*-GOVERNMENT BONDS-*

*IMF Pangkas Proyeksi Ekonomi.* International Monetary Fund (IMF) memproyeksikan laju ekonomi dunia tahun 2020 akan minus 4,9%. Angka ini lebih rendah dari prediksi sebelumnya bulan April yang minus 3%, seiring laju ekonomi global yang mengarah pada krisis ekonomi dan kekhawatiran adanya second wave wabah virus corona. Sementara, ekonomi global diproyeksikan 5,4% di tahun 2021 atau lebih rendah prediksi sebelumnya. Hal ini membuat depresiasi nilai tukar rupiah, melemah 0,32% ke level IDR 14.175/USD di pasar spot. Sementara, kurs tengah BI melemah 0,51% ke level IDR 14.231/USD. Penguatan dolar AS ini, merespon rencana AS menaikkan tarif atas barang asal Eropa senilai USD 3,1 miliar.

 

*-CORPORATE BONDS-*

*Dua BUMN Galang Dana USD 2 Miliar.* Perusahaan Listrik Negara membidik dana senilai IDR 1,5 miliar dari penawaran global bond. Sementara, Sarana Multi Infrastruktur (SMI) menjajaki pinjaman hingga USD 500 juta. SMI juga tercatat sebagai emiten obligasi, yang dalam waktu dekat akan membagikan dividen tunai IDR 500 miliar atau setara 29% dari laba bersih perseroan tahun lalu. Adapun, PLN akan menggelar masa penawaran global bond senilai IDR 1,5 miliar pekan ini. PLN memanfaatkan kesuksesan pemerintah menerbitkan sukuk global hingga USD 2,5 miliar pekan lalu. Usulan penerbitan global bond PLN telah meraih peringkat BBB dengan outlook stabil dari Fitch Ratings, dan Baa2 dari Moody’s Investor Service. (Investor Daily)

 

*-MACROECONOMY-*

*Pemerintah Perlebar Defisit Anggaran menjadi 6,34% dari PDB.* Melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2020, pemerintah merevisi postur APBN 2020. Perpres ini mengubah beleid sebelumnya, yaitu Perpres Nomor 54 Tahun 2020 tentang Perubahan Postur dan Rincian APBN Tahun Anggaran 2020. Perpres ini secara resmi memperlebar defisit anggaran dari 5,07% menjadi 6,34% terhadap PDB. Pemerintah mengubah APBN dari sebelumnya IDR 1.760,9 triliun menjadi IDR 1.699,9 triliun. Jumlah ini terdiri dari penerimaan perpajakan IDR 1.404,5 triliun, penerimaan negara bukan pajak IDR 294,1 triliun, dan penerimaan hibah senilai IDR 1,3 triliun. Kemudian, anggaran belanja negara diubah dari IDR 2.613,8 triliun menjadi IDR 2.739,1 triliun. (Kontan)

 

*-RECOMMENDATION-*

*Lelang SUN Terakhir 2Q20.* Investor dapat kembali mencermati FR0081, FR0082, FR0080, FR0083, dan FR0076 jelang lelang SUN Selasa (30/06) pekan depan. Selain kelima seri tersebut, pemerintah juga menawarkan SPN03202001 (New Issuance) tenor 3-bulan; dan SPN12210701 (New Issuance) tenor 12-bulan pada lelang SUN terakhir periode 2Q20 ini. Sebagai catatan, pemerintah agresif melakukan front loading strategy selama 1H20 ini, demi memenuhi pendanaan penanganan pandemic dan pemulihan ekonomi. Penerbitan obligasi pemerintah secara agresif ini, menekan prospek obligasi korporasi. Saat ini, investor akan lebih selektif membeli obligasi korporasi. Seiring banyak cash flow perusahaan yang terganggu, dan dikhawatirkan mempengaruhi kemampuan membayar bunga dan pokok pinjaman.

 

*-REVIEW (June 25, 2020)-*

*-PRICE OF BENCHMARK SERIES-*

*FR0081 (5yr):* +4.2 Bps to 99.81 (6.54%)

*FR0082 (10yr):* +4.6 Bps to 98.84 (7.15%)

*FR0080 (15yr):* +3.5 Bps to 99.45 (7.56%)

*FR0083 (20yr):* +3.0 Bps to 98.85 (7.61%)

 

*-YIELD OF GLOBAL BONDS-*

*UST 2yr:*   –0.001 point to 0.18%

*UST 5yr:*   +0.003 point to 0.33%

*UST 10yr:* +0.006 point to 0.68%

*UST 30yr:* +0.006 point to 1.43%

*German Bund 10yr:* -0.028 point to -0.47%

*UK Gilt 10yr:* 0.034 point to 0.15%

 

*-CDS OF INDONESIA BONDS-*

*CDS 2yr:* +1.75% to 58.82

*CDS 5yr:*   +4.56% to 132.20

*CDS 10yr:* +1.38% to 212.29

 

*-CRUDE OIL PRICES-*

*WTI:*      +1.86% to USD38.72/Barrel

*BRENT:* +1.83% to USD41.05/Barrel