Today’s Outlook:
• Dow Jones ditutup flat pada perdagangan Rabu (29/11/23) sementara S&P500 dan NASDAQ melemah tipis masing-masing 0.1% dan 0.2%; namun demikian mereka masih aman terkendali di dalam jalur penguatan besar pada bulan November didukung oleh optimisme ekonomi AS akan mampu terhindar dari resesi serta harapan yang semakin meninggi bahwa bank sentral AS akan bisa lakukan pemotongan suku bunga tahun depan. DJIA dan S&P500 sudah hampir mengantongi kenaikan di bulan Nov masing-masing sebesar 8% dan 7%, sementara NASDAQ sepertinya mengincar market return bulanan yang fantastis di angka 11%.
• EKONOMI AS tumbuh lebih cepat dari yang diperkirakan pada kuartal ketiga, karena PDB secara tahunan naik sebesar 5,2% kuartal terakhir, direvisi dari 4,9% yang dilaporkan sebelumnya; merupakan laju ekspansi tercepat sejak kuartal 4 tahun 2021 . Pertumbuhan yang lebih kuat ini memacu optimisme bahwa ekonomi AS kemungkinan besar akan terhindar dari resesi. Data GDP ini keluar menjelang rilisnya PCE Index, acuan Inflasi favorit The Fed, yang diperkirakan mampu melambat menjadi 0,1% pada bulan Oct, dari 0,4% pada bulan September (forecast : 3.1% yoy vs 3.4% previous). Prospek ekonomi memburuk karena melambatnya pertumbuhan  dalam beberapa pekan terakhir seiring para konsumen semakin mengetatkan pengeluarannya di tengah melonggarnya pasar tenaga kerja serta laju Inflasi, seperti dilansir dari Beige Book Federal Reserve yang dirilis pada hari Rabu.
• DOLLAR INDEX, sebagai alat ukur greenback terhadap 6 mata uang major dunia lainnya, naik 0.205% dari level terendah dalam lebih dari 3bulan karena para investor mengkonsolidasikan posisi setelah empat hari kerugian, dengan dukungan dari data ekonomi GDP AS di atas . Di sisi lain, YIELD US TREASURY malah turun di mana obligasi acuan tenor 10 tahun alami pelemahan 3sesi berturut-turut walau data ekonomi terbaru gagal memenuhi ekspektasi pasar bahwa penurunan suku bunga Fed mungkin terjadi. Imbal hasil obligasi AS benchmark 10-tahun turun 7,3 bps ke 4,263% dari 4,336% pada akhir Selasa. Sementara yield Obligasi tenor 30-tahun terakhir turun 7.8 bps menjadi 4,4463% dari 4,524% ; diikuti oleh yield US Treasury tenor 2 tahun (yang paling sensitif dengan pergerakan suku bunga) turun 9,9 bps menjadi 4,6372% dari 4,726%.
• KOMODITAS: Harga MINYAK mentah AS naik hampir 2% pada hari Rabu, walau terdapat kenaikan tak terduga dalam stok minyak mentah AS namun para trader lebih concern dengan adanya gangguan pasokan Laut Hitam menjelang pertemuan penting OPEC + untuk kemungkinan membahas penambahan besaran pemotongan produksi di masa depan. Pasokan minyak mentah AS ternyata bertambah sebesar 1,6 juta barel dalam pekan yang berakhir 24 November, meleset jauh dari perkiraan berkurang 933.000 barel. Dari sisi supply, badai hebat yang terjadi di wilayah Laut Hitam telah mengganggu ekspor minyak dari Kazakhstan dan Rusia hingga 2 juta barel per hari. Sementara itu, harga spot EMAS melonjak ke titik tertinggi 7bulan pada USD 2051 / ounce.
• MARKET EROPA & ASIA: Jerman merilis perkiraan awal Inflasi November di level 3.2% yoy, berhasil turun dari bulan sebelumnya 3.8%. Di benua Asia, Korea Selatan pagi ini telah mengumumkan sejumlah data ekonomi yang kurang bersemangat, dimulai dari Industrial Production, Retail Sales, maupun juga Service Sector Output yang semuanya menunjukkan pelemahan di bulan Oct. Di negara lain, Jepang justru mampu mencatat Industrial Production (Oct) yang lebih sumringah dari perkiraan , walau Retail Sales mereka juga sama lesunya. Yang lebih menjadi perhatian para pelaku pasar adalah data Manufacturing dan Non-Manufacturing PMI (Nov) dari China yang mana diharapkan bisa sedikit meningkat dari bulan sebelumnya walau masih pesimis sektor manufacktur sudah bisa menyebrang ke wilayah ekspansif. Menjelang sore, ada sejumlah data penting dari Eropa sbb : German Retail Sales, German Unemployment Rate (Nov) , perkiraan awal CPI Eurozone (Nov) yang sekiranya mampu semakin melandai ke level 2.8% yoy dari 2.9% di bulan Oct, serta Eurozone Unemployment Rate (Oct).
• IHSG belum jua diijinkan lewat level Resistance penting 7050 dan kerap memunculkan candle serupa Shooting Star yang mana mengindikasikan ptoensi bearish reversal di depan mata, apalagi jika data ekonomi penting yang ditunggu-tunggu para pelaku pasar global ternyata dirilis mengecewakan tak sesuai ekspektasi. Esok hari pastinya Indonesia akan mengumumkan tingkat Inflasi November yang juga pastinya akan pegang peranan penting dalam memainkan sentimen market. Dalam situasi seperti ini, NHKSI RESEARCH menyarankan untuk sedikit menahan posisi Average Up pada portfolio Anda, menimbang banyaknya potensi high volatility pada market dalam beberapa hari ke depan.

Company News
• BBTN : Laba Naik Tipis Jadi IDR2,3 Triliun
• INTP : Bersiap Pasok Semen ke IKN Nusantara
• TINS : Target Produksi Bijih Timah Tahun Depan

Domestic & Global News
• Jokowi Soroti Potensi Inflasi Pangan dan Energi Imbas Gejolak Ekonomi Global
• Pejabat ECB Sebut Belum Saatnya Bahas Penurunan Suku Bunga Acuan

Download full report HERE.