Today’s Outlook:
MARKET AS: Imbal hasil obligasi turun tipis; di lain pihak, kekhawatiran pasokan yang timbul dari konflik yang semakin membara di Timur Tengah mendorong harga Minyak lebih tinggi untuk minggu lalu. Pembacaan sentimen konsumen yang lebih cerah dari perkiraan menambah daftar data ekonomi solid yang dirilis minggu ini, terutama penjualan ritel dan klaim pengangguranIndikator ekonomi yang kuat ini meredam ekspektasi bahwa Federal Reserve akan mulai memangkas suku bunga acuan secepatnya di bulan Maret, sekaligus memberikan jaminan bahwa ekonomi AS tidak berada di bawah ancaman resesi. Pasar keuangan telah memperhitungkan 46,2% kemungkinan bahwa bank sentral akan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 bps pada bulan Maret, menurut CME FedWatch.

Imbal hasil US Treasury tenor 10-tahun turun tipis, berhenti setelah beberapa sesi kenaikan. Harga Obligasi acuan tenor 10 tahun terakhir turun 3/32 , menempatkan yield pada 4,1341%, dari 4,144% pada hari Kamis. Harga Obligasi bertenor 30 tahun naik 16/32 , membuat yield berada pada 4,3437%, turun dari 4,372%. US DOLLAR turun tipis terhadap beberapa mata uang dunia, namun tetap siap untuk kenaikan mingguan di tengah optimisme penurunan suku bunga. Dollar Index turun 0,26%, dengan Euro naik 0,18% menjadi USD 1,0894.

MARKET ASIA: Hari ini China akan jadi pusat perhatian ketika mereka umumkan kebijakan suku bunga PBoC Loan Prime Rate jk.pendek dan jk.panjang (5Y) yang masing-masing diperkirakan masih bertahan di level 3,5% serta 4,20%.

KOMODITAS : Harga MINYAK mentah turun pada perdagangan Jumat, namun berhasil ditutup menguat untuk minggu lalu karena kekhawatiran gangguan pasokan yang timbul dari meningkatnya ketegangan di Timur Tengah , lebih besar daripada potensi pelemahan demand global. Minyak mentah AS turun 0,90% menjadi USD 73,41 per barel, sementara Brent menetap di USD 78,56 per barel, turun 0,68% pada hari itu. Adapun spot EMAS naik 0,3% menjadi USD 2.028,16 per ons tetapi tampaknya akan alami penurunan mingguan terbesar dalam 6 minggu.

Corporate News
Tower Bersama Tawarkan Obligasi IDR 2,7 Triliun PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) akan menerbitkan dan menawarkan obligasi berkelanjutan VI Tower Bersama Infrastructure Tahap III 2024 senilai IDR 2,7 triliun. Obligasi itu bagian dari penawaran umum berkelanjutan untuk obligasi berkelanjutan VI Tower Bersama Infrastructure dengan target dana yang akan dihimpun maksimal IDR 20 triliun. Obligasi tersebut diterbitkan tanpa warkat dan ditawarkan dengan nilai 100 persen dari jumlah pokok obligasi dengan tingkat bunga tetap 6,75 persen per tahun. Obligasi berjangka waktu 370 hari kalender sejak tanggal emisi dan bunga obligasi dibayarkan setiap triwulan. Bunga obligasi pertama akan dibayarkan pada 6 Mei 2024, sedangkan bunga obligasi terakhir sekaligus dengan pelunasan obligasi akan dibayarkan pada 16 Februari 2025. Perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan dari PT Fitch Ratings Indonesia dengan peringkat AA+. (Bisnis)

Domestic Issue
Penerbitan Surat Utang Masih Bergairah Selama sepekan dalam periode 15 sampai dengan 19 Januari 2024, terdapat pencatatan surat berharga perpetual, sukuk ijarah berkelanjutan, saham, dan sukuk wakalah berkelanjutan. Pencatatan Surat Berharga Perpetual Berwawasan Lingkungan Indonesia Infrastructure Finance Tahun 2023 mengawali pekan ini di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada Senin (15/1), PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) telah berhasil melakukan penerbitan Surat Berharga Perpetual Berwawasan Lingkungan Indonesia Infrastructure Finance Tahun 2023 dengan nilai emisi sebesar IDR 355,19 miliar. Kemudian pada Rabu (17/1), Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Moratelindo Tahap II Tahun 2024 yang diterbitkan oleh PT Mora Telematika Indonesia Tbk (MORA) atau Moratelindo mulai dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar IDR 279,63 miliar. Menutup pekan ini, terdapat pencatatan Sukuk Wakalah Berkelanjutan I Medco Power Indonesia Tahap III Tahun 2024 yang diterbitkan oleh PT Medco Power Indonesia (MEDP) pada Jumat (19/1) dengan nilai nominal IDR 750 miliar. Hasil pemeringkatan Pefindo untuk emisi ini adalah idA(sy) (Single A Syariah). Dengan pencatatan ini maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 546 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar IDR 461,60 triliun dan USD 32,362 juta, diterbitkan oleh 128 emiten. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 186 seri dengan nilai nominal IDR 5.726,74 triliun dan USD502,10 juta. EBA sebanyak 10 emisi senilai IDR 3,25 triliun. (Emiten News)

Recommendation
US10YT akhiri pekan lalu dengan candle serupa Shooting Star , titik High sempat menyentuh yield 4.198%, namun posisi Closing tetap nyaman di atas support ketiga Moving Average. TARGET terdekat : 4.258% rasanya masih bisa diraih setelah konsolidasi pendek ke area Support. ADVISE : BUY ON WEAKNESS, uptrend is still considered intact. ID10YT lanjutkan konsolidasi ke Support MA20 sekaligus upper wedge sekitar yield 6.60% – 6.580%. Kondisinya berkebalikan dengan US10YT, di mana ID10YT harus lalui Resistance ketiga Moving Average supaya mengamankan swing uptrend menuju TARGET yield 6.948% – 6.962%. ADVISE : HOLD ; WAIT & SEE , Buy on Weakness.

Download full report HERE.