Masih dibayangi oleh kondisi industri semen yang oversupply, membuat kinerja INTP pada 2Q19 melemah dibandingkan 1Q19. Segmen semen dan segmen ready-mix mengalami penurunan penjualan. Namun, rencana ekspansi dan produk baru yang ramah lingkungan akan menjadi kunci bagi kinerja INTP ke depan.

 

Kinerja Kurang Memuaskan

Pada 2Q19, INTP membukukan pendapatan Rp3,2 triliun (+6,7% YoY, -12,9% QoQ), laba kotor Rp979 miliar (-2,6% YoY, -15,9% QoQ), laba bersih Rp243 miliar (+167,6% YoY, -38,8% QoQ). Pelemahan di 2Q19 secara keseluruhan akibat lesunya penjualan semen dan INTP mengalami penurunan margin kotor menjadi 24,6% (vs 35,8% di 1Q19), margin operasi menjadi 6% (vs 10,6% di 1Q19), dan margin laba bersih menjadi 7,5% (vs 10,6% di 1Q19).

Tren Penurunan Kinerja pada 2Q

Berdasarkan tren kinerja sejak 2016, kinerja pada 2Q selalu menurun lantaran libur hari raya Lebaran yang menurunkan konsumsi domestik. Pada 2Q19, penjualan segmen semen tercatat Rp3 triliun (+8,1% YoY, -13,1% QoQ), penjualan segmen ready-mix Rp324 miliar (-11,3% YoY, -13,4% QoQ) dengan penjualan di area Jakarta, Sulawesi, dan Sumatera yang mengalami penurunan terbanyak. Kami memproyeksikan untuk 2019F, INTP akan mampu membukukan penjualan Rp15,2 triliun dengan asumsi ASP yang stabil ditopang kenaikan total penjualan dari area Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur mencapai 9,6-9,8 juta ton.

Rencana Ekspansi dan Produk Baru

Tahun ini, INTP mungkin akan mengakusisi pabrik baru di area Jawa. Jika INTP berhasil mengakuisi satu pabrik, volume penjualan di area Jawa akan meningkat. Kami yakin akuisisi ini akan mampu untuk meningkatkan volume penjualan salah satu merek semennya, Rajawali. Sebagai catatan, hingga saat ini semen merek Rajawali berkontribusi 2% dari total volume penjualan. Produk baru INTP, Tiga Roda Superslag, yang merupakan varian semen slag, mendapat manfaat dari slag semen yang digunakan untuk membangun proyek pelabuhan di Jawa Barat. Dengan demikian, Tiga Roda Superslag memiliki potensi untuk mendorong kinerja penjualan INTP ke depan.

Rating HOLD dengan Target Harga Rp22.075

Stagnasi industri semen dan valuasi INTP yang sudah premium mendasari kami untuk memberikan rekomendasi HOLD dengan target harga Rp22.075 atau potensi upside 7,3% berdasarkan metode forward P/E 42x (-0,5 SD). Saat ini, INTP diperdagangkan dengan P/E 2019F 51,4x.

 

Download laporan lengkapnya di SINI