Resesi ekonomi AS membuat Hawkish the Fed melambat dan mengarah Dovish pada tahun 2023. Kemarin, Wall Street menguat lebih dari 1%. Ekonomi AS resmi catatkan resesi, GDP Annualized 2Q22 -0,9% QoQ (Surv. +0,4% QoQ), melanjutkan kontraksi 1Q22 – 1,6% QoQ. Tekanan ekonomi dipengaruhi suku bunga tinggi, setelah kenaikan FFR 150 Bps selama 1H22. Pengeluaran konsumen yang memiliki porsi hingga 2/3 dari GDP AS, tumbuh lebih lambat. Data menunjukkan Personal Consumption 2Q22 tumbuh +1,0% QoQ (Vs. 1Q22 +1,8% QoQ), dan Core PCE 2Q22 tumbuh +4,4% QoQ (Vs. 1Q22 +5,2% QoQ), atau masing-masing tumbuh lebih lambat dari kuartal sebelumnya, seiring Shrinkflation membuat konsumen membayar biaya sama, bahkan lebih, untuk jumlah produk yang lebih sedikit.

Positifnya Earning Result sejumlah Big Cap. dan kenaikan FFR yang sesuai ekspektasi, mendorong IHSG mendekati level psikologis 7.000. Earning Result sejumlah emiten saham kapitalisasi besar yang catatkan kinerja positif, mendorong IHSG konsisten berada di Zona Hijau. IHSG ditutup menguat 0,9%, setelah menyentuh level tertinggi 6.985 kemarin. Adapun, kenaikan FFR 75 Bps atau sesuai ekspektasi pasar, juga menjadi katalis positif pergerakan IHSG kemarin. Sementara itu, pelaku pasar juga memproyeksikan tekanan pada GDP AS, berpeluang membuat Hawkish the Fed melambat. Jelang rebalancing LQ45 pekan depan, NHKSI Research memproyeksikan IHSG bergerak Bullish, dengan Support: 6912-6898 / 6850 dan Resistance: 6985-7000 / 7150-7175.

Download full report HERE.