Membukukan double digit growth Net Profit Mencapai Rp1,3tn
Ditengah pelemahan daya beli masyarakat, ICBP masih berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp1,3 triliun atau +10% y-y. Secara kumulatif sebesar Rp4,1 triliun (+15,9 % y-y). Selain itu, ICBP juga berhasil maintain GPM pada 3Q19 sebesar 35,2% (vs 34,2% di 2Q19; 33,0% di 3Q19 ditopang oleh keberhasilan ICBP untuk menjaga pertumbuhan A&P terhadap penjualan pada tahun 9M19/18 sebesar 4,1% / 4,2% dan penggunaan bahan baku. Namun, kami melihat adanya penurunan pertumbuhan yang cukup signifikan dari top line 3Q18 yang mencapai 12% y-y menjadi 6% pada 3Q19. Kami meyakini modest growth ini didasari oleh normalisasi penjualan pada 2H19 dibandingkan pada 1H19 dengan adanya momen puasa dengan adanya momen puasa dan alokasi penyaluran dana Program Keluarga Harapan (PKH). Sejauh ini, kontribusi terebesar pendapatan ICBP masih berasal dari lini bisnis mie instan yang mencatatkan pertumbuhan sebesar 7% y-y atau membukukan Rp6,9 triliun. Selain itu, kontribusi terbesar kedua berasal dari segmen diary yang tercatat mengalami penurunan signifikan sebesar –6% y-y (vs 16%y-y pada 3Q18). Namun, kami meyakini bahwa segmen ini dapat membukukan kembali pertumbuhan pada 4Q19 ditopang oleh perilaku konsumen akan pentingnya kesehatan. Segmen makanan ringan membukukan kinerja positif sebesar 8% y-y ( vs –8% pada 3Q18) senada dengan segmen penyedap makanan dan nutrisi dan makanan khusus ( berkontribusi kurang dari 5% terhadap total pendapatan), masing-masing berhasil membukukan pertumbuhan sebesar 159% y-y dan 17% y-y. Senada dengan lini bisnis dairy, segmen minuman masih membukukan penurunan penjualan pada 3Q19 sebesar Rp487 miliar atau –7% y-y. Kami melihat ICBP masih dihadapkan dengan tantangan di Indisutri minuman yang cukup ketat.

 

Download laporan lengkapnya di SINI.