GOVERNMENT BONDS
Yield Surat Utang Negara (SUN) benchmark 10-tahun kembali turun ke level 6,35% kemarin. Pergerakan ini, di tengah penantian rilis sejumlah data ekonomi domestik, seperti neraca perdagangan dan BI Seven Days Reverse Repo Rate (BI 7-DRRR). Berdasarkan survei Bloomberg, neraca perdagangan Mei senilai surplus USD 2,3 miliar, dan BI 7-DRRR periode Juni tetap di level 3,50%. Adapun sentimen eksternal, investor menantikan hasil pertemuann the Fed yang di mulai hari ini. Pelaku pasar meyakini bahwa the Fed belum akan merubah pandangannya.

CORPORATE BONDS
PTPP Siapkan Dana IDR 1,04 Triliun. Emiten kontraktor PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. (PTPP) mengalokasikan dana IDR 1,04 triliun untuk melunasi surat utang yang akan jatuh tempo pada awal bulan depan. Adapun, obligasi yang akan jatuh tempo pada 6 Juli 2021 itu adalah Obligasi Berkelanjutan II PTPP Tahap I Tahun 2018 Seri A dengan pokok senilai IDR 1,04 triliun. Sumber pendanaan untuk melunasi obligasi jatuh tempo akan diambil emiten dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan III PTPP Tahap I Tahun 2021. PTPP berencana menerbitkan Obligasi Berkelanjutan III PTPP Tahap I dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I PTPP Tahap I Tahun 2021 sebanyak-banyaknya IDR 2 triliun. (Bisnis Indonesia)

MACROECONOMY
Kadin: Ekonomi 3Q21 Hanya Sebesar 5%. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memperkirakan pada 3Q21 ekonomi dalam negeri masih akan berlanjut pada zona positif, atau tumbuh 5% YoY. Proyeksi ini lebih pesimistis, dibandingkan proyeksi pemerintah yang tumbuh di kisaran 5,8% YoY hingga 7% YoY. Angka tersebut melonjak dari realisasi 3Q20 minus 3,49 YoY. Adapun, ekonomi bisa tumbuh 5% pada 3Q21 asalkan pemerintah mengeluarkan kebijakan yang kondusif terhadap pemulihan dan normalisasi kegiatan ekonomi. Termasuk pengendalian pandemi yang baik dan lancar, stimulus difokuskan untuk menggerakkan sektor riil, investasi dan ekspor digencarkan. (Kontan)

RECOMMENDATION
Investor Minati PBS027. Pelaku pasar berpeluang kembali minat tinggi pada PBS027, ditopang oleh likuiditas domestik yang melimpah. Hal ini seiring dengan penyaluran kredit perbankan yang belum maksimal. NHKSI Research juga melihat nilai tukar rupiah yang stabil dan yield UST yang rendah, menjadi sentimen positif lelang Sukuk hari ini. Sebagai catatan, lelang Sukuk 2 Juni lalu mencatatkan penawaran masuk senilai IDR 44,6 triliun, dengan nominal dimenangkan senilai IDR 11 triliun.