Today’s Outlook:
• Dow Jones Industrial Average melonjak 0.4%/116 points pada perdagangan Kamis (28/09/23) seiring para investor buy on weakness pada saham-saham Teknologi (menyebabkan Nasdaq memimpin penguatan ketiga indeks utama AS itu dengan 0.8% penguatan), sementara rally yield US Treasury terhenti menjelang data Inflasi  penting yang sedianya dirilis Jumat ini. Para investor juga memonitor perkembangan di ibukota Washington mengenai apakah para pembuat kebijakan mampu mencegah US government shutdown.
• Pergerakan imbal hasil Treasury baru-baru ini ke level tertinggi dalam 16 tahun telah membayangi pasar saham, yang telah mundur setelah Federal Reserve pekan lalu mengisyaratkan prospek suku bunga jangka panjang yang hawkish. Imbal hasil Treasury benchmark tenor 10-tahun yang berhenti di sekitar 4,6% dirasakan sebagai suatu “kelegaan” bagi para portfolio manager saham setelah 3-4 hari market tertekan. S&P500 telah merosot 6% sejak akhir Juli, namun tetap masih mengantongi kenaikan 12% untuk tahun 2023 ini.
• Data menunjukkan ekonomi AS mempertahankan laju pertumbuhan yang cukup solid di kuartal kedua. Initial Jobless Claims naik sedikit pada pekan lalu; sementara closing kontrak pembelian rumah (Pending Home Sales) di bulan Agustus anjlok jauh lebih dalam dari perkiraan. Para investor akan memonitor Personal Consumption Expenditures (PCE) price index sebagai input terakhir mengenai trend Inflasi di AS. PCE price index ini merupakan data ekonomi penting yang paling ditunggu-tunggu para pelaku pasar, karena mereka mengantisipasi kecenderungan tanda-tanda Inflasi kembali memanas.
• Harga Minyak diterpa profit-taking yang terbilang cukup tajam dalam 2 bulan terakhir, setelah Crude futures rally lebih dari 30% sejak akhir bulan Mei. Minyak WTI yang diperdagangkan di New York dan Brent yang berbasis di London turun dari singgasana harga USD95/ barrel yang merupakan puncak tertinggi 13 bulan bagi WTI, dan 10 bulan bagi Brent. Adapun para analis memperkirakan kemungkinan koreksi berlangsung adalah sama besarnya dengan peluang rally harga Minyak kembali berlanjut sampai akhir tahun. Harga Minyak yang selangkah lagi menyentuh USD100/barrel memang terkesan overbought dan siap pullback kapan saja; resiko penurunan terbuka jika terjadi penjualan besar-besaran di pasar obligasi. Harga Minyak WTI saat ini untuk pengiriman November berada di harga USD91.71/ barrel, turun 2.1% untuk intraday setelah sempat menyentuh USD95.04, titik tertinggi sejak Agustus 2022. Bahkan hari Rabu lalu, US crude benchmark ini sempat melompat 3.7%. Sedangkan harga Minyak Brent untuk pengiriman Desember berada pada level USD93.1/ barrel, turun 1.3% secara intraday; setelah naik 2.1% di hari Rabu. WTI memulai pendakian dari titik terendah bulan Mei lalu, sejak harga di bawah USD64 dan Brent di bawah USD72; dengan demikian mereka telah mengantongi kenaikan masing-masing USD25 dan USD30. Rally ini sebagian besar merupakan respon para pelaku pasar atas pemangkasan produksi Saudi Arabia & Russia; walaupun diam -diam didukung oleh para produsen minyak AS yang siap menahan produksi kapan saja dalam rangka memaksimalkan keuntungan.
• Harga Emas jatuh ke level terendah 7 bulan pada hari Kamis seiring para trader menekan harga logam mulia ini ke arah USD1850/ ounce, setelah menjebol Support USD1900 pada sesi perdagangan sebelumnya. Gold futures contract dari New York Comex untuk bulan Desember berada pada harga USD1878.6/ounce, atau turun 0.6% (setelah sempat menyentuh Low USD1874.55; titik terendah sejak Maret lalu). Comex Gold telah kehilangan 2% dalam 48 jam, menghapus usaha naik 5 pekan sebelumnya sejak pertengahan Agustus. Sementara itu, harga spot Emas berada pada level USD1866.97, atau turun 0.4% (setelah menyentuh Low USD1857.74/ounce; juga merupakan titik terendah sejak Maret lalu). Diketahui pasar obligasi yang tengah meroket ini telah memusnahkan harapan rebound harga Emas. Yield US Treasury tenor 10 tahun, meroket ke titik tertinggi 16 tahun pada sesi perdagangan Kamis, atas ekspektasi akan berlanjutnya trend naik suku bunga The Fed. Penjualan besar-besaran pasar obligasi bahkan terus berlanjut walaupun US Dollar sudah pullback dari level tertinggi November.
• MARKET EROPA: Inggris akan laporkan GDP kuartal 2/2023 hari ini, sementara Jerman menunggu data Retail Sales (Agus.), German Unemployment Rate (Sept.). Eurozone juga akan menyusul dengan data ekonomi yang tak kalah penting yaitu perubahan CPI & Core CPI (Sept.).
• MARKET ASIA: Pagi ini Jepang telah merilis Tokyo Core CPI (Sept.) yang turun ke level 2.5% yoy; Unemployment Rate naik sedikit di bulan Agustus menjadi 2.7%, Industrial Production (Agus.) flat di level 0.0% walau demikian lebih baik dari prediksi minus 0.8%; sementara itu Retail Sales (Agus.) naik di atas ekspektasi menjadi 7.0% yoy, tidak berubah dari posisi bulan sebelumnya.
• IHSG yang sebelum kita tinggalkan libur nasional peringatan Maulid Nabi, berhasil menutup perdagangan Rabu dengan technical rebound di Support lower channel; walau terlihat masih ragu-ragu menembus Resistance dua lapis Moving Average persis di titik High kemarin 6970. Dengan candle berbentuk serupa Inverted Hammer, wajar kita berharap penguatan mampu berlanjut hari ini; apalagi ketiga indeks Dow Jones pun turut mengamini dengan technical rebound di area Support mereka. NHKSI RESEARCH menyarankan para investor/trader untuk perhatikan level penting 6970; yang apabila mampu tertembus (Closing position) maka baru merupakan aba-aba untuk Average Up lebih banyak, dari posisi Speculative Buy saat ini.

Company News
• HRUM: Tuntaskan Akuisisi Pemilik Smelter Nikel
• PTPP: Tambah Modal Anak Usaha IDR98,58 Miliar
• MTEL: Akuisisi Puluhan Menara Milik EXCL

Domestic & Global News
• Menko Airlangga Ungkap Strategi Pemerintah Kerek Ekspor
• Toyota Global Bakal Bangun Pabrik Ketiga di India

Download full report HERE.