-GOVERNMENT BONDS-
FR0081 flat jelang lelang SUN perdana 3Q20, membukukan harga dan yield masing-masing di level 100,75 dan 6,31% berdasarkan data Bloomberg. Pergerakan seri acuan FR0081 didukung tingginya minat asing pada tenor pendek. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), kepemilikan asing di SBN tenor hingga 1-tahun meningkat dari 2,4% di tahun 2019 menjadi 3,3% periode Juni 2020. Hal serupa juga terjadi pada tenor 1-2 Tahun naik dari 6,7% menjadi 9,1% dalam periode yang sama. Dalam lelang Surat Utang Negara (SUN) sebelumnya, FR0081 bukukan penawaran masuk hingga IDR 27,94 triliun atau 38,7% dari total penawaran masuk IDR 72,03 triliun. Kami memproyeksikan pelaku pasar kembali minat tinggi pada FR0081, ditengah penantian rilis data neraca perdagangan Juni pada Rabu (15/07) dan suku bunga acuan BI 7-DRRR pada Kamis (16/07).

-CORPORATE BONDS-
TELE Kembali Tunda Bayar Bunga Obligasi. Tiphone Mobile Tbk (TELE IJ) kembali menunda pembayaran bunga ke-15 atas Obligasi Berkelanjutan I Tiphone Tahap II Tahun 2016 Seri C. Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), obligasi ini memiliki pokok utang senilai IDR 110 miliar, dan baru akan jatuh tempo pada 14 Oktober 2020, dengan tingkat kupon mencapai 10,65%. Sebelumnya, TELE juga menunda pembayaran pokok dan bunga atas obligasi yang diterbitkan pada 2013. TELE tercatat memiliki utang obligasi yang gagal bayar senilai IDR 751,43 miliar dengan kreditur obligasi TELE01CN3. Jumlah tersebut terdiri atas IDR 231 miliar pokok obligasi dan IDR 6,06 miliar bunga yang jatuh tempo pada 22 Juni 2020, serta IDR 500 miliar pokok obligasi dan IDR 14,37 miliar bunga yang jatuh tempo pada 19 Juni 2020. (Bisnis Indonesia)

-MACROECONOMY-
Pandemi Dorong NPL BPR. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) per April 2020 senilai IDR 100,59 triliun atau turun 1,8% dibandingkan akhir 2019 senilai IDR 102,5 triliun. Sedangkan penyaluran kredit mencapai IDR 111,4 triliun, masih tumbuh 2,4% YtD. Sedangkan non performing loan (NPL) tercatat mengalami kenaikan menjadi 8,32% pada April 2020 dari 6,8% pada Desember 2019. Sementara itu, Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) mencatat, sudah ada 270.900 nasabah BPR yang melakukan restrukturisasi kredit senilai IDR 15,1 triliun per akhir Juni 2020. Realisasi tersebut sekitar 50,8% dari kredit Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang berpotensi di restrukturisasi. (Kontan)

-RECOMMENDATION-
Proyeksi Neraca Dagang Juni Surplus USD 1,2 Miliar. Optimisme pelaku pasar pada neraca dagang periode Juni akan lebih baik dari bulan sebelumnya. Proyeksi surplus neraca dagang ini di dorong oleh penurunan impor yang melebihi penurunan ekspor, akibat masih rendahnya aktivitas manufaktur di Indonesia. Sementara penurunan ekspor, masih terjadi sejalan dengan rendahnya aktivitas manufaktur global. Sebagai catatan, hampir semua negara mitra dagang Indonesia masih di bawah indikasi ekspansi. Selain FR0081 yang berpeluang diminati tinggi investor, pelaku pasar juga dapat mencermati harga FR0082 yang menuju level par, didukung likuiditas dan outstanding SUN benchmark 10-tahun ini.

-REVIEW (July 13, 2020)-
-PRICE OF BENCHMARK SERIES-
FR0081 (5yr): +0.5 Bps to 100.75 (6.31%)
FR0082 (10yr): +0.3 Bps to 99.65 (7.04%)
FR0080 (15yr): -0.4 Bps to 99.65 (7.53%)
FR0083 (20yr): -1.2 Bps to 99.35 (7.56%)

-YIELD OF GLOBAL BONDS-
UST 2yr: -0.002 point to 0.15%
UST 5yr: -0.020 point to 0.28%
UST 10yr: -0.027 point to 0.61%
UST 30yr: -0.029 point to 1.30%
German Bund 10yr: -0.050 point to -0.41%
UK Gilt 10yr: +0.032 point to 0.18%

-CDS OF INDONESIA BONDS-
CDS 2yr: -2.08% to 50.44
CDS 5yr: -0.91% to 124.48
CDS 10yr: -1.74% to 190.99

-CRUDE OIL PRICES-
WTI: -1.10% to USD40.10/Barrel
BRENT: -1.20% to USD42.72/Barrel