Aktivitas manufaktur melambat, memberikan the Fed ruang untuk Dovish pada September. Data menunjukkan, ISM Manufacturing Juni AS turun ke level 53,0 (Vs. Mei 56,1). Berkurangnya permintaan menghadapi inflasi tinggi juga terlihat pada ISM New Orders dan Prices Paid yang turun ke level 49,2 (Vs. Mei 55,1) dan 78,5 (Vs. Mei 82,2). ISM menunjukkan ekonomi mendingin, dan melihat inflasi telah melewati puncaknya, memungkinkan the Fed untuk mulai Dovish setelah kenaikan FFR 75 Bps Juli. Selain data manufaktur, investor mulai mengantisipasi Earning Season 2Q22, dan unemployment rate. Adapun, penguatan Wall Street pada Jumat, jelang libur panjang akhir pekan memperingati Independence Day.

Depresiasi Rupiah dan Foreign Outflow Juni. Selain pembayaran utang denominasi USD dan peningkatan impor bahan baku, tidak adanya penerbitan Global Bond Juni berdasarkan data DJPPR, berpeluang membuat Cadev kembali tertekan, setelah Mei berada di level USD135,6 miliar. Adapun, data Cadev rilis Kamis pagi, setelah FOMC Meeting Minutes Results dini harinya. Pergerakan Cadev yang stabil memberikan ruang bagi BI di tengah rupiah yang mendekati level IDR15.000/USD. Tutupnya Bursa Wall Street pada Senin sebagai sentimen pemberat, membuat NHKSI Research memproyeksikan IHSG bergerak Upward (Rebound) dalam rentang 6.700-6.960.

Download full report HERE.