Today’s Outlook:
• Bursa saham AS ditutup melemah berjamaah dengan Nasdaq memimpin penurunan sebesar 1.9% ke titik terendah sejak 31 Mei; S&P500 ditutup di level terendah sejak 1 Juni, serta Dow Jones Industrial Average jadi beralih negatif menghapuskan profit yang telah dikumpulkan tahun ini seiring munculnya kejutan pada data ekonomi AS yang menunjukkan pertumbuhan tenaga kerja ternyata lebih kuat dari yang diperkirakan, yang mana hal ini kembali menumbuhkan kekhawatiran naiknya suku bunga Federal Reserve dan mendorong naik yield US Treasury ke titik tertinggi dalam 16 tahun. CBOE Volatility index, indeks “ketakutan” WallStreet, menyentuh level tertinggi sejak 24 Mei. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Job Openings & Labor Turnover Survey (JOLTS) yang mengukur permintaan tenaga kerja, secara tak terduga naik ke angka 9.6 juta, lebih tinggi dari ekspektasi yang drop ke angka 8.8 juta dari periode sebelumnya 8.92 juta. Atlanta Fed President Raphael Bostic berkomentar bahwa tidak ada keharusan untuk bank sentral menaikkan suku bunga lagi, namun sepertinya akan cukup lama untuk mengharapkan dimulainya pemotongan suku bunga. Sementara pejabat The Fed lain menyatakan bahwa ia terbuka untuk kemungkinan kenaikan suku bunga lanjutan pada rapat FOMC berikutnya. Sektor Energi turun kurang dari 1% tertopang sentimen kenaikan harga minyak menyusul pelemahan sehari sebelumnya, membantu mengurangi kerugian menjelang pertemuan antara OPEC dan aliansi Rusia, yang semuanya dikenal sebagai OPEC+, pada hari Rabu ini. Para investor bersiap untuk menyambut laporan keuangan kuartal 3 perusahaan AS di pekan-pekan depan dengan harapan adanya sumbangan sentimen positif ke market. Sementara ini, DJIA sudah turun 0.4% tahun ini, Nasdaq tetap menggenggam erat penguatan 25% sejak akhir tahun berkat rally yang dipicu antusiasme seputar artificial intelligence.
• Data Ekonomi penting dari AS yang dinantikan berikutnya nanti malam sekitar jam 19.15 WIB masih seputar ketenagakerjaan yaitu ADP Nonfarm Employment Change (Sept.) yang diperkirakan turun ke angka 160 ribu dari 177 ribu bulan sebelumnya. Menyusul kemudian sejumlah data PMI yang berharap aktifitas usaha di AS baik manufaktur maupun jasa masih bisa bertahan di wilayah ekspansif.
• MARKET ASIA: Sementara China masih dalam suasana libur panjang “Golden Week”, pagi ini Korea Selatan telah mengumumkan Industrial Production (Agus.) naik signifikan 5.5% mom dibanding prediksi & bulan sebelumnya yang masih terbenam di wilayah negatif. Secara tahunan, pelemahan Industrial Production di bulan Agustus nampak nyata naik pesat dengan berhasil mengecilkan minus 8.1% di bulan sebelumnya menjadi -0.5% yoy saja, jauh lebih baik di atas ekspektasi -6.2%. Retail Sales Korea Selatan juga dirilis berhasil menguat tinggi; dan angka Manufacturing PMI selangkah lagi mencapai batas ekspansif 50. Sementara Jepang melaporkan Services PMI bulan September sedikit lebih baik dari ekspektasi, masih di wilayah ekspansif namun memang melemah dari bulan sebelumnya.
• MARKET EROPA: Sederet data PMI akan dirilis berturut-turut dari Jerman, Eurozone, Inggris. Tak lupa, Eurozone juga akan laporkan PPI (Agus.) serta Retail Sales (Agus.).
• IHSG masih menunjukkan keraguan untuk melewati barrier terdekat: MA10 & MA20 di barisan 6970 walau beberapa kali percobaan telah dilakukan. IHSG perlu menyebrangi level tersebut dengan mantap demi mampu dekati wilayah 7000-an lagi. NHKSI RESEARCH menyarankan para investor/trader untuk kembali pertahankan sikap WAIT & SEE sebelum menambah pembelian portfolio terlalu banyak.
Company News
• GOTO : Dapat Dana Segar USD150 Juta
• HRUM : Anak Usaha Kucurkan Pinjaman ke Blue Sparking Energy
• RMKE : Tingkatkan Teknologi Operasiona
Domestic & Global News
• Resmi! TikTok Shop Tutup di Indonesia Hari Ini 4 Oktober
• Perusahaan Teknologi AS di China Diselidiki, Senator AS Berupaya Bertemu Xi Jinping
Download full report HERE.