yang lebih tinggi dan biaya bahan makanan; di atas ekspektasi 6.2% walau memang lebih rendah dari Des. di 6.5%. Sedangkan Inflasi Inti juga masih bertumbuh 5.6% yoy, di atas perkiraan 5.5% walau sudah lebih rendah dari Des. di level 5.7%. Pasar mulai memperhitungkan setidaknya dua kali lagi kenaikan Fed Fund Rate di mana masing-masing sebesar 25 bps, pada bulan Maret & Mei; sehingga akan membawa FFR ke level 5.25% pada bulan Juli. Dari benua Eropa, data ekonomi Inggris terkait pasar ketenagakerjaan menunjukkan angka yang solid, menjadikan AS & EU punya kekhawatiran yang sama akan tekanan inflasi yang belum juga menjinak. GDP 4Q22 Zona Eropa dilaporkan sesuai ekspektasi 1.9% yoy dan 0.1% qoq, mengindikasikan perlambatan ekonomi menuju resesi mulai terlihat sebagai imbas naiknya suku bunga sebesar 3% yang dilakukan oleh European Central Bank sejak Juli lalu. Para pelaku pasar Eropa juga mulai mempertimbangkan adanya kenaikan 1% lagi sebelum suku bunga acuan ECB mencapai puncaknya; mengantisipasi rilis data Inflasi (Jan.) Inggris siang nanti (WIB), di mana data terakhir masih bersikukuh di level double digit 10.5% yoy. Dari belahan dunia Timur, GDP 4Q22 Jepang menunjukkan pertumbuhan di bawah ekspektasi yaitu 0.6% yoy dan 0.2% qoq, walau jelas sudah bergerak ke teritori positif daripada 3Q22 yang berada di level -1% yoy dan -0.3% qoq.

Sementara indeks saham Wall Street bergerak volatile, US Treasury yield bergerak naik dipicu ekspektasi para pelaku pasar akan berlanjutnya kebijakan moneter ketat. Benchmark yield US Treasury tenor 10 tahun naik 2.8 bps ke tingkat 3.747%; sementara yield tenor 30 tahun turun 1.2 bps ke level 3.7799%. Yield UST tenor 2 tahun juga naik 8.1 bps ke level 4.6154%, level tertinggi selama 3 bulan.

Corporate News
Bank Panin Siapkan Dana Pelunasan Obligasi Jatuh Tempo. Bank Panin telah menyiapkan dana pelunasan obligasi jatuh tempo. Saat ini, dana untuk membayar lunas surat utang tersebut ditempatkan pada instrumento reverse repo. Merujuk data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), obligasi berkelanjutan II tahap III tahun 2018 Bank Panin akan jatuh tempo pada Senin, 27 Februari 2023. (Emiten News)

Domestic Issue
Investor yang masih berhati-hati dan bersikap wait and see atas rilis data Inflasi AS, dianggap sebagai faktor penyebab turunnya penawaran lelang surat utang negara (SUN) pada hari Selasa kemarin. Dalam lelang SUN kemarin, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mencatatkan total penawaran yang masuk pada lelang SUN adalah IDR55,98 triliun. Sayangnya, penawaran dalam lelang hari ini lebih rendah dari hasil lelang SUN sebelumnya pada 31 Januari 2023, yaitu mencapai IDR67,08 triliun. Sementara, pemerintah berhasil menyerap IDR20 triliun dalam lelang kemarin. Angka tersebut juga di bawah target minimum yang ditetapkan pemerintah, yaitu IDR23 triliun. (KONTAN)

Recommendation
Yield ID10YT mempertahankan posisi di atas Support upper channel selepas break trend turun. Pullback wajar masih ditoleransi asal yield tidak menjebol ke bawah MA10 & MA20, alias ke bawah 6.680-6.668; dengan demikian masih terbuka kemungkinan menuju TARGET : 6.79-6.815 / 7.0 / 7.06 / 7.20. ADVISE : Buy on Weakness, Average Up accordingly. Sedangkan yield US10YT sempat lakukan percobaan penembusan menyentuh level High 3.791, namun hasil akhir tetap tidak tak bergeming dari area Resistance 3.774. Walau yield US10YT telah mendekati TARGET jangka pendek namun belum urgent untuk take profit sekarang. Uptrend diasumsikan masih intact, secara yield masih tertib bergerak di atas MA10 / 3.684 selaku Support terdekat. ADVISE : Set your Trailing Stop ; Average Up accordingly.

Download full report HERE.