Today’s Outlook:
• Saham berjangka AS ditutup flat pada Selasa malam setelah S&P 500 membukukan rekor penutupan baru. Indeks-indeks utama mengawali bulan perdagangan Desember dengan lemah dibandingkan dengan kenaikan yang kuat di bulan November setelah kemenangan Donald Trump dalam pemilihan umum.
• PASAR ASIA: Pasar Asia-Pasifik naik hari Selasa, mengikuti kenaikan di Wall Street setelah S&P 500 dan Nasdaq Composite meningkat ke rekor baru semalam. Nikkei 225 Jepang diperdagangkan 2,22% lebih tinggi, dan Topix bertambah 1,71%. Kospi Korea Selatan naik 1,71% sementara Kosdaq naik 2,03%. Tingkat inflasi Korea Selatan naik di bulan November menjadi 1,5% YoY, lebih tinggi dari angka inflasi bulan Oktober sebesar 1,3%, dan lebih rendah dari perkiraan 1,7% oleh para ekonom dalam survei Reuters. Para trader bersiap-siap untuk menghadapi gelombang laporan ekonomi dan komentar dari para pejabat Federal Reserve yang akan mempengaruhi arah suku bunga kedepannya.
– Data pasar tenaga kerja – khususnya laporan gaji bulan November yang akan dirilis pada hari Jumat – dapat membentuk tahap rally selanjutnya. Data yang dikeluarkan pada hari Selasa menunjukkan bahwa pembukaan lapangan kerja mencapai 7,74 juta di bulan Oktober, melampaui perkiraan para ekonom. Pada hari Rabu, para trader akan meninjau laporan private payrolls untuk bulan November, yang diperkirakan akan menunjukkan pertumbuhan 163.000, menurut para ekonom yang disurvei oleh Dow Jones. Data PMI Jasa S&P Global AS, factory orders, dan durable goods juga dijadwalkan akan rilis. Dari sisi Federal Reserve, Ketua Jerome Powell akan berbicara di New York dalam sebuah diskusi pada Rabu sore.
• CURRENCY & FIXED INCOME: Dollar AS terakhir terlihat naik sekitar 1% terhadap won. Mata uang ini telah diperdagangkan naik sebanyak 2,7% pada hari sebelumnya. Treasury 10-tahun AS bergerak lebih tinggi pada hari Selasa karena investor mempertimbangkan data pembukaan lapangan kerja baru-baru ini. Imbal hasil Treasury 10-tahun naik 4 bps menjadi 4,232%, sementara imbal hasil Treasury 2-tahun turun 2 bps dan diperdagangkan pada 4,177%. Imbal hasil dan harga bergerak berlawanan arah, dan satu bps sama dengan 0,01%.
– Won Korea Selatan pada hari Selasa terpangkas kerugiannya terhadap dolar AS setelah Presiden Yoon Suk Yeol mengatakan bahwa ia akan mencabut perintah darurat militer pertama di negara itu dalam lebih dari empat dekade. Pengumuman Yoon untuk mengakhiri darurat militer muncul setelah parlemen dengan cepat menolak deklarasinya. Mata uang negara ini mencapai titik terendah baru dalam dua tahun terakhir terhadap dolar AS setelah keputusan awal Yoon bahwa negara ini akan berada di bawah hukum darurat militer, yang mengacu pada pemberlakuan sementara otoritas militer terhadap penduduk sipil dan biasanya terjadi pada masa darurat.
– Pasar Eropa ditutup lebih tinggi pada hari Selasa, dengan para investor mengawasi pergolakan politik di Perancis. Indeks pan-Eropa STOXX 600 untuk sementara berakhir naik 0,44%, dengan sebagian besar sektor diperdagangkan di wilayah positif. Saham-saham ritel memimpin kenaikan, naik 1,56%, sementara saham-saham konstruksi dan material juga naik lebih dari 1%. Sementara itu, saham asuransi turun 0,36%.
– Indeks DAX Jerman naik 0,42% pada hari Selasa. Sedikit di bawah kenaikan 0,44% pada indeks STOXX 600 karena sebagian besar investor memusatkan perhatian mereka pada mosi tidak percaya di Perancis.
• KOMODITAS: Harga minyak naik lebih dari 2% pada hari Selasa, karena para investor menantikan hasil pertemuan OPEC+ akhir minggu ini. Minyak mentah berjangka Brent naik USD1,79, atau 2,49%, ditutup pada USD73,62 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS naik USD1,84, atau 2,7%, ditutup pada USD69,94. OPEC+ pada pertemuan hari Kamis kemungkinan akan memperpanjang putaran terakhir pemangkasan produksi minyak hingga akhir kuartal pertama untuk memberikan dukungan tambahan bagi pasar minyak, kata empat sumber OPEC+ kepada Reuters.
– Harga emas naik sedikit pada hari Selasa setelah laporan tenaga kerja AS yang kuat, sementara dolar yang lebih lemah dan pelonggaran imbal hasil Treasury membatasi kerugian karena pasar menunggu lebih banyak data ekonomi untuk mengukur tingkat suku bunga Federal Reserve. Harga emas spot naik 0,2% menjadi USD2.665 per ons. Harga naik sebanyak 0,7% sebelum data pembukaan lapangan kerja AS. Emas berjangka AS naik hanya 0,1% menjadi USD2.642,45. Bullion memangkas kenaikan sebelumnya karena “data JOLTS mengkonfirmasi ekspektasi kami akan rebound di pasar kerja, yang meredakan kekhawatiran akan perlambatan signifikan di pasar tenaga kerja menjelang laporan penggajian non-pertanian pada hari Jumat,” kata Daniel Ghali, ahli strategi komoditas di TD Securities.
• IHSG berbalik arah dan rebound sebesar -90.89/ -2.11% ke level 7,196 menembus resistance dinamis MA10 di level 7,193. NHKSI RESEARCH menilai IHSG telah menemukan fondasi yang kuat untuk rebound dan tampaknya akan memulai perjalanan window dressing menuju bulan terakhir di tahun 2024. Investor/trader disarankan beralih ke BUY ON WEAKNESS untuk saham-saham yang sudah berada di area Support di awal pekan ini. Perlu diingat bahwa minat asing masih belum muncul kembali di pasar kita karena pada hari Jumat mereka masih secara konsisten melakukan penjualan bersih sebesar IDR 1,60 triliun (pasar RG). Nilai tukar RUPIAH bertengger di level 15,934/USD, ada harapan “penguatan” Rupiah menuju level 15,600 – 15,500 di akhir tahun ini berdasarkan rencana pemangkasan FFR pada FOMC MEETING tanggal 17- 18 Desember mendatang.
Company News
• SRAJ: Emiten Sri Tahir (SRAJ) Teken Investasi USD157 Juta
• BFIN: BFI Finance Bagikan Dividen Interim IDR 421,1M, Ini Jadwalnya
• PPRO: Gagal Bayar, Pefindo Lorot Peringkat PPRO Menjadi idD
Domestic & Global News
Rosan: Investor Global Tertarik Suntik Dana di Sektor Migas Indonesia
China Larang Ekspor Galium, Germanium, Antimon ke AS
Download full report HERE.