Demonstrasi anti Zero-Covid, berujung ketegangan politik domestik China, akan berdampak pada ekonomi kedua terbesar dunia tersebut. Awal pekan, investor cenderung Risk-On pada Safe Haven, dengan penurunan yield pada UST2Y dan UST10Y, atau kontras dengan bursa saham Wall Street yang konsisten bergerak di zona merah. Instrumen Safe Haven lainnya juga terapresiasi, DXY kembali diperdagangkan diatas level psikologis 105 poin. Sementara itu, minyak mentah global kembali tertekan, kontras dengan dimulainya larangan Uni Eropa terhadap impor minyak mentah Rusia per 5 Desember mendatang.
Corporate Bonds
INDY: Kuasai Kideco Jaya Agung. PT Indika Energy Tbk (INDY) menuntaskan pembelian saham Kideco Jaya Agung senilai USD160 juta. Eksekusi transaksi 100.139 saham itu, dibeli perseroan dari ST International Co Ltd (Samtan). Transaksi tersebut telah diselesaikan pada 23 November 2022. Adapun, pembayaran lebih awal imbalan kontinjen itu merupakan upaya perseroan dalam mengurangi beban biaya yang muncul di masa mendatang. (Emiten News)
Domestic Issue
BLT BBM Tahap II Mulai Cair. Pemerintah mulai mencairkan Bantuan Langsung Tunai Bahan Bakar Minyak (BLT BBM). Adapun, penyaluran akan diselesaikan dalam sepuluh hari sejak 23 November 2022. Pemerintah juga menyalurkan Bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) untuk triwulan IV diberikan kepada 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM), dengan besaran nominal bantuan bantuan beragam, mulai IDR 200 ribu hingga IDR 3 jutaan tergantung hak penerima. (Tempo.co)
Recommendation
Wait and See jelang Pertemuan Tahunan BI. Investor menantikan pandangan BI mengenai ekonomi dan kebijakan moneter tahun ini dan tahun depan, dalam Pertemuan Tahunan BI yang dijadwalkan hari Rabu 30 November.
Download full report HERE.