Today’s Outlook:

• S&P 500 diperdagangkan lebih rendah pada hari Selasa (07/01/25), setelah sempat mengalami kenaikan, karena data ekonomi terbaru menyebabkan lonjakan imbal hasil US Treasury dan menimbulkan pertanyaan mengenai kemungkinan penurunan suku bunga Federal Reserve di akhir tahun ini. Indeks S&P 500 turun 0,8%. Dow Jones Industrial Average kehilangan 13 poin, atau kurang dari 0,1%. Nasdaq Composite turun 1,5%. Data yang dirilis pada hari Selasa oleh Institute for Supply Management mencerminkan pertumbuhan yang lebih cepat dari perkiraan pada sektor jasa AS di bulan Desember, menambah kekhawatiran tentang inflasi yang lebih tinggi. Imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun terakhir naik hampir enam basis poin pada 4,675%.

• SENTIMEN PASAR: Survey JOLTS Job Openings pekerjaan membuktikan tercipta hampir 8,1 juta tawaran pekerjaan di AS pada bulan November, lebih tinggi dari konsensus 7,73 juta dan juga bulan sebelumnya 7,84 juta lowongan. Hari ini menyusul laporan lain seputar tenaga kerja : ADP Non-Farm Employment Change AS bulan Desember, Initial Jobless Claims bulan Desember, Crude Oil Inventories, Pelelangan US Treasury Bonds bertenor 30 tahun, Notulen Rapat FOMC AS.

• PASAR REGIONAL: Pasar Asia-Pasifik naik pada hari Selasa, menyusul reli semalam di saham-saham teknologi di Wall Street yang membuat S&P500 dan Nasdaq Composite membukukan kenaikan berturut-turut. Saham-saham semikonduktor global, termasuk Nvidia, naik pada hari Senin setelah perusahaan elektronik raksasa Foxconn mengumumkan rekor pendapatan kuartal keempat. Reli pada saham-saham teknologi mendorong kenaikan 1,97% pada Nikkei 225 Jepang, yang memimpin kenaikan di antara saham-saham regional dan ditutup pada 40.083,3. Indeks Topix yang berbasis luas naik 1,1% dan berakhir pada 2.786,57. Kospi Korea Selatan naik 0,14% menjadi 2.492,1, dengan saham Samsung Electronics yang membalikkan kenaikan sebelumnya menjadi turun 0,89%. Kosdaq yang berkapitalisasi kecil naik sedikit dan ditutup pada 718,29. Indeks S&P/ASX 200 Australia diperdagangkan 0,34% lebih tinggi, menandai kenaikan hari keempat dan ditutup pada 8.285,1. Indeks Hang Seng Hong Kong jatuh 1,43% pada jam terakhirnya, sementara indeks CSI 300 China daratan naik 0,72% menjadi 3.796,1.

• FIXED INCOME & CURRENCY: Imbal hasil US Treasury naik pada hari Selasa setelah data ekonomi menunjukkan bahwa inflasi jasa terbukti sulit untuk dijinakkan. Imbal hasil Treasury 10 tahun naik enam basis poin menjadi 4,677%. Imbal hasil Treasury 2 tahun naik sekitar satu basis poin menjadi 4,283%. Imbal hasil dan harga bergerak berlawanan arah. Satu basis poin sama dengan 0,01%. Dolar AS menguat pada hari Selasa setelah data ekonomi yang menunjukkan pasar kerja yang secara umum stabil dan sektor jasa yang masih kuat menunjukkan bahwa Federal Reserve kemungkinan akan memperlambat laju siklus penurunan suku bunga saat ini. Dolar AS naik ke level tertinggi dalam enam bulan terakhir setelah data AS.

• PASAR EROPA: Pasar Eropa ditutup lebih tinggi pada hari Selasa seiring para investor di kawasan tersebut mencerna data inflasi dan rilis laba perusahaan. Indeks Stoxx 600 pan-Eropa mengakhiri sesi dengan kenaikan 0,32%, dengan saham pertambangan, utilitas, dan konstruksi di antara beberapa sektor yang berada di wilayah negatif. Bursa utama tampak bervariasi, dengan FTSE 100 turun sekitar 0,05%.

• Sebaliknya, Euro tergelincir 0,1% menjadi $1,0378, melanjutkan penurunannya setelah data tersebut.

• KOMODITAS: Harga MINYAK membalikkan penurunan awal pada hari Selasa, didukung oleh kekhawatiran akan pasokan Rusia dan Iran yang lebih ketat dalam menghadapi sanksi Barat yang meningkat. Minyak mentah BRENT naik 60 sen, atau 0,79%, menjadi $76,90 per barel pada pukul 14.22 GMT sementara minyak mentah West Texas Intermediate (US WTI) AS naik 50 sen, atau 0,68%, pada $74,06. Tampaknya pelaku pasar telah mulai memperhitungkan beberapa risiko gangguan pasokan kecil pada ekspor minyak mentah Iran ke China, kata analis UBS Giovanni Staunovo. Kekhawatiran atas sanksi yang memperketat supply telah diterjemahkan menjadi peningkatan demand atas minyak Timur Tengah, tercermin dalam kenaikan harga minyak Februari Arab Saudi ke Asia, merupakan kenaikan pertama dalam 3 bulan. Di China, Shandong Port Group pada hari Senin mengeluarkan pemberitahuan yang melarang masuk kapal-kapal minyak yang terkena sanksi Amerika Serikat, ke jaringan pelabuhannya, yang berpotensi membatasi kapal-kapal yang masuk daftar hitam dari terminal energi utama di pantai timur China tsb. Shandong Port Group mengawasi pelabuhan-pelabuhan besar di pantai timur China, termasuk Qingdao, Rizhao, dan Yantai, yang merupakan terminal utama untuk mengimpor minyak yang dikenai sanksi. Sementara itu, cuaca dingin di AS dan Eropa telah meningkatkan permintaan minyak pemanas (heating oil) , meskipun kenaikan harga minyak dibatasi oleh data ekonomi global.

• IHSG: IHSG ditutup stabil pada hari Selasa di level 7083,28 / +0,04%. Dengan valuasi pasar saham global yang meroket pada tahun 2024, bisa jadi banyak investor merasa tidak nyaman untuk menginvestasikan lebih banyak uang di saham saat ini. Namun, hal ini tidak terjadi pada IHSG yang justru terkoreksi 2,65% tahun lalu. NHKSI RESEARCH menilai yang mungkin ditunggu oleh para pelaku pasar ekuitas Indonesia adalah kemungkinan terjadinya January Effect, yaitu reli saham di bulan pertama tahun baru. Perdagangan minggu ini yang masih penuh dengan nuansa liburan mungkin masih lambat, tetapi bisa mulai menentukan arah Barometer Januari, yang (konon) dapat menentukan tren keseluruhan indeks setahun ke depan. Memulai tahun 2025, NHKSI RESEARCH menargetkan IHSG akhir tahun yang konservatif: 7400-7500.

Company News

• DEWA: Emiten Grup Bakrie Batalkan Rencana Hapus Defisit, Kenapa?
• GEMS: Golden Energy Genjot Produksi 51 Juta Ton Batu Bara di 2025
• RALS: Belum Tuntas, Saham Hasil Buyback RALS Tersisa 1,16 Miliar Lembar

Domestic & Global News
Pajak Hiburan 40%-75%, Usaha Karaoke hingga Diskotek Terancam Bangkrut
Miliarder Emirat Akan Berinvestasi USD 20 Miliar di Pusat Data AS, Kata Trump

Download full report HERE.