Today’s Outlook:
• Pasar saham AS mengakhiri hari perdagangan kedua di tahun 2024 ini kembali di teritori negatif seiring berlanjutnya aksi profit-taking setelah pendakian yang cukup tinggi di tahun 2023, sementara rilis Notulen Rapat Federal Reserve di bulan Desember sepertinya gagal menjawab pertanyaan yang menyelimuti market. Merupakan pertama kalinya indeks acuan S&P500 mengawali tahun dengan dua penurunan berturut-turut sejak tahun kejadian di tahun 2015 di mana perdagangan di 3 hari pertama berlangsung bearish. Yang terjadi di awal tahun ini juga merupakan persentase penurunan terbesar dalam dua hari yang terjadi sejak Oktober lalu. Sentimen yang mendasarinya adalah ketika para investor berbalik mengevaluasi ulang ekspektasi pivot pada tahun ini dan seberapa cepat kemungkinan tersebut mampu diimplementasikan. Di kala The Fed diharapkan untuk menahan suku bunga tetap di tempat pada FOMC Meeting bulan Januari ini, para trader telah memperhitungkan 67% peluang pemotongan suku bunga sebesar 25 bps di bulan Maret, menurut survei CME Group FedWatch. Notulen Rapat The Fed yang dirilis kemarin juga memberikan pandangan baru di mana para pembuat kebijakan semakin yakin bahwa Inflasi terkendali, di mana potensi Inflasi kembali memanas telah berhasil dihilangkan, namun sekarang ada kekhawatiran muncul bahwa prestasi tersebut harus dibayar dengan perlambatan ekonomi akibat kebijakan moneter yang terlalu ketat. The Fed juga belum memberikan petunjuk kapan pivot pertama akan mulai dilakukan.
• Bicara mengenai data ekonomi, AS mempublikasikan ISM Manufacturing PMI (Des.) yang relatif masih berada di wilayah kontraksi namun sudah mulai berjalan ke arah lebih ekspansif; sementara JOLTs Job Openings membuktikan ada lebih sedikit lapangan pekerjaan di bulan November ketimbang yang diprediksikan dan juga dibanding dari bulan sebelumnya. Nanti malam menyusul data ketenagakerjaan kedua yang krusial adalah ADP Nonfarm Employment Change (Des.) di mana diramal akan ada penambahan 115 ribu pekerja sektor swasta versus 103 ribu yang tercipta di bulan November. Initial Jobless Claims mingguan serta US S&P Global Composite and Services PMI juga akan menambah deretan data-data ekonomi penting yang harus diperhatikan.
• MARKET EROPA & ASIA: Jerman merilis Unemployment Rate bulan Desember di level 5.9% sesuai ekspektasi, sedikit meningkat dari bulan November di 5.8%. Hari ini dari benua Asia, Jepang dan China akan unjuk gigi perlihatkan data Manufacturing PMI & Services PMI di bulan Desember untuk melihat apakah sektor manufaktur Jepang masih berkutat di wilayah kontraksi, sementara sektor jasa China terus menguatkan ekspansinya. Pertanyaan yang sama juga berlaku untuk Inggris berkenaan dengan jadwal rilis data S&P Global UK Composite PMI (Des.) yang diharapkan mampu semakin ekspansif ke pembacaan 51.7 dari posisi sebelumnya 50.7. Para pelaku pasar akan memantau ketat pengumuman Inflasi Jerman malam nanti sekitar jam 20.00 WIB di mana German CPI diperkirakan akan memanas kembali ke level 3.7% yoy di bulan Desember, naik dari bulan November.
• FYI, Nikkei naik 28% pada tahun 2023, kenaikan tahunan terbesar dalam satu dekade, menutup tahun lalu tinggal selangkah lagi (kurang dari 1,0%) dari level tertinggi dalam 33 tahun yang terjadi pada bulan November. Pasar Tokyo masih ditutup karena public holiday dan akan dibuka kembali pada hari Kamis. Secara keseluruhan, pasar saham Asia lainnya melanjutkan aksi jual pada perdagangan hari Rabu, sementara mata uang mereka sebagian besar juga melemah terhadap US Dollar. Indeks MSCI yang terdiri dari saham-saham Asia Pasifik di luar Jepang turun hampir 1,5% setelah turun 1,0% pada hari Selasa di awal tahun 2024 yang lesu. Adapun indeks tersebut naik 4,6% pada tahun 2023.
• KOMODITAS: Harga MINYAK terdongkrak naik setelah American Petroleum Institute (API) mengeluarkan angka stok cadangan minyak mingguan AS ternyata drop 7,4 juta barrel, jauh lebih banyak dari yang diperkirakan sebesar hampir 3 juta barrel, berbanding sangat terbalik dengan pekan sebelumnya yang masih surplus 1,8 juta barrel. Nanti malam sekitar jam 23.00 WIB akan dinantikan juga angka US Crude Oil Inventories yang akan diumumkan oleh EIA (Energy Information Administration) diperkirakan akan kembali tergerus 3,2 juta barrel, menyusul lenyapnya 7,1 juta barrel di pekan sebelumnya.
• IHSG mengikuti jejak langkah market regional yang mana terlihat semakin nervous berada di ketinggian 7300 setelah jalani rally akhir tahun yang cukup impresif. Walau masih aman di jalur Uptrend-nya, mungkin masih ada konsolidasi lanjutan pada IHSG menuju ke level 7250-7240, up to 7190-7200 pada landasan MA20. NHKSI RESEARCH menyarankan para investor/trader untuk lebih mengetatkan level Trailing Stop di saat-saat sekarang ini, sambil menunggu momentum yang tepat untuk kembali BUY ON WEAKNESS
.

Company News
• ADMR: Suntik Modal Anak Usaha IDR376 Miliar
• META: Caplok Pemilik PLTM Lau Gunung IDR45 Miliar
• VKTR: Bangun Fasilitas IDR180 Miliar

Domestic & Global News
• Menperin Wanti-wanti China Minta Perbaiki Tata Kelola Investasi Smelter di RI
• Resmi! Arab Saudi Gabung Blok BRICS

Download full report HERE.